Senin, 29 November 2010

BI LONDON

BI LONDON EMBAN MISI DIPLOMASI EKONOMI

London 30/11 (ANTARA) - Keberadaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) London selain mengemban misi mengoptimalkan pengelolaan cadangan devisa Negara ternyata juga mengemban misi diplomasi ekonomi Indonesia di Kerajaan Inggris.

Hal itu disampaikan Kepala Kpw BI London, DR Dian Ediana Rae SH, LLM, dalam wawancara khusus dengan koresponden ANTARA London, di Kantor Perwakilan BI di London yang berada di City, pusat perbankan di Inggris, Selasa.

Menurut mantan Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia berada di London sudah semenjak 1 Juli 1958 dengan wilayah kerja mencakup seluruh wilayah Eropa, selain menjadi pengelola portofolio dan pendukung pelaksanaan fungsi internasional Bank Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia London dapat membantu membentuk dan menjaga persepsi positif dunia internasional terhadap perekonomian Indonesia.

Hal tersebut dilakukan setidaknya melalui tiga hal yaitu pertama, membina hubungan dengan bank sentral atau pemerintah, lembaga keuangan internasional, dan lembaga lainnya yang berkaitan dengan kepentingan Bank Indonesia di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia London.

Untuk mewujudkan hal tersebut, KPw BI London seringkali mengadakan pertemuan dan diskusi dengan bank sentral, pemerintah, dan lembaga keuangan internasional yang ada di Eropa mengenai perkembangan ekonomi, moneter, perbankan, dan sistem pembayaran yang ada di Eropa saat ini maupun prognosanya ke depan.

"Belakangan ini kami sering mengadakan pertemuan dan menjalin hubungan dengan berbagai bank asing yang ada di London seperti bank dari Asia seperti Thailand, Korea, Taiwan, untuk sharing information," ujar Dian Ediana Rae yang meraih doktor dalam Hukum Ekonomi dengan predikat Cum Laude di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta.
Kegiatan berbagi informasi tersebut merupakan bagian dari tugas BI dalam mempromosikan Negara dan memberikan informasi mengenai hal hal yang positif mengenai Indonesia kepada stakeholders-nya di Eropa.

Kedua memantau dan menganalisis informasi atau isu-isu strategis terkait regulasi dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral, pemerintah, dan forum kerjasama bilateral, regional maupun multilateral di wilayah kerjanya untuk kemanfaatan Bank Indonesia.

Ketiga Perwakilan Bank Indonesia juga bertugas membantu pemerintah Indonesia dalam menerbitkan Surat Utang Negara dalam valuta asing dan dalam rangka pelaksanaan kerjasama internasional di wilayah kerjanya.
Kantor Bank Indonesia berfungsi sebagai investor relation unit yang berhubungan dengan investor dari Eropa terkait global bond Indonesia.

"Kita harus selalu berupaya membentuk persepsi Negara yang lebih baik, apalagi Bank Indenesia selalu dealing dengan rating agency dan investor," ujar Dian Ediana Rae yang meraih Magister Hukum Bisnis, Universitas Chicago dan Sekolah Hukum, Illinois, USA (1991).

Menurut Dr Dian Ediana Rae SH, dalam meningkatkan citra positif bangsa Indonesia dan meningkatkan diplomasi ekonomi, moneter dan sistem pembayaran tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London selalu menjalin kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri, khususnya KBRI London, Kementrian Perekonomian termasuk di dalamnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan melalui atase mereka yang ditempatkan pada KBRI London.

Investor relation units
Sementara itu, secara terpisah pengamat ekonomi keuangan jebolan Brunel University, West London, Dr Muslimin Anwar, memandang bahwa sudah saatnya institusi negara di luar negari baik itu KBRI, atase perdagangan, BKPM, dan Bank Indonesia (BI) didorong untuk menjadi investor relation units.

Salah satu tugasnya adalah selain mencari investor di luar negeri juga membantu Indonesia mendapatkan rating investment grade dari rating agency ternama di Eropa.

Banyak prestasi ekonomi Indonesia yang patut dicatat oleh rating agency dari negara-negara Eropa dalam satu dasawarsa terakhir.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih tinggi dari negara maju manapun di Eropa dalam dua tahun belakangan ini.

Di tengah-tengah pertumbuhan global yang menurun drastis pada 2009, Indonesia justru membukukan pertumbuhan positif 4,5 persen, tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India. Perekonomian Indonesia pada 2010 diperkirakan tumbuh 6,0-6,3 persen dan pada 2011 mencapai kisaran 6,0-6,5 persen.

Selain itu permintaan domestik juga sangat solid dan telah terjadi penurunan beban utang publik sebagai imbas kehati-hatian dalam pengelolaan fiskal? Ujar mantan mahasiswa utama Universitas Indonesia itu.

Predikat investment grade tersebut akan meningkatkan nilai positif perekonomian bangsa di dunia internasional, meningkatkan keyakinan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia baik dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI) maupun dalam bentuk portfolio jangka pendek.

Selain itu, investment grade sangat kita dambakan dikarenakan biaya pinjaman luar negeri baik itu dalam bentuk premium atau yield menjadi lebih kecil.

Peraih MBA dari Pittsburgh University, Amerika Serikat itu berharap BI London dapat berupaya lebih keras lagi mengadakan pertemuan dengan berbagai lembaga rating di Eropa agar pada tahun 2011 nanti Indonesia dapat meraih investment grade.

Sementara investor relation units Indonesia di luar negeri itu mengerjakan tugasnya, menurut Muslimin, Pemerintah di tanah air perlu melakukan pekerjaan rumahnya seperti memperbaiki iklim investasi, infrastruktur dan kepastian hukum. ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/B012/B012) 30-11-2010 04:41:24

Tidak ada komentar: