Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi
News ID: 514626
London (ANTARA) - Dubes Indonesia di Swedia Bagas Hapsoro mengatakan Indonesia dalam beberapa tahun belakangan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi, politik, keamanan yang kuat dan stabil, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Hal itu disampaikan Dubes Bagas, dalam acara resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Stockholm dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI diadakan di Wisma Duta Lidingö, Stockholm, Swedia, Jumat.
Sekretaris Ketiga Pensosbud KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Sabtu menyebutkan bertindak selaku Guest of Honor, dalam acara resepsi diplomatik yaitu Amb. Cecilia Ruthström-Ruin, Deputy Director-General/Head of Department, Department for Asia and the Pacific Region, Kementerian Luar Negeri Swedia.
Dubes Bagas, mengatakan hubungan bilateral Indonesia dan Swedia telah terbina sejak tahun 1950, setiap tahunnya meningkat dalam segi kerja sama saling menguntungkan kedua negara. "Indonesia dan Swedia memperingati 70 tahun hubungan bilateral tahun depan, dan kedua negara menikmati hubungan stabil memiliki kesamaan visi akan dunia yang damai dan sejahtera," ujar Dubes Bagas.
Dalam kesempatan itu,Dubes Bagas Hapsoro menyampaikan sejumlah fakta mengenai Indonesia, yang dikenal sebagai negara berpenduduk keempat terbesar di dunia dan mendapatkan rangking teratas sebagai negara demokratis dengan populasi mayoritas Muslim.
Dalam beberapa tahun belakangan, Indonesia juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi, politik, keamanan yang kuat dan stabil, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Menurut Dubes Bagas, hubungan bilateral Indonesia dan Swedia telah terbina sejak tahun 1950, setiap tahunnya meningkat dalam segi kerja sama yang saling menguntungkan kedua negara. "Indonesia dan Swedia memperingati 70 tahun hubungan bilateral tahun depan, dan kedua negara telah menikmati hubungan stabil memiliki kesamaan visi akan dunia yang damai dan sejahtera," ujar Dubes Bagas.
Sementara itu, Dubes Cecilia menyampaikan Indonesia dan Swedia walaupun berjauhan secara jarak, namun memiliki banyak kesamaan. Oleh karena itu, peringatan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia-Swedia tahun depan merupakan langkah penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Dubes Cecilia menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia yang terpilih sebagai salah satu anggota DK PBB tahun ini.
Resepsi Diplomatik dihadiri lebih dari seratus undangan berasal dari kalangan komunitas diplomatik di Swedia, pejabat pemerintahan Swedia, pengusaha, dan akademisi terkemuka di Swedia dimulai dengan penampilan Tari Saman oleh tim gabungan PPI dan komunitas Indonesia di Swedia. Kemeriahan warna-warni baju yang digunakan dan gerakan tari yang enerjik memukau undangan .
Dalam acara resepsi diplomatik juga ditampilkan Gamelan Gongbron yang anggotanya terdiri dari warga Indonesia dan Swedia yang mencintai dan pandai memainkan alat musik Gamelan. Penampilan Tari Puspanjali oleh Diah Anjari memukau tamu yang datang.
Selain penampilan musik dan tari jugq, disajikan berbagai kuliner khas Indonesia seperti nasi goreng ayam, rendang daging pedas, dan wedang jahe. Menarik melihat tamu-tamu Swedia dan asing lainnya menikmati sajian khas Indonesia tersebut.
Indonesia dan Swedia akan memperingati 70 tahun hubungan bilateral kedua negara, pada 2020, salah satu milestone hubungan kedua negara ditandai dengan kunjungan Raja Swedia ke Indonesia pada tahun 2017 lalu.(ZG)
Hal itu disampaikan Dubes Bagas, dalam acara resepsi diplomatik yang diadakan KBRI Stockholm dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI diadakan di Wisma Duta Lidingö, Stockholm, Swedia, Jumat.
Sekretaris Ketiga Pensosbud KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Sabtu menyebutkan bertindak selaku Guest of Honor, dalam acara resepsi diplomatik yaitu Amb. Cecilia Ruthström-Ruin, Deputy Director-General/Head of Department, Department for Asia and the Pacific Region, Kementerian Luar Negeri Swedia.
Dubes Bagas, mengatakan hubungan bilateral Indonesia dan Swedia telah terbina sejak tahun 1950, setiap tahunnya meningkat dalam segi kerja sama saling menguntungkan kedua negara. "Indonesia dan Swedia memperingati 70 tahun hubungan bilateral tahun depan, dan kedua negara menikmati hubungan stabil memiliki kesamaan visi akan dunia yang damai dan sejahtera," ujar Dubes Bagas.
Dalam kesempatan itu,Dubes Bagas Hapsoro menyampaikan sejumlah fakta mengenai Indonesia, yang dikenal sebagai negara berpenduduk keempat terbesar di dunia dan mendapatkan rangking teratas sebagai negara demokratis dengan populasi mayoritas Muslim.
Dalam beberapa tahun belakangan, Indonesia juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi, politik, keamanan yang kuat dan stabil, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Menurut Dubes Bagas, hubungan bilateral Indonesia dan Swedia telah terbina sejak tahun 1950, setiap tahunnya meningkat dalam segi kerja sama yang saling menguntungkan kedua negara. "Indonesia dan Swedia memperingati 70 tahun hubungan bilateral tahun depan, dan kedua negara telah menikmati hubungan stabil memiliki kesamaan visi akan dunia yang damai dan sejahtera," ujar Dubes Bagas.
Sementara itu, Dubes Cecilia menyampaikan Indonesia dan Swedia walaupun berjauhan secara jarak, namun memiliki banyak kesamaan. Oleh karena itu, peringatan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia-Swedia tahun depan merupakan langkah penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Dubes Cecilia menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia yang terpilih sebagai salah satu anggota DK PBB tahun ini.
Resepsi Diplomatik dihadiri lebih dari seratus undangan berasal dari kalangan komunitas diplomatik di Swedia, pejabat pemerintahan Swedia, pengusaha, dan akademisi terkemuka di Swedia dimulai dengan penampilan Tari Saman oleh tim gabungan PPI dan komunitas Indonesia di Swedia. Kemeriahan warna-warni baju yang digunakan dan gerakan tari yang enerjik memukau undangan .
Dalam acara resepsi diplomatik juga ditampilkan Gamelan Gongbron yang anggotanya terdiri dari warga Indonesia dan Swedia yang mencintai dan pandai memainkan alat musik Gamelan. Penampilan Tari Puspanjali oleh Diah Anjari memukau tamu yang datang.
Selain penampilan musik dan tari jugq, disajikan berbagai kuliner khas Indonesia seperti nasi goreng ayam, rendang daging pedas, dan wedang jahe. Menarik melihat tamu-tamu Swedia dan asing lainnya menikmati sajian khas Indonesia tersebut.
Indonesia dan Swedia akan memperingati 70 tahun hubungan bilateral kedua negara, pada 2020, salah satu milestone hubungan kedua negara ditandai dengan kunjungan Raja Swedia ke Indonesia pada tahun 2017 lalu.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar