Gado-Gado EnSambal tutup Festival IKON di London, UK.
News ID: 516270
London (ANTARA) -
Lagu madley dari Djakarta diarransemen seniman muda Indonesia yang menetap di kota London Inggris,
Festival digelar untuk ke sembilan kali oleh ARTi UK, (Indonesian art within the UK’s cultural diversity) didirikan Felia Gerda Nayoan-Siregar lembaga non profit bertujuan untuk mempromosikan budaya Indonesia di Inggris baik kesenian gamelan, tarian musik, film sampai kuliner.
Mantan Dutabesar Inggris di Indonesia Moazzam Malik yang datang bersama keluarga, istri dan putri untuk menyaksikan pertunjukan yang digelar di gedung Paul Webley Wing kampus SOAS kepada Antara London, Sabtu mengatakan bahwa ia sudah berkunjung ke acara IKON sebelum menjadi Dubes di Indonesia dulu dan bahkan ia sempat belajar bahasa Indonesia dengan pengurus ARTi UK. “Saya sudah berkunjung ke acara Indonesia Kontemporer ini sebelum saya bertugas ke Indonesia ,” ujar Moazzam Malik yang fasih berbahasa Indonesia.
Diakuinya IKON merupakan salah satu cara memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Inggris yang ada di kota London. “Saya rindu Indonesia,” ujar nya dan ia pun sempat menikmati jajanan pasar seperti “lemper” terbuat dari ketan dan isi irisan daging ayam serta martabak manis.
“Saya berminat untuk mempromosikan Indonesia di Inggris,” ujar Moazzam Malik menambahkan Inggris bisa berkolaborasi dengan Indonesia dalam banyak hal apalagi tahun ini dirayakan 70 tahun persahabatan hubungan bilateral antara Indonesia-Inggris.
Selain menampilkan lagu madley Djakarta, Boo Boo Sianturi bersama seniman dari berbagai negara yang tergabung dalam kelompok “Gado-Gado EnSambal,” juga dibawakan gubahan Sekar Gadung, Tenun, Cosmic Gamelan, Celebration diawali dengan gubahan Cosmic Vibration ii dengan diiringi alat musik tradisional Kecapi Batak Hasapi, Kecapi Karangasem Penting, Gangsa Selonding Tenganan, Khendang Bali serta alat musik Tabla Dilruba dari India dan Guitars, Violin, Bass.
Kelompok “Gado-Gado EnSambal,” terdiri dari Boo-boo Sianturi, Jason Noghani, Jonathan Wiseman, Kiril Boshikyov, Katarina Kostrevc yang bermain biola dan Thomas Nolan serta Irninta Dwitika dan penari kontemporer Mac Daniel Villanueva, seniman Mohanish Jaju serta Baluji Shrivastav OBE dari India dan seniman Gado Gado EnSambal berasal dari berbagai negara seperti Inggris, Slovenia, Iran, India, dan Bulgaria.
“Wah senang kita semua, yang penting enjoy semua walaupun sulit untuk mengakomodir karena banyak musisi dan berbagai alat musik,“ ujar Boo Boo Sianturi kepada Antara London usai pertunjukan Sabtu malam.
Dalam acara festival Indonesia Kontemporer banyak acara budaya yang ditampilkan seperti pelatihan gamelan, seminar tentang Sejarah Indonesia yang diliat dari Perangko, perkenalan wayang oleh Byard Jones, demo membuat wayang, pelatihan pencak silat dari Kunao Matjan, dan Harimau Minang, serta pemutaran film Petualangan Menangkap Petir, dan film klasik Harimau Tjampa dan pameran Komik Indonesia.
Pertunjukan lagu-lagu berbagai daerah dibawakan musisi Indonesia Teguh Santoso, tim gamelan Jagat gamelan Jawa, Jagat Gamelan Bali, tari Jawa oleh Gill Roberts dan Musik kecapi suling serta Tarawangsa dari Jabar berhasil menghibur pengunjung diantaranya istri Dubes di London Hana A Satriyo, festival Indonesia Kontemporer yang didukung KBRI London.
Minister Counselor KBRI London, Thomas Siregar dalam acara pembukaan atas nama Dubes Indonesia di London Dr Rizal Sukma kepada Antara London, mengatakan KBRI London senantiasa mendukung kegiatan promosi Indonesia yang dilakukan masyarakat Indonesia di Inggris. “Kami sangat mengapresiasi kepada lembaga Artis UK yang mengelar acara Indonesia Kontemporer secara rutin setiap tahunnya,” ujar Thomas Siregar .
Dalam acara festival Indonesia kontemporer banyak acara budaya yang digelar juga bazar makanan yang menjual berbagai makanan mulai dari bakso, rendang Padang dan nasi campur di warung Teh Ina juga dijual berbagai macam bahan makanan mentah di toko Gordon serta teh botol yang diminati warga Indonesia terutama yang tinggal di luar kota seperti Annie Kuijpers yang datang dari Oxford menyaksikan pertunjukan kesenian Indonesia serta Utami Gazali dari Colchester bersama rekan nya Suga datang ke acara Indonesia Kontemporer bisa menikmati makan bakso dan membeli tempe segar.(ZG)
Lagu madley dari Djakarta diarransemen seniman muda Indonesia yang menetap di kota London Inggris,
Festival digelar untuk ke sembilan kali oleh ARTi UK, (Indonesian art within the UK’s cultural diversity) didirikan Felia Gerda Nayoan-Siregar lembaga non profit bertujuan untuk mempromosikan budaya Indonesia di Inggris baik kesenian gamelan, tarian musik, film sampai kuliner.
Mantan Dutabesar Inggris di Indonesia Moazzam Malik yang datang bersama keluarga, istri dan putri untuk menyaksikan pertunjukan yang digelar di gedung Paul Webley Wing kampus SOAS kepada Antara London, Sabtu mengatakan bahwa ia sudah berkunjung ke acara IKON sebelum menjadi Dubes di Indonesia dulu dan bahkan ia sempat belajar bahasa Indonesia dengan pengurus ARTi UK. “Saya sudah berkunjung ke acara Indonesia Kontemporer ini sebelum saya bertugas ke Indonesia ,” ujar Moazzam Malik yang fasih berbahasa Indonesia.
Diakuinya IKON merupakan salah satu cara memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Inggris yang ada di kota London. “Saya rindu Indonesia,” ujar nya dan ia pun sempat menikmati jajanan pasar seperti “lemper” terbuat dari ketan dan isi irisan daging ayam serta martabak manis.
“Saya berminat untuk mempromosikan Indonesia di Inggris,” ujar Moazzam Malik menambahkan Inggris bisa berkolaborasi dengan Indonesia dalam banyak hal apalagi tahun ini dirayakan 70 tahun persahabatan hubungan bilateral antara Indonesia-Inggris.
Selain menampilkan lagu madley Djakarta, Boo Boo Sianturi bersama seniman dari berbagai negara yang tergabung dalam kelompok “Gado-Gado EnSambal,” juga dibawakan gubahan Sekar Gadung, Tenun, Cosmic Gamelan, Celebration diawali dengan gubahan Cosmic Vibration ii dengan diiringi alat musik tradisional Kecapi Batak Hasapi, Kecapi Karangasem Penting, Gangsa Selonding Tenganan, Khendang Bali serta alat musik Tabla Dilruba dari India dan Guitars, Violin, Bass.
Kelompok “Gado-Gado EnSambal,” terdiri dari Boo-boo Sianturi, Jason Noghani, Jonathan Wiseman, Kiril Boshikyov, Katarina Kostrevc yang bermain biola dan Thomas Nolan serta Irninta Dwitika dan penari kontemporer Mac Daniel Villanueva, seniman Mohanish Jaju serta Baluji Shrivastav OBE dari India dan seniman Gado Gado EnSambal berasal dari berbagai negara seperti Inggris, Slovenia, Iran, India, dan Bulgaria.
“Wah senang kita semua, yang penting enjoy semua walaupun sulit untuk mengakomodir karena banyak musisi dan berbagai alat musik,“ ujar Boo Boo Sianturi kepada Antara London usai pertunjukan Sabtu malam.
Dalam acara festival Indonesia Kontemporer banyak acara budaya yang ditampilkan seperti pelatihan gamelan, seminar tentang Sejarah Indonesia yang diliat dari Perangko, perkenalan wayang oleh Byard Jones, demo membuat wayang, pelatihan pencak silat dari Kunao Matjan, dan Harimau Minang, serta pemutaran film Petualangan Menangkap Petir, dan film klasik Harimau Tjampa dan pameran Komik Indonesia.
Pertunjukan lagu-lagu berbagai daerah dibawakan musisi Indonesia Teguh Santoso, tim gamelan Jagat gamelan Jawa, Jagat Gamelan Bali, tari Jawa oleh Gill Roberts dan Musik kecapi suling serta Tarawangsa dari Jabar berhasil menghibur pengunjung diantaranya istri Dubes di London Hana A Satriyo, festival Indonesia Kontemporer yang didukung KBRI London.
Minister Counselor KBRI London, Thomas Siregar dalam acara pembukaan atas nama Dubes Indonesia di London Dr Rizal Sukma kepada Antara London, mengatakan KBRI London senantiasa mendukung kegiatan promosi Indonesia yang dilakukan masyarakat Indonesia di Inggris. “Kami sangat mengapresiasi kepada lembaga Artis UK yang mengelar acara Indonesia Kontemporer secara rutin setiap tahunnya,” ujar Thomas Siregar .
Dalam acara festival Indonesia kontemporer banyak acara budaya yang digelar juga bazar makanan yang menjual berbagai makanan mulai dari bakso, rendang Padang dan nasi campur di warung Teh Ina juga dijual berbagai macam bahan makanan mentah di toko Gordon serta teh botol yang diminati warga Indonesia terutama yang tinggal di luar kota seperti Annie Kuijpers yang datang dari Oxford menyaksikan pertunjukan kesenian Indonesia serta Utami Gazali dari Colchester bersama rekan nya Suga datang ke acara Indonesia Kontemporer bisa menikmati makan bakso dan membeli tempe segar.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar