Minggu, 21 November 2010

Sawit ke Roma

Kementerian Pertanian Promosikan Sawit ke Roma

Minggu, 21 November 2010 06:46 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 556 kali
Kementerian Pertanian Promosikan Sawit ke Roma
Seorang pekerja memanen tandan buah segar sawit di perkebunankelapa sawit (ANTARA/Saptono)
London (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI bekerja sama dengan KBRI Roma menggelar kegiatan promosi minyak sawit Indonesia ke negara itu melalui acara bertajuk "Business Meeting on Promoting Indonesia`s Sustainable Palm Oil."

Counselor fungsi ekonomi KBRI Roma, Gulfan Afero, dalam keterangannya yang diterima Antara London, Minggu, mengatakan acara yang dibuka Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementan, Dr Ir Zaenal Bachruddin MSc, itu dihadiri 41 investor dan pelaku usaha yang terkait dengan palm oil.

Tampil sebagai pembicara dalam acara itu, Dubes RI Roma, Moh. Oemar, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Dr. Fadhil Hasan dan Sekjen Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Paulus Tjakrawan Taningdjaja. Acara dimoderatori Ketua Pelaksana Harian Komisi Minyak Sawit Indonesia, Dr. Rosediana Suharto.

Dalam paparannya, Dubes RI Roma mengatakan Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pelestarian lingkungan jauh sebelum CPO menjadi isu.

"Pemerintah RI telah mengeluarkan berbagai peraturan yang mewajibkan para pengusaha untuk memperhatikan aspek lingkungan," ujarnya.

Dubes juga mengajak pelaku bisnis palm oil di Italia untuk memanfaatkan peluang investasi untuk megembangkan industri hilir CPO di Indonesia karena sampai tahun 2020 diperkirakan potensi investasi industri hilir ini mencapai 567 - 750 juta dollar AS.

Sementara itu, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP), Kementerian Pertanian RI, mengatakan bahwa industri CPO di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia.

"Ekspor CPO Indonesia ke Italia dapat lebih ditingkatkan mengingat Italia adalah salah satu konsumen utama CPO di dunia," katanya.

Pada peserta mengajukan pertanyaan seputar persoalan harga cpo yang akhir-akhir ini semakin mahal yang dijelaskan karena adanya beberapa faktor penyebab kenaikan harga antara lain harga dunia minyak mentah dan minyak nabati lainnya, dan permainan para broker, demikian Gulfan Afero.(*)

(T.H-ZG/E011/R009)

COPYRIGHT © 2010

Tidak ada komentar: