Pelaku Bisnis Bali Gali Devisa Pasar Potensial Ukraina
News ID: 503992
London (ANTARA) - KBRI Kyiv bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Ukraina (Ukraine Chamber of Commerce and Industry/ UCCI) mengadakan Forum Bisnis sektor pariwisata dan perdagangan bertema “1st Indonesian Tourism and B2B Exhibition and Sales Mission 2019” bertempat di Gedung Kadin Ukraina, Kyiv, Senin (30/9)
Turut berpartisipasi dalam forum pelaku bisnis sektor pariwisata dan perdagangan asal Bali terdiri dari tour operator (PT. Pacific Holidays DMC), 6 (Sembilan) Hotel operator, yaitu: Hanging Garden of Bali, Jimbaran Bay Beach Resort &Spa, Mahagiri Nusa Lembongan, Mahagiri Sanur, Sense Seminyak Boutique Hotel, dan Zia Hotel Kuta, serta Yuripho Trade (trader/exportir komoditi).
Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kyiv, Baskara Pradipta, kepada Antara London, Senin mengatakan selain presentasi bidang kerja, grup bisnis dipimpin Nyoman Astama mengadakan pertemuan B2B dengan calon mitra setempat.
Tercatat sekitar 45 (empat puluh lima) pelaku bisnis menghadiri forum terdiri dari tour operator, travel agent, maskapai penerbangan internasional, majalah travel, trader, importer, retailer dan lain-lain.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia di Ukraina, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi menekankan perlunya Indonesia menggarap potensi kerja sama pariwisata dengan Ukraina, dimana wisman Ukraina mencapai angka tertinggi sekitar 32 ribu 2017 dan diharapkan menembus 30 ribu 2019.
Sementara itu pebisnis sektor perdagangan harus memiliki ‘nyali’ untuk membuka pasar setempat yang merupakan pasar potensial kedua terbesar di kawasan Eropa Timur setelah Rusia dengan nilai perdagangan RI-Ukraina mencapai USD 1,1 milyar tahun 2018 dan diharapkan menembus USD 1,5 milyar akhir 2019.
Sementara Presiden UCCI, Gennadiy Chyzhykov menekankan perlunya pebisnis Indonesia lebih banyak memanfaatkan peluang pasar setempat yang dengan populasi sekitar 42 juta jelas merupakan pasar potensial bagi ragam komoditi bahan makanan dan sebagainya. Sebagai target pemasaran destinasi wisata Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan mitra ketiga di kawasan Asia Timur dan Tenggara setelah China Tiongkok dan Jepang.
Saat ini ekspor utama Indonesia meliputi komoditi kelapa sawit, barang elektronik, alas kaki, kertas, karet, biji kopi, biji coklat, sementara impor Utama Indonesia yaitu gandum, besi/ baja, tepung, pakan ternak, peralatan optic, permesinnan.
Dari hasil B2B dengan pelaku bisnis setempat dihasilkan antara lain kesepakatan paket tour dengan beberapa tour operator setempat, penyelenggaraan dua familiarization trip tour operator ke Bali tahun 2019, kerjasama ekspor kopi, kakao sebagai bahan dasar industri roti perusahaan “Kyivskyi BKK”, ekspor buah kelapa kupas sebagai bahan industri makanan perusahaan “Cocodeli LLC”.
Dengan melihat animo dan antusia pelaku bisnis setempat, Baskara Pradipta, mengatakan kegiatan ini kedepannya akan dijadikan sebagai bagian dari program kegiatan tahunan, sebagai salah satu upaya KBRI mendorong komunikasi dan interaksi pelaku bisnis Indonesia dengan Ukraina. Diharapkan akan semakin banyak pebisnis Indonesia memanfaatkan pasar potensial Ukraina.(ZG)
Turut berpartisipasi dalam forum pelaku bisnis sektor pariwisata dan perdagangan asal Bali terdiri dari tour operator (PT. Pacific Holidays DMC), 6 (Sembilan) Hotel operator, yaitu: Hanging Garden of Bali, Jimbaran Bay Beach Resort &Spa, Mahagiri Nusa Lembongan, Mahagiri Sanur, Sense Seminyak Boutique Hotel, dan Zia Hotel Kuta, serta Yuripho Trade (trader/exportir komoditi).
Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kyiv, Baskara Pradipta, kepada Antara London, Senin mengatakan selain presentasi bidang kerja, grup bisnis dipimpin Nyoman Astama mengadakan pertemuan B2B dengan calon mitra setempat.
Tercatat sekitar 45 (empat puluh lima) pelaku bisnis menghadiri forum terdiri dari tour operator, travel agent, maskapai penerbangan internasional, majalah travel, trader, importer, retailer dan lain-lain.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia di Ukraina, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi menekankan perlunya Indonesia menggarap potensi kerja sama pariwisata dengan Ukraina, dimana wisman Ukraina mencapai angka tertinggi sekitar 32 ribu 2017 dan diharapkan menembus 30 ribu 2019.
Sementara itu pebisnis sektor perdagangan harus memiliki ‘nyali’ untuk membuka pasar setempat yang merupakan pasar potensial kedua terbesar di kawasan Eropa Timur setelah Rusia dengan nilai perdagangan RI-Ukraina mencapai USD 1,1 milyar tahun 2018 dan diharapkan menembus USD 1,5 milyar akhir 2019.
Sementara Presiden UCCI, Gennadiy Chyzhykov menekankan perlunya pebisnis Indonesia lebih banyak memanfaatkan peluang pasar setempat yang dengan populasi sekitar 42 juta jelas merupakan pasar potensial bagi ragam komoditi bahan makanan dan sebagainya. Sebagai target pemasaran destinasi wisata Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan mitra ketiga di kawasan Asia Timur dan Tenggara setelah China Tiongkok dan Jepang.
Saat ini ekspor utama Indonesia meliputi komoditi kelapa sawit, barang elektronik, alas kaki, kertas, karet, biji kopi, biji coklat, sementara impor Utama Indonesia yaitu gandum, besi/ baja, tepung, pakan ternak, peralatan optic, permesinnan.
Dari hasil B2B dengan pelaku bisnis setempat dihasilkan antara lain kesepakatan paket tour dengan beberapa tour operator setempat, penyelenggaraan dua familiarization trip tour operator ke Bali tahun 2019, kerjasama ekspor kopi, kakao sebagai bahan dasar industri roti perusahaan “Kyivskyi BKK”, ekspor buah kelapa kupas sebagai bahan industri makanan perusahaan “Cocodeli LLC”.
Dengan melihat animo dan antusia pelaku bisnis setempat, Baskara Pradipta, mengatakan kegiatan ini kedepannya akan dijadikan sebagai bagian dari program kegiatan tahunan, sebagai salah satu upaya KBRI mendorong komunikasi dan interaksi pelaku bisnis Indonesia dengan Ukraina. Diharapkan akan semakin banyak pebisnis Indonesia memanfaatkan pasar potensial Ukraina.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar