Zeynita Gibbons
London, 30/10 (Antara) - Pengunjung Paviliun Indonesia dapat menikmati sensasi Wonderful Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru alat Virtual Reality (VR) Experience dalam pameran World Travel Market (WTM) London di gedung Excel, London tanggal 2-5 November mendatang.
Direktur Komunikasi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata, Noviendi Makalam kepada Antara London, Jumat mengatakan promosi Wonderful Indonesia Virtual Reality Experience adalah campaign tourism destination Indonesia menggunakan teknologi virtual reality headset dan media kartu VR.
Noviendi Makalam berharap teknologi media elektronik dan digital apat menyampaikan pesan subliminal brand Wonderful Indonesia ke kognisi penggunanya sehingga dapat meningkatkan nation branding. Wonderful Indonesia VR ini merupakan pin-point marketing yang memfokuskan pada retaining international visitors yang memiliki ketertarikan untuk mengunjungi destinasi lainnya, ujarnya.
Dikatakannya untuk menjalankan campaign ini, kartu akan dibagikan gratis untuk pengunjung Pavilion Indonesia di WTM London 2015. Selain melakukan promosi destinasi wisata, Wonderful Indonesia VR Card Collection dapat langsung memberikan point reward bagi pengguna kartu untuk melakukan perjalanan kembali ke Indonesia tentunya bekerja sama dengan airlines, hotel dan pemerintah daerah.
Wonderful Indonesia VR memberikan informasi mengenai tujuan wisata, bagaimana cara mencapai tujuan ke obyek pariwisata, penerbangan apa yang dapat digunakan sekaligus jadwal penerbangan dan informasi terhubung dengan biro perjalanan yang bersedia. Aktivasi promosi dengan cara ini dapat dikembangkan untuk mendapatkan new visitors karena ada berbagai features menarik yang bisa dijelajahi saat mencoba Wonderful Indonesia VR, ujarnya.
Ini cara yang efektif untuk membawa sepenggal Indonesia dalam event seperti WTM London selain juga dapat digunakan untuk market research, yaitu dengan mempelajari feedback dari penggunanya.
Market Konten Wonderful Indonesia VR adalah berupa interactive 360 video tourism yang menunjukkan keindahan tujuan wisata, cultural activity seperti tari tradisional, upacara adat dan lain-lain.
Dikatakannya kalau market behaviour tidak bisa dipelajari dari market yang belum ada, maka menggunakan teknologi ini market behaviour atau tourist behaviour dapat dianalisa dari respon captive market yang dimiliki pengunjung pavilion Indonesia, sesusai dengan respon saat penggunaan VR headset. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 30-10-2015 05:57:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar