LEGISLATOR:
JAKARTA PERLU BELAJAR DARI LONDON
London, 2/7 (ANTARA) - Pemerintah
Daerah DKI Jakarta perlu banyak belajar dari London dalam memberikan pelayanan
publik khususnya transportasi kepada penduduknya dalam memberikan kenyamanan
dan juga mengatasi kemacetan lalu lintas.
Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI
Jakarta Wanda Hamidah yang dikenal vokal dan gigih dalam menyuarakan aspirasi
warga Jakarta dalam wawancara dengan ANTARA London, akhir pekan lalu.
Kehadiran Wanda Hamidah di kerajaan
Inggris dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai selebriti membawa obor
olimpiade yang dilakukannya Minggu lalu atas undangan dari perusahaan Samsung.
Ibu tiga orang anak yang bergabung
dengan Partai Amanat Nasional itu usai melaksanakan tugasnya membawa obor
olimpiade pada rute 081 di Bradford Road, Huddersfield pun meluangkan waktu
untuk mengamati masalah pelayanan publik khususnya transportasi di kota London.
Menurut Wanda, fasilitas bagi
penyandang cacat dan orang tua di London sangat baik , sementara di tanah air,
seperti Jakarta banyak yang sudah rusak dan diharapkannya pelayanan publik
dapat lebih diperhatikan khususnya di Jakarta sebagai ibu kota negara.
Selama beberapa hari di London, Wanda
beserta sang putriya berkeliling kota
London dengan kendaraan umum seperti kereta api bawah tanah atau yang dikenal
dengan underground atau tube dan berkunjung ke berbagai obyek wisata serta
stadium sepakbola.
Menurut Wanda Hamidah, London sangat
memperhatikan kenyamanan bagi masyarakat penguna pelayanan transportasi umum
seperti kereta api bawah tanah dan juga bus yang berwarna merah.
"Saya memperhatikan betapa
walikota London sangat memperhatikan kenyaman para penguna transportasi
umum," ujar wanita yang sudah aktif di politik sejak usia muda.
Menurut Wanda, sebenarnya Jakarta juga
sudah memiliki rencana induk atau blue print untuk angkutan umum. Hanya saja
belum ada pemimpin DKI yang bisa menyelesaikan.
"Bukan masalah bisa atau tidak
tetapi masalahnya mau atau tidak," ujar Wanda.
Pemda dimanja
Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengatakan selama ini DKI Jakarta
dimanjakan oleh pajak kendaraan yang cukup besar yang membuat Pemda malas untuk
melakukan perombakan dalam hal mengatasi pelayanan transportasi dan pelayanan
publik khususnya dalam mengatasi kemacetan.
Apalagi dalam hal keselamatan pejalan
kaki sangat tidak diperhatikan, trotoar justru banyak digunakan oleh pedagang .
Tidak seperti London pejalan kaki sangat dimanjakan dengan luas jalan yang
cukup lebar bagi pejalan kaki seperti di pusat belanja semacam Oxford Street
yang banyak orang lalu lalang.
Selain itu, Wanda juga sangat tertarik
dengan "system congestion charge" , pajak biaya kemacetan yang
diberlakukan di London sejak 2003, bagi penguna kendaraan yang memasuki kota
London.
Ibu tiga orang anak yang bergabung
dengan Partai Amanat Nasional menilai diterapkannya "system congenstion
charge", telah memberikan pendapatan khusus bagi pemerintah daerah London
dan juga mengatasi kemacetan di pusat kota.
Bila saja hal ini dapat diterapkan di
Jakarta tentunya kemacetan akan berkurang paling tidak kebijaksanaan
"three in one" yang tidak sesuai dengan harapan bisa memberikan
pemasukan bagi pemerintah kota.
"Saya membutuhkan waktu dua sampai
tiga jam di jalan untuk sampai ke kantor," ujar Wanda Hamidah yang
mengharapkan para anggota DPRD yang melakukan studi banding ke London, dapat
memberikan masukan dalam upaya mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta yang
sudah sangat parah.
Obor olimpiade
Berbicara mengenai obor Olimpiade, Wanda
Hamidah mengakui bahwa menjadi suatu kehormatan bagi dirinya bisa terpilih dan
jutaan rakyat Indonesia membawa obor olimpiade.
Dua bulan sebelum berangkat, Wanda
Hamidah mengatakan setelah mendapat konfirmasi bahwa ia terpilih untuk membawa
obor olimpiade bagaikan "My dream come true".
Wanda Hamidah membawa obor olimpiade
pada route 081 di Bradford Road, Huddersfield bersama Bambang Pamungkas pada
rute 086 di kota satelit Huddersfield, Brighouse mengakui bahwa suatu
kehormatan baginya bisa terpilih dari sekian juta rakyat Indonesia.
Menurut Wanda, keterlibatannya sebagai
pembawa obor olimpiade juga tidak lepas dari kiprahnya sebagai Ketua Yayasan
Azzahra yaitu Yayasan Peduli Pendidikan, pemberian beasiswa bagi anak-anak yang
kurang mampu.
Diakuinya dalam menjalankan tugas
sebagai pembawa obor olimpiade, Wanda Hamidah melakukan persiapan dengan
melakukan olahraga yang intens dengan kombinasi antara yoga, renang, lari treadmill,
dan basket.
Wanda juga merasa kagum dengan
kecintaan dan kebanggan warga Inggris
terhadap negaranya yang dapat dilihat dengan ribuan orang yang menunggu berjam-jam sebelum acara pembawa
obor olimpiade dimulai dengan atribut yang bercorak bendera Inggris yakni Union
Jack antusias mendukung pelari.
Begitu pun saat ia mengadakan
peninjauan ke stadium sepakbola, yang dinilainya sangat maju.
"Bagaimana olahraga mau maju kalau
sarana olahraganya tidak ada," ujar Wanda. Pembinaan untuk para atlet
perlu dilakukan sejak dini. Kini tinggal pemerintah menyediakan sarana bagi
masyarakat untuk melakukan olahraga.
***3***
(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 03-07-2012
07:32:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar