KONTROVERSI
KEPERGIAN "WANITA BESI" DI MEDIA INGGRIS
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 12/4 (ANTARA)- Masih lima hari lagi upacara pemakaman mantan
perdana menteri Inggris Margaret Thathcer yang akan berlangsung pada
17 April mendatang, namun pro dan kontra mengenai kepergian "wanita
besi" itu terus saja menghiasai media masa Inggris.
Banyak publik Inggris yang melayangkan simpati atas meninggalnya
Perdana Menteri wanita pertama Inggris itu. Sejak berkuasa tahun
1979, Margareth Thatcher telah mengubah peta politik Inggris dan
menjadi pemimpin Inggris yang paling berpengaruh dalam panggung
internasional.
Namun demikian, tidak sedikit publik yang justru merayakan kepergian
Thatcher sebagai ungkapan tidak bersimpati atas berbagai kebijaksaan
yang dibuatnya selama memerintah selama 11 tahun (1979-1990).
"Banyak kebijaksanaan Margaret Thacher yang dinilai sangat
merugikan masyarakat Inggris," ujar Thomas Blackmore (101 tahun)
penghuni rumah jompo Pasley House di Colchester kepada ANTARA London,
Jumat.
Margaret Thatcher meninggal dunia pada usia 87 tahun akibat terkena
serangan stroke pada Senin (8/4) lalu. Aktivitas perempuan kelahiran
Grantham, Lincolnshire, Inggris, 13 Oktober 1925 itu berhenti
berpolitik sejak terserang stroke tahun 2002. Sejak itu, ia beberapa
kali terkena serangan penyakit yang sama sebelum serangan hari ini
hingga mengembuskan napas terakhir.
Dalam ingatan Thomas Blackmore, Margareth Thacher pernah tinggal di
Colchester, Essex dan bekerja sebagai ahli kimia di perusahaan
penelitian BX Plastics dan baru kemudian bergabung dengan Organisasi
Konservatif lokal dan mengikuti konferensi partai di Llandudno.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Pam Littlewood, penghuni rumah
jompo yang sangat terkenal di Colchester itu.
"Kebijaksanaannya sangat merugikan adalah saat menghentikan
pemberian susu untuk anak anak," ujar ibu dua anak dan nenek dua
cucu itu.
"Tidak, tidak," tegas Lovegrove, penghuni rumah jompo
lainnya ketika ditanya apakah dia senang dengan perdana menteri
wanita pertama Inggris itu sambil meniru gaya Thacher saat berbicara
di Parlemen Inggris yang mengatakan tidak berkali kali seperti
terlihat di televisi Inggris.
Banyak yang berpesta, bahkan melakukan demonstrasi di berbagai kota
seperti Liverpool, Balfast, Brixton, dan Glasgow, serta Lodon seperti
diberitakan Daily Mail. Mereka merayakan kematian perempuan yang
disebut PM Inggris David Cameron sebagai "yang menyelamatkan
Inggris".
Para kritikus mengatakan justru perempuan yang suka berbicara lugas
itu telah merusak rasa kebersamaan di masyarakat.
Thatcher memang dikenal sebagai seorang konservatif yang keras dan
merupakan hal yang kontroversial saat itu. Dia mematahkan kekuatan
serikat buruh, mengurangi belanja publik, melakukan privatisasi
perusahaan yang dikelola negara, dan membawa Partai Konservatifnya
jauh ke kanan.
Tetap dihormati
Walau
demikian, di kalangan komunitas internasional, banyak para pemimpin
dunia yang begitu menghormatinya. Mereka mengakui ketangguhan pribadi
dan ketegasannya dalam berpolitik.
Sosok mantan PM Inggris itu juga memiliki tempat tersendiri bagi
publik Indonesia, seperti yang dikemukakan Duta Besar RI untuk
Kerajaan Inggris dan Republic Irlandia Hamzah Thayeb kepada ANTARA
London.
Dubes menyatakan keprihatinanya dengan pemberitaan media masa Inggris
yang justru melakukan pesta dan demonstrasi atas meninggalnya mantan
PM Inggris yang bergelar baroness itu.
"Saya tidak mengerti sampai segitunya tanggapan masyarakat
mengenai dia," ujar Hamzah Thayeb yang ayahnya Hadi Thayeb juga
pernah menjadi Dubes di Inggris saat Margaret Thacher berkuasa.
Menurut Dubes, belum tahu siapa yang akan mewakili Indonesia dalam
upacara pemakanan nanti, tapi yang pasti Menteri Luar Negeri Marty
Natalegawa, pernah belajar di Inggris dan menjadi Dubes RI di
Inggris, telah mengirimkan ucapan belasungkawa.
Banyak yang protes tetapi juga banyak yang bersimpati dengan
mengirimkan karangan bunga yang diletakkan di luar kediaman Thatcher
sementara bendera-bendera dipasang setengah tiang, termasuk di kantor
perdana menteri, Downing Street 10, London. Ratu Elizabeth
mengirimkan surat duka kepada keluarga Thatcher.
Bahkan David Cameron mengatakan mantan pemimpin partainya,
Konservatif itu sebagai pemimpin terbesar Inggris di masa modern.
Istana Buckingham menyebutkan Ratu didampingi sang suaminya Duke of
Edinburgh akan menghadiri upacara pemakaman.
Para pemimpin dunia juga menyebutkan pujian kepada Lady Thatcher
seperti Presiden Obama mengatakan Thatcher adalah teman sejati
Amerika dengan mengatakan dunia kehilangan pelopor kebebasan.
Sementara itu, mantan presiden Afrika Selatan, FW De Klerk kepada BBC
mengatakan dukungan Thatcher tidak ternilai harganya bagi transisi
damai di negaranya. Begitupun Perdana Menteri India, Manmohan Singh
menyebut Lady Thatcher sebagai tokoh yang mentranformasikan Inggris
dan mencapai kemajuan penting di dalam negeri dan juga panggung
internasional.
Dari Eropa, Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan dirinya tidak
akan melupakan jasa perdana menteri wanita pertama Inggris itu dalam
mengakhiri perang dingin.
Menurut rencana Margaret Thatcher akan dimakamkan dalam pemakaman
seremonial dengan penghormatan militer penuh di Katedral St Paul,
London setelah prosesi dari Westminster dan mendapatkan status yang
sama seperti Putri Diana dan Ibu Suri.(ZG) ***1***
(T.H-ZG/B/B.S
Butarbutar/B/B.S Butarbutar) 13-04-2013 02:09:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar