Warga Italia Antusias Nikmati Kuliner Indonesia
News ID: 555951
London (ANTARA) - Kedutaan Indonesia di Roma mengelar acara Gastro-diplomacy dan Kuliner Indonesia "Kampung Jajan Campania" diawali dengan kegiatan demo memasak dan penyajian tumpeng oleh juru masak Rahmadi Subagyo dan Suliyah dari Wisma Duta Besar yang diadakan di pelataran KBRI Roma, pada Rabu (23/10)
Acara demo masak dilanjutkan oleh juru masak Italia, Chef Antonio Ziantoni dari komunitas Ambasciatori del Gusto (duta cita rasa), demikian Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma, Veronika Vonny Handayani kepada Antara London, Kamis.
Dikatakan demo masak diadakan KBRI Roma bekerja sama dengan asosiasi Festival della Diplomazia (Festival Diplomasi) dipimpin Giorgio Bartolomucci selaku Sekjen asosiasi Festival della Diplomazia.
Sebagian undangan demo masak adalah siswa sekolah perhotelan Amerigo Vespucci di Roma yang antusias mengikuti tahap demi tahap pembuatan tumpeng maupun penjelasan filosofisnya. Mereka juga terpersona saat tumpeng yang utuh dengan beragam jenis lauk disajikan dengan cara dikeruk sedikit demi sedikit.
Demikian pula, chef Antonio Ziantoni meracik secara khusus ikan morone dengan menggunakan material bumbu yang eksotis seperti pada bumbu tumpeng, sehingga memberikan inspirasi bagi para pengunjung.
Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma, J.S. George Lantu mengatakan makanan adalah instrumen yang efektif untuk membangun persahabatan dan saling pengertian. "Melalui demo tumpeng ini, anda bukan hanya menikmati cita rasa khas Indonesia, tetapi juga warisan budaya melambangkan kehidupan manusia Indonesia dengan sesamanya dan dengan Tuhan", ujarnya.
Sementara itu, Giorgio Bartolomucci menyebutkan bumbu yang sama bisa menghasilkan cita rasa yang berbeda. Acara ini merupakan bentuk dialog antar-budaya sebagai salah satu elemen soft power dalam diplomasi, ujarnya.
Festival della Diplomazia adalah program khusus yang dilaksanakan di berbagai tempat di kota Roma untuk memperkenalkan diplomasi kepada khalayak ramai.
Setelah demo masak usai, pengunjung diajak menikmati pesona cita rasa Indonesia melalui bazaar kuliner yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Roma dipimpin Ny. Lona Hutapea.
Sekitar 400 pengunjung datang silih berganti dan tampak menikmati suasana di siang hari yang cerah sambil menikmati makan siang seperti nasi uduk, mie goreng, bubur candil, bakso, tempe hingga pempek, selain beragam kue seperti bolu kukus, lumpia dan pastel.
Salah seorang pengunjung, Marcella menyatakan ia sangat menyukai makanan Indonesia yang kaya cita rasa dan eksotis.
Grup seni Artina dari Jakarta menampilkan tarian Lenggang Kipas dari Betawi dan musik Sasando dari NTT. Suasana pun semakin meriah saat penari menyatu dengan pengunjung menari Sajojo dan Gemu Famire.
Kegiatan gastro diplomasi dan festival kuliner Indonesia ini mengawali rangkaian kegiatan Pekan Indonesia di Italia, yang diadakan hingga tanggal 31 Oktober mendatang di berbagai tempat di kota Roma, Grosseto dan Naples. (ZG)
Acara demo masak dilanjutkan oleh juru masak Italia, Chef Antonio Ziantoni dari komunitas Ambasciatori del Gusto (duta cita rasa), demikian Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma, Veronika Vonny Handayani kepada Antara London, Kamis.
Dikatakan demo masak diadakan KBRI Roma bekerja sama dengan asosiasi Festival della Diplomazia (Festival Diplomasi) dipimpin Giorgio Bartolomucci selaku Sekjen asosiasi Festival della Diplomazia.
Sebagian undangan demo masak adalah siswa sekolah perhotelan Amerigo Vespucci di Roma yang antusias mengikuti tahap demi tahap pembuatan tumpeng maupun penjelasan filosofisnya. Mereka juga terpersona saat tumpeng yang utuh dengan beragam jenis lauk disajikan dengan cara dikeruk sedikit demi sedikit.
Demikian pula, chef Antonio Ziantoni meracik secara khusus ikan morone dengan menggunakan material bumbu yang eksotis seperti pada bumbu tumpeng, sehingga memberikan inspirasi bagi para pengunjung.
Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma, J.S. George Lantu mengatakan makanan adalah instrumen yang efektif untuk membangun persahabatan dan saling pengertian. "Melalui demo tumpeng ini, anda bukan hanya menikmati cita rasa khas Indonesia, tetapi juga warisan budaya melambangkan kehidupan manusia Indonesia dengan sesamanya dan dengan Tuhan", ujarnya.
Sementara itu, Giorgio Bartolomucci menyebutkan bumbu yang sama bisa menghasilkan cita rasa yang berbeda. Acara ini merupakan bentuk dialog antar-budaya sebagai salah satu elemen soft power dalam diplomasi, ujarnya.
Festival della Diplomazia adalah program khusus yang dilaksanakan di berbagai tempat di kota Roma untuk memperkenalkan diplomasi kepada khalayak ramai.
Setelah demo masak usai, pengunjung diajak menikmati pesona cita rasa Indonesia melalui bazaar kuliner yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Roma dipimpin Ny. Lona Hutapea.
Sekitar 400 pengunjung datang silih berganti dan tampak menikmati suasana di siang hari yang cerah sambil menikmati makan siang seperti nasi uduk, mie goreng, bubur candil, bakso, tempe hingga pempek, selain beragam kue seperti bolu kukus, lumpia dan pastel.
Salah seorang pengunjung, Marcella menyatakan ia sangat menyukai makanan Indonesia yang kaya cita rasa dan eksotis.
Grup seni Artina dari Jakarta menampilkan tarian Lenggang Kipas dari Betawi dan musik Sasando dari NTT. Suasana pun semakin meriah saat penari menyatu dengan pengunjung menari Sajojo dan Gemu Famire.
Kegiatan gastro diplomasi dan festival kuliner Indonesia ini mengawali rangkaian kegiatan Pekan Indonesia di Italia, yang diadakan hingga tanggal 31 Oktober mendatang di berbagai tempat di kota Roma, Grosseto dan Naples. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar