RI DAN MALTA TINGKATKAN KERJA SAMA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 21/10 (Antara) - Presiden Marie-Louise Coleiro Preca menekankan pentingnya Indonesia dan Malta untuk meningkatkan hubungan di berbagai bidang khususnya perekonomian.
Counsellor Pensosbud KBRI Roma Aries Asriadi, Rabu, hal itu diungkapkan Presiden Marie-Louise Coleiro Preca, yang hadir pada resepsi diplomatic Indonesia yang diadakan di Valletta, Malta.
Dubes RI August Parengkuan mengungkapkan penghormatan dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kehadiran Presiden Malta dalam resepsi diplomatik RI tersebut.
Dubes juga mendorong pengusaha Malta untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia. Apalagi melihat besarnya peluang yang dimiliki kedua negara di berbagai bidang seperti infrastruktur, pelabuhan dan pendidikan.
Presiden Malta juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia atas perayaan HUT RI ke-70, mengharapkan agar masyarakat Indonesia senantiasa makmur dan damai dalam perbedaan tetapi tetap satu.
Resepsi diplomatik ini diselenggarakan KBRI Roma sebagai kedutaan besar yang terakreditasi untuk Malta juga dihadiri kalangan corps diplomatik di Malta, pejabat pemerintah dan pengusaha Malta, serta counterparts Indonesia di Malta.
Kegiatan tersebut untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara baik dari sisi politik, ekonomi maupun social budaya. Hubungan bilateral RI-Malta telah dimulai sejak 1 Desember 1979.
Kedua negara dinilai belum memaksimalkan peluang yang dapat diperoleh dari hubungan bilateral tersebut mengingat Malta sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Uni Eropa, stabilnya perekonomian Malta dan pelabuhan internasional Malta merupakan hub transhipment pertama di wilayah Mediterania.
Alat-alat berat yang dipergunakan untuk bongkar muat Hub Malta saat ini menempati urutan kedua belas di antara pelabuhan utama Eropa dan merupakan transhipment terbesar ketiga dan pusat logistik di wilayah Mediterania. Lebih dari 95 persen lalu lintas kontainer Malta Freeport (Pelabuhan di Malta) adalah transhipment bisnis.
Sebagai pelabuhan transhipment terbesar ketiga Mediterania, Malta Freeport merupakan platform strategis bagi jalur pelayaran sebagai pelabuhan hub Mediterania yang terletak di persimpangan beberapa rute terbesar di jantung Eropa, Afrika dan Asia Timur dan Tengah.
Malta merupakan negara kecil di Uni Eropa, hanya meliputi sekitar 300 km2 dan termasuk negara yang terpadat penduduknya di Uni Eropa. Jumlah penduduk Malta berdasarkan estimasi tahun 2013 berjumlah 411.277 jiwa.
Perkembangan perekonomian Malta selama 40 tahun terakhir dapat dikatakan cukup pesat, Dimana tahun 1990-an pertumbuhan GDP (PPP) Malta mencapai rata-rata lima persen per tahun. Sementara tahun 2012, pertumbuhannya mencapai 0,8 persen dengan total GDP sebesar 11,2 miliar dolar AS.
Malta berupaya menjaga pertumbuhan GDP-nya dengan meningkatkan investasi di bidang infrastruktur untuk menjadikan Malta sebagai tempat transit jalur perdagangan dan pariwisata. Malta merupakan salah satu negara di zona Euro yang pertumbuhan ekonominya tetap positif selama krisis ekonomi di Eropa.
Pertumbuhan ekonomi di Malta empat kali lebih besar dari rata-rata negara di Eurozone dan diperkirakan akhir tahun ini Malta akan memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar di Uni Eropa mencapai pertumbuhan 3.6 persen.
Pariwisata memainkan peranan penting bagi perekonomian Malta dengan industri turisme di Malta meningkat dua kali lipat dari rata-rata di Eropa. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 21-10-2015 20:57:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar