KOMUNITAS
INDONESIA DI BELANDA GELAR LOMBA ESAI
London, 11/7 (ANTARA) - Komunitas Masyarakat Indonesia di Belanda
mengadakan lomba esai bertajuk "Solusi
Untuk Jakarta" dalam rangka
memeriahkan Pilkada DKI sekaligus
mencarikan solusi bagi Jakarta yang memiliki berbagai masalah.
Koordinator Panitia Lomba Esai dari
Komunitas Indonesia di Belanda Bambang Rubianto kepada ANTARA London, Rabu
mengharapkan lomba esai dapat memberikan masukan ril tentang bagaimana
mengatasi berbagai masalah Jakarta. Lomba diikuti oleh kalangan intelektual, dosen
dan mahasiswa yang berada di luar negeri.
Dalam berbagai hal seperti tata kelola
birokrasi dan pelayanan yang masih minim, tata ruang kota, sistem transportasi
dan masalah-masalah klasik yang setiap tahun ada.
Menurut Bambang Rubianto, lomba diikuti
oleh 54 orang, 34 di antaranya mengirimkan esai yang layak diseleksidari
berbagai belahan bumi di luar negeri, Eropa, Amerika, Asia dan Australia.
Panitia di Utrecht Belanda mengumumkan
pemenangnya, yaitu I Made Andi Arsana, Dosen dari Universitas Gadjah Mada yang
sedang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Wollonggong, Australia.
I Made Andi Arsana dalam esainya
mengangkat judul "Berkantor di Dunia Maya: Mengatasi Kemacetan Jakarta
dengan Kebijakan Bekerja dari Rumah". I Made Andi Arsana menawarkan konsep
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengurai masalah kemacetan.
Menurut dia, solusi untuk mengatasi
kemacetan di Jakarta adalah dengan mengurangi aktivitas di jalan raya.
Pengurangan aktivitas di jalan raya ini dilakukan dengan menekan kebutuhan
untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Salah satu yang merupakan penyumbang
terbesar aktivitas di jalan raya adalah mereka yang pergi ke dan pulang dari
kantor setiap hari. Penduduk Jakarta pada siang hari bahkan bertambah secara
signifikan hingga sekitar 30 persen akibat adanya arus perpindahan pekerja dari
wilayah di luar Jakarta.
Jika aktivitas di kantor bisa ditekan
dan dipindahkan ke rumah masing-masing maka kemacetan akan berkurang dengan
signifikan. Interaksi yang sebelumnya dilakukan dengan bertatap muka di kantor
bisa dilakukan dengan bantuan internet.
I Made Andi Arsana juga tidak saja
menawarkan konsep tetapi menceritakan berbagai pengalaman dalam penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah kantor fisik menjadi virtual
office, orang berkantor tidak harus keluar rumah tetapi cukup de depan PC.
Menurut I Made, menerapkan kebijakan
berkantor di dunia maya ini harus didukung oleh perusahaan dan pemerintah
melalui aturan yang relevan. Selain itu, membangun kebiasaan adalah yang juga
sangat penting.
Gagasan ini mungkin tidak akan
mengatasi persoalan kemacetan Jakarta secara total tetapi ia meyakini akan bisa
berkontribusi signifikan jika dikerjakan secara sinergis dengan program positif
lainnya seperti pengaturan moda transportasi, parkir dan harga bahan bakar
minyak (BBM). ***3***
(T.H-ZG/B/S023/S023) 11-07-2012
15:29:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar