KBRI Oslo Ajak Anak Bermain Dalam Barnasverdensdgers
London (ANTARA) - KBRI Oslo bekeja sama dengan Lembaga Seni Budaya Norwegia Rikskonsertene mengajak anak-anak Oslo yang berkunjung ke Festival Anak-Anak Sedunia "Barnasverdensdgers" di Ibu Kota Norwegia untuk bermain dan menari bersama.
"Barnasverdensdagers, merupakan salah satu rangkaian program Oslo World Music Festival 2010," ujar jurubicara KBRI Oslo, Febby Fahrani dalam keterangan persnya diterima Antara London, Selasa.
Di tahun ke tiga partisipasi KBRI Oslo dalam Barnasverdensdagers ini, kelompok seni Anak Indonesia binaan KBRI Oslo mengajak pengunjung bermain congklak bersama, menonton pertunjukan wayang kulit dan menjadi dalang, membuat dan mempersembahkan sesajen, serta bermain topeng.
Anak-anak, dengan didampingi orang tua masing-masing, tampak antusias bermain bersama anak-anak Indonesia yang fasih menerangkan permainan dalam bahasa Norwegia.
Tidak jarang ditemui anak-anak tersebut datang bermain hingga berjam-jam bersama dengan anak-anak Indonesia yang ramah menemani.
Selain itu, di tempat yang sama, Iim Fatimah, penari asal Bandung dan Ossy Ivarson, pelatih tari bagi kelompok seni Anak Indonesia mengajak anak-anak untuk belajar tari pergaulan Jawa Barat.
Sebelumnya anak mempelajari tarian, mereka disuguhkan dengan satu nomor tarian dari para pelatih dan satu nomor tarian dari Anggi Sunu, Ezsa Gunardi dan Cynthia Muljono dari kelompok Anak Indonesia.
Tidak hanya itu, tarian yang akan dipelajari juga ditampilkan terlebih dahulu oleh remaja putri Norwegia dari Sekolah Seni Oslo (Oslo Kulturskole) di bawah bimbingan Ms. Karoline Meyer.
Para remaja putri yang telah dilatih terlebih dahulu tarian pergaulan Iim Fatimah dan Ossy Ivarson dua minggu sebelum acara turut pula mendampingi keduanya dalam memberikan pelatihan tari Indonesia kepada pengunjung selama Barnasverdensdagers.
Selama dua hari, Rumah Indonesia yang dihiasi dengan dekorasi khas Jawa Tengah untuk arena permainan congklak dan wayang kulit, dan dekorasi khas Bali untuk arena permainan topeng dan sesajen senantiasa ramai dikunjungi.
Tercatat sekitar 3000 dari 5000 pengunjung Barnasverdensdagers berkunjung di Rumah Indonesia.
Kegiatan anak-anak yang ditawarkan di Rumah Indonesia merupakan kegiatan terfavorit selama festival, bila dibandingkan dengan kegiatan lainnya.
Beberapa kegiatan yang juga dilaksanakan adalah bengkel kerja Tari Perut dari Mesir, pembuatan boneka voodoo dari Haiti, workshop Tari India dari India, pesta diskjockey dari Inggris, teater boneka dari Perancis, serta pembuatan animasi luar angkasa dan menyanyi Joik dari Norwegia.
Apreasiasi tidak hanya ditunjukkan dengan jumlah pengunjung yang besar ke Rumah Indonesia selama festival berlangsung.
Mantan Menteri Kebudayaan Norwegia Ms. Se Kleveland, yang saat ini mengepalai Rikskonsertene menyampaikan penghargaan kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia Ibu Esti Andayani, atas kerjasama yang terjalin antara lembaga yang dipimpinnya dengan KBRI, utamanya dalam penyelenggaraan
Barnasverdensdagers, tidak hanya di Oslo namun juga di kota lain.
Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Ms. Lene Gravlie selaku Produser Barnasverdensdager dan Ms. Alexandra Archetti Stlen selaku Direktur Oslo World Music Festival.
Barnasverdendager merupakan program khusus bagi anak-anak untuk mengenai keragaman seni budaya mancanegara yang sejak 12 tahun silam diselenggarakan Rikskonsertene di Oslo bersamaan dengan penyelenggaraan Oslo World Music Festival, ajang pertunjukan musik bergengsi tahunan di ibukota Norwegia.
Kehadiran Indonesia dalam program Barnasverdendager di kota Oslo ini diharapkan akan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat Norwegia, khususnya di kelompok usia anak-anak dan remaja, akan keragaman seni budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar