SI CEPOT HIPNOTIS RUSIA
London, 13/7 (ANTARA) - Penampilan tokoh lucu, humoris dan
menggemaskan dalam dunia pewayangan "Si Cepot" tidak hanya digemari
di Indonesia tetapi juga mampu menghipnotis penonton asing.
Hal itu terungkap dalam International
Festival "Meeting of the UNESCO masterpieces on the Land of Olonkho"
yang diadakan di Yakutsk, Republik Sakha (Yakutia), Federasi Rusia berjarak
lebih dari 8.468 km dari Moskow ke arah bagian timur jauh Rusia.
Sekretaris Dua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada ANTARA
London, Jumat, mengatakan Si Cepot menyapa para penontonnya yang berada di
Rusia dalam festival yang berlangsung hingga 16 Juli mendatang
"Selamat malam. Apa kabar Bapak-bapak
dan Ibu-ibu, anak-anak yang tampan dan cantik, Saya, Cepot dari
Indonesia," kata Si Cepot dalam bahasa Rusia saat menyapa lebih dari lima
ratus penonton yang memadati State Theatre of the Young Spectators di Republik
Sakha (Yakutia), Federasi Rusia.
Serta merta tepuk tangan menggema
memenuhi tempat pertunjukan dan diiringi gelak tawa melihat kelucuan Si Cepot
yang dimainkan dalang kondang Wawan Gunawan. "Khorosho" (Baik), jawab
para penonton serempak bagai paduan suara yang dipimpin Si Cepot.
Duta Besar Republik Indonesia untuk
Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oramangun yang hadir dalam
Festival tersebut menyampaikan keikutsertaan Indonesia ini sebagai bagian dari
diplomasi publik.
Dikatakannya Indonesia merupakan rumah
bagi ribuan suku dan etnis yang memiliki kekayaan budaya yang perlu
dipromosikan ke dunia internasional, mulai dari tarian, musik, ritual dan
tradisi.
Menurut Djauhari Oratmangun,
diplotainment yang merupakan perpaduan antara diplomasi dan infotainment perlu
kembangkan. Budaya bersifat universal sehingga mudah diterima oleh bangsa lain.
"Kehadiran Si Cepot di Rusia bukan
semata untuk menghibur, tetapi mengemban misi diplomasi," demikian
Djauhari Oratmangun.
Decak kagum penonton terlihat ketika Si
Cepot dengan gayanya yang khas menyanyikan lagu "Panon Hideung".
Penonton langsung mengikutinya menyanyi dalam bahasa Rusia "Ochi Chyornie".
Aksi humoris Si Cepot berhasil mengocok
perut penonton dalam lakon "Rahwana Gugur". Pertunjukan yang
berlangsung sekitar satu jam tersebut terasa cepat berlalu.
Penonton seakan-akan larut dalam
pertunjukan karena terdapat interaksi aktif antara penonton dengan wayang dan
dalang.
Menurut Ki Dalang yang dikenal Wawan
Ajen yang menciptakan Wayang Ajen ini, apresiasi dan animo masyarakat Rusia
sangat luar biasa.
Kakaguman dan keunikan mereka adalah
banyaknya wayang yang hanya dimainkan oleh seorang dalang dengan suara yang
berbeda-beda, tidak seperti permainan wayang atau boneka pada umumnya.
"Seusai pertunjukan saya
dikerumini banyak orang, baik wartawan, budayawan, seniman dan penonton yang
ingin mengetahui lebih banyak tentang wayang golek dan teknik
mempermainkannya," ujar Wawan Ajen yang menggeluti kesenian Tanah Pasundan
ini sejak kecil.
Wawan mengatakan kesenian wayang golek
diterima masyarakat Rusia. Banyak yang ingin memiliki wayang tersebut. Tidak
sedikit yang menyampaikan ingin datang ke Indonesia.
Ada kritikus dan seniman setempat yang
ingin datang ke Indonesia untuk mengetahui lebih banyak tentang wayang golek.
¿Mereka ingin ada kerjasama ke depan agar wayang ini dapat diperkenalkan di
sekolah-sekolah setempat sebagai media pembelajaran¿, ujarnya.
Festival yang diikuti 11 negara
yang masing-masing negara menampilkan
keunikan seni dan budaya Indonesia menampilkan Wayang Ajen dari Padepokan
Wayang Ajen Parwa Pujangga.
Sementara negara lainnya, seperti India
menampilkan Kutiyattam Sanskrit Theater, China (Kun Qu Opera), Mongolia
(Traditional Music of the Morin Khoor), Korea (Namsadang Nori), Bangladesh
(Baul Songs-traveling musicians), Bhutan (Mask Dance of the Drums from
Drameste), Jepang (Nogaku Theatre), dan Rusia (Yakut Heroic Epos
"Olonkho".***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001) 13-07-2012
06:06:55
Tidak ada komentar:
Posting Komentar