Selasa, 06 Oktober 2015

ROMA

RI SEPAKATI PENCANANGAN TARGET KONSUMSI KOPI GLOBAL

 Oleh Zeynita Gibbons

 London, 3/10 (Antara) - Negara-negara pengekspor kopi, termasuk Indonesia, menyepakati pencanangan target peningkatan konsumsi kopi secara global di tengah lesunya perekonomian dunia saat ini akibat menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap beberapa mata uang di dunia.

 Langkan negara-negara pengekspor kopi utama dunia--Brasil, Vietnam, Kolombia, dan Indonesia--itu didukung sejumlah negara pengimpor, seperti Jerman, Italia, AS, Jepang, dan Swiss, kata Konselor KBRI Roma Aries Asriadi kepada Antara London, Sabtu.

 Menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah meminta kepada Organisasi Kopi Dunia (ICO) untuk mendukung program penguatan pasar kopi melalui peningkatan konsumsi kopi domestik.

 Hal itu, kata Aries Asriadi, terungkap dalam pembahasan yang berlangsung pada Sidang Ke-115 Dewan Kopi Dunia (International Coffee Council) di Milan, Italia, 28 September--2 Oktober 2015. Indonesia sebagai negara pengekspor kopi terbesar keempat di dunia, lanjut Aries, mengikuti pertemuan tersebut.

Sejumlah pejabat yang hadir berasal dari Kemendag, Kemlu, Kementan, KBRI Roma, dan perwakilan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI). Pertemuan tahunan negara-negara produsen dan konsumen kopi kali ini diselenggarakan di Milan dengan memanfaatkan event World Expo Milano (WEM) 2015.

 Di sela Sidang Dewan Kopi Dunia, juga ada peringatan Hari Kopi Dunia (World Coffee Day) tanggal 1 Oktober 2015 dan Global Coffee Forum. Peringatan Hari Kopi Dunia juga diperingati di Indonesia dengan berbagai cara, misalnya memberikan minuman kopi gratis kepada masyarakat di berbagai tempat keramaian, seperti mal.

 Memanfaatkan momentum Sidang Dewan Kopi Dunia dan peringatan Hari Kopi Dunia tersebut, pemerintah Indonesia bersama asosiasi eksportir kopi mengadakan Indonesian Coffee Week di Paviliun Indonesia di WEM Milan.

 Acara yang menghadirkan berbagai jenis kopi robusta dan arabika Indonesia, antara lain kopi jawa, kopi toraja, kopi papua, gayo arabika, dan kopi luwak.

 Minister Counsellor Multilateral KBRI Roma, Tazwin Hanif mengatakan bahwa pengunjung Paviliun Indonesia yang datang dari berbagai kota di Italia dan negara-negara Uni Eropa lainnya sangat antusias mencoba kopi-kopi Indonesia yang disediakan secara cuma-cuma.

 Direktur Eksekutif Organisasi Kopi Dunia (ICO) Roberio Silva yang diundang sebagai tamu kehormatan pada Indonesian Coffee Week mengungkapkan kekagumannya terhadap cita rasa kopi Indonesia dan antusiasme Indonesia untuk mengembangkan pasar kopi domestik.

 Data statistik mencatat pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia meningkat rata-rata 8 persen per tahun, atau di atas rata-rata pertumbuhan konsumsi global sebesar 2 persen/tahun.

 Pertumbuhan konsumsi kopi secara linear akan berdampak pada peningkatan demand dan supply kopi secara global, yang pada gilirannya dapat meningkatkan taraf ekonomi para petani kopi, yang di Indonesia jumlahnya sekitar 2.000.000 keluarga.

 Di sisi lain, Roberio Silva menekankan bahwa peningkatan produksi kopi juga harus dibarengi dengan langkah yang tepat dan sistematis dalam menjaga berkelanjutan dari produksi dengan mempertimbangkan pelestarian lingkungan dan mengantisipasi dampak perubahan iklim.

 Untuk itu, kata Roberio Silva, setiap negara produsen kopi ditantang untuk terus melakukan inovasi melalui penguatan riset dan pengembangan serta peningkatan kerja sama antarnegara produsen. ***3*** D.Dj. Kliwantoro (T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 03-10-2015 08:27:38

Tidak ada komentar: