Indonesia jajaki pasar Polandia di Polagra Food fair
News ID: 503934
London (ANTARA) - Indonesia menjajaki pasar Polandia dalam upaya memasuki pasar industri makanan dan minuman di Polandia dan kawasan Eropa Tengah dengan berpartisipasi pada Polagra Food Fair 2019 di Kota Poznan, dari tanggal 30 September hingga 3 Oktober mendatang.
Beberapa perusahaan Indonesia yang ikut mempromosikan produk nya antara lain ABC President, Maesindo, Rukun Mapan Bersama (RMB), Mayora, Niramas, Kopi Khatulistiwa, Sostro dan Neoalgae, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Warsawq, Taufiq Lamsuhur, kepada Antara London, Senin.
Dengan pasar domestik sebanyak 38 juta warga Polandia, para ekspatriat sekitar 300 ribu, pelajar asing 70 ribuan dan wisatawan yang berkunjung ke Polandia mencapai 20 juta setiap tahunnya serta diaspora Polandia menjadikan pasar Polandia terbesar di Eropa Tengah.
Duta Besar RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan sebagai pasar produk Indonesia, Polandia juga dapat dijadikan alternatif pengusaha Indonesia untuk menanamkan modal sebagai outbond investment di negara Chopin ini.
Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi berkisar 4-5 persen pertahun serta posisi strategis Polandia di Eropa Tengah menjadi faktor menguntungkan bagi investor Indonesia yang akhirnya outbond investment ini mendorong sektor perdagangan bilateral yang lebih luas antara Indonesia dan Polandia.
Menteri Pertanian Polandia Jan Krzysztof Ardanowski membuka secara resmi acara tahunan dengan melakukan pemotongan pita bersama dengan pejabat undangan lainnya.
Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Ardanowski antara lain menyebutkan terjadi perubahan paradigma industri makanan saat ini, dimana konsumen lebih mementingkan kualitas makanan dan bungkusan (packaging).
Oh Khusus untuk Polandia, selain sebagai konsumer industri makanan dan minuman, Polandia juga menjadi produser utama industri di Eropa. Disebutkan tahun 2018, Polandia mengekspor lebih dari 35 milliar Zloty atau sekitar 9 milliar US dollar.
Paviliun Indonesia pada Polagra tahun ini dengan luas sekitar 80 meter itu memadukan promosi Indonesia dalam banyak hal. Disamping promosi produk makan dan minuman, booth Indonesia menampilkan informasi pariwisata Indonesia, pembangunan terkini di tanah air serta industri kelapa sawit lestari, termasuk aspek kesehatan dari produk turunan sawit.
Dubes Siti Nugraha Mauludiah yang sering disapa Dubes Nining menuturkan Indonesia perlu mengedepankan aspek kesehatan produk sawit di Polandia dan Uni Eropa umumnya agar mereka dapat melihat industri sawit lebih komprehensif dan tidak hanya mengedepankan sisi negatif pengelolaan perkebunan dan industri sawit yang sebenarnya juga belum teruji di lapangan namun menjadi bagian dari kampanye hitam kelompok tertentu di Uni Eropa, demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah. (ZG)
Beberapa perusahaan Indonesia yang ikut mempromosikan produk nya antara lain ABC President, Maesindo, Rukun Mapan Bersama (RMB), Mayora, Niramas, Kopi Khatulistiwa, Sostro dan Neoalgae, demikian Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Warsawq, Taufiq Lamsuhur, kepada Antara London, Senin.
Dengan pasar domestik sebanyak 38 juta warga Polandia, para ekspatriat sekitar 300 ribu, pelajar asing 70 ribuan dan wisatawan yang berkunjung ke Polandia mencapai 20 juta setiap tahunnya serta diaspora Polandia menjadikan pasar Polandia terbesar di Eropa Tengah.
Duta Besar RI untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan sebagai pasar produk Indonesia, Polandia juga dapat dijadikan alternatif pengusaha Indonesia untuk menanamkan modal sebagai outbond investment di negara Chopin ini.
Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tinggi berkisar 4-5 persen pertahun serta posisi strategis Polandia di Eropa Tengah menjadi faktor menguntungkan bagi investor Indonesia yang akhirnya outbond investment ini mendorong sektor perdagangan bilateral yang lebih luas antara Indonesia dan Polandia.
Menteri Pertanian Polandia Jan Krzysztof Ardanowski membuka secara resmi acara tahunan dengan melakukan pemotongan pita bersama dengan pejabat undangan lainnya.
Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Ardanowski antara lain menyebutkan terjadi perubahan paradigma industri makanan saat ini, dimana konsumen lebih mementingkan kualitas makanan dan bungkusan (packaging).
Oh Khusus untuk Polandia, selain sebagai konsumer industri makanan dan minuman, Polandia juga menjadi produser utama industri di Eropa. Disebutkan tahun 2018, Polandia mengekspor lebih dari 35 milliar Zloty atau sekitar 9 milliar US dollar.
Paviliun Indonesia pada Polagra tahun ini dengan luas sekitar 80 meter itu memadukan promosi Indonesia dalam banyak hal. Disamping promosi produk makan dan minuman, booth Indonesia menampilkan informasi pariwisata Indonesia, pembangunan terkini di tanah air serta industri kelapa sawit lestari, termasuk aspek kesehatan dari produk turunan sawit.
Dubes Siti Nugraha Mauludiah yang sering disapa Dubes Nining menuturkan Indonesia perlu mengedepankan aspek kesehatan produk sawit di Polandia dan Uni Eropa umumnya agar mereka dapat melihat industri sawit lebih komprehensif dan tidak hanya mengedepankan sisi negatif pengelolaan perkebunan dan industri sawit yang sebenarnya juga belum teruji di lapangan namun menjadi bagian dari kampanye hitam kelompok tertentu di Uni Eropa, demikian Dubes Siti Nugraha Mauludiah. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar