UNESCO
RESMI UMUMKAN SUBAK WARISAN BUDAYA DUNIA
London, 1/7 (ANTARA) - Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco) dalam sidang ke-36
Komite Warisan Dunia di Saint
Petersburg, Rusia, Jumat mengumumkan Lansekap budaya Subak Bali secara aklamasi
diterima sebagai situs Warisan Budaya Dunia.
Sekretaris Dua Fungsi Pensosbud KBRI
Moskow, Enjay Diana kepada ANTARA London, Minggu mengatakan subak adalah salah
satu dari 36 usulan situs alam, budaya, serta situs gabungan alam dan budaya
yang dibahas dalam sidang tahunan pada 24 Juni-6 Juli di Ibukota Rusia bagian
utara.
Sekitar 600 peserta plus ratusan
pengamat dari negara 21 anggota Komite Warisan Dunia dan negara pihak Konvensi
1972 tentang Warisan Dunia, tidak ada yang menyatakan keberatan terhadap
penetapan tersebut.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
bidang Kebudayaan Wiendu Nuryati yang memimpin delegasi Indonesia dalam sidang
tersebut mengatakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia dengan diumumkannya
Subak Bali sebagai situs Warisan Budaya Dunia.
Wiendu Nuryati mengatakan bahwa
pengakuan dunia ini akhirnya diumumkan setelah melalui proses dan perjuangan
selama 12 tahun.
Pada saat memasuki sesi pembahasan
Indonesia, International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) yang merupakan
salah satu Advisory Body Unesco menyampaikan presentasi tentang "Cultural
Landscape of Bali Province: the Subak System as a manifestation of the Tri Hita
Karana Philosophy (CLBP)".
Subak merupakan sebuah sistem
pengaturan pengairan di dalam pertanian. Unesco menilai subak tidak hanya
terlihat dari kesuburan dan hijaunya hamparan persawahan teras sering, tetapi
terkait kelestarian budaya asli masyarakat Bali.
Dikatakan bahwa sistem subak erat
hubungannya dengan ajaran Hindu yang tertuang dalam Tri Hita Karana atau Tiga
Sumber Kebaikan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia
dengan alam, serta hubungan manusia dengan manusia.
Keharmonisan hubungan antara
unsur-unsur tersebut diwujudkan secara turun-temurun melalui subak yang mengandung
arti kepedulian, kebersamaan dan saling menghormati.
Setelah presentasi, sejumlah negara
langsung menyampaikan dukungannya. Melihat tidak ada yang mengajukan keberatan,
ketua sidang mengetuk palu pertanda disetujui.
Gemuruh tepuk tangan memenuhi ruang
sidang. Perasaan delegasi Indonesia yang sebelumnya terlihat sedikit tegang,
berubah menjadi kegembiraan.
Delegasi Indonesia perwakilan
pemerintah daerah Provinsi Bali, antara lain Bupati Badung Anak Agung Gde Raka
dan Bupati Gianyar Cokorda Artha Ardana Sukawati yang memakai pakaian adat Bali
berdiri sambil tepuk tangan yang mengundang perhatian peserta sidang.
Ucapan selamat langsung mengalir dari
para peserta sidang dan dalam pernyataannya yang disampaikan kepada peserta
sidang, Wamendikbud bidang Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada semuaa
pihak atas partisipasinya mendukung upaya nominasi ini.
Dikatakannya budaya Subak adalah salah
satu budaya kuno yang tetap terjaga dengan baik.
Ditambahkan, terdapat 1.200 jaringan
Subak di Bali yang terjaga sejak abad ke-19.
"Komitmen pemerintah Indonesia
termasuk pemerintah dan masyarakat Bali untuk terus menjaga keutuhan situs ini
sesuai ketentuan Konvensi 1972," ujar Wiendu Nuryati.
Sementara itu, Duta Besar Republik
Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun
yang mendampingi delegasi Indonesia mengatakan pengakuan ini dapat lebih
meningatkan citra Indonesia di fora internasional.
Amanat ini harus dijaga dengan baik
untuk kelestarian budaya bangsa. Masyarakat dunia akan turut menikmatinya
dengan berwisata ke Indonesia, demikian Djauhari Oratmangun. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/A013/B/A013) 01-07-2012
17:10:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar