Selasa, 09 November 2010

BPS AKUI

BPS AKUI MUSIBAH BERDAMPAK PADA JUMLAH WISATAWAN

London, 9/11 (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan bahwa harus diakui berbagai musibah yang terjadi di tanah air seperti terjadinya tsunami dan meletusnya Gunung Merapi berdampak pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

"Peristiwa tersebut memang terjadi namun tidak mempengaruhi secara keseluruhan aktivitas kehidupan ekonomi dan sosial," ujar Rusman Heriawan kepada koresponden ANTARA London saat ditemui di anjungan Indonesia di Bursa Pariwisata Dunia WTM London, Selasa.

"Indonesia adalah negara besar, dan jangan sampai kita menyebutkan bahwa peristiwa tersebut merupakan bencana nasional karena akan berdampak. Memang kita harus prihatin terhadap peristiwa tsunami di Mentawai dan juga Gunung Merapi di Yogyakarta," ujarnya.

Menurut Rusman Heriawan, hanya saja harus diakui untuk kenyamanan para pelaku industri pariwisata harus mengatakan hal yang sebenarnya terjadi namun tidak menggangu kehidupan dan pariwisata di Indonesia, karena hanya dua dari 33 propinsi di Indonesia yang mengalaminya dan masih banyak tujuan wisata di daerah lainnya.
Sementara itu Rusman Heriawan juga mengakui bahwa kehadirannya di Bursa Pariwisata Dunia WTM London ini Ingin meyakinkan apakah jumlah wisatawan sekarang merupakan hasil dari kerja keras yang dilakukan kementerian kebudayaan dan pariwisata.

"Kami ingin juga membuktikan apakah ada dampak dari promisi pariwisata yang dilakukan selama ini dan ikut dalam event internasional," ujarnya.

BPS ingin mengevaluasi setiap pengeluaran anggaran Negara khususnya anggaran promosi apakah memberikan manfaat bagi kepentingan Indonesia, ujarnya menambahkan bahwa ukurannya sangat sederhana yaitu berapa banyak jumlah wisatawan yang masuk dan berapa besar devisa yang dihasilkan , tidak hanya cukup jumlah orang yang masuk.

Sedapat mungkin kami memotivasi wisatawan untuk belanja sebanyak banyaknya dan ingin meliat langsung, meskipun bukan sebagai pelaku utama tetapi BPS mendapat tugas untuk menyaksikan langsung selain ada keyakinan dari BPS dalam statistic jumlah wisatawan yang masuk.

Menurut Rusman, harus diakui jumlah turis ke Singapura dan Malaysia jauh lebih besar dibandingkan di Indonesia, namun bila dibandingkan dengan jumlah yang mereka keluarkan tentunya sangat kompetitif.

Salah menilai bila jumlah wisatwan masih kalah ketimbang Singapur dan Malaysia , karena sebagai Negara besar Indonesia memiliki obyek wisata yang beragam dan juga turis asing tinggal lebih lama paling sedikit 10 hari ketimbang di Singapura yang hanya satu hari sudah tidak banyak diliat.

Wisatawan yang datang dari Eropa umumnya tinggal lebih lama dan juga pengeluaran mereka selama di Indonesia cukup besar. Bila bicara jumlah turis yang datang, maka Indonesia kalah dibandingkan Singapur atau Malaysia namun bila diliat pengeluaran yang dibelanjakan, kita lebih kompetitip.

Makanya itu yang lebih penting dalam meliat dampak nasional dari wisatawan mancanegara, ujarnya.

Diakuinya anjungan Indonesia di Bursa Pariwisata Dunia cukup refresentatif dibandingkan stand Negara Asia lainnya begitupun jumlah wartawan yang mengikuti konperensi pers yang digelar Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar juga cukup banyak. Diharapkan akan memberikan pemberitaan yang baik dan pengaruh positif.

Selama kunjungan di London Rusman Heriawan juga mengikuti seminar yang diadakan selama penyelenggaraan WTM berlangsung, diantaranya mengenai The World Tourism, dimana sosial media sangat penting dalam membuat keputusan bagi wisatawan untuk datang. ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/B012/B012) 09-11-2010 20:04:41

Tidak ada komentar: