INDONESIA
MASIH HADAPI TANTANGAN HIDUPKAN R&D
London, 24/4 (ANTARA) - Bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang besar
masih menghadapi beberapa tantangan dalam menghidupkan Research and
Development (R&D) di berbagai bidang, meski demikian R&D
mutlak diperlukan untuk pengembangan inovasi dan pertumbuhan negara.
Hal itu diungkapkan Dr.Ir.Ilham A.Habibie, MBA dalam diskusi dengan
para pelajar yang tergabung dalam PPI Austria yang bertema "Sains
dan Bisnis: Koherensi Perspektif untuk Mewujudkan Visi Indonesia"
yang diadakan di KBRI Wina, Rabu.
Tantangan besar dihadapi dalam proses Research and Development yang
berkelanjutan demi kemajuan suatu bangsa salah satunya adalah SDM
(Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.
Namun Ilham optimis bangsa Indonesia memiliki peluang menjadi bangsa
yang besar dengan basis menguasai serta mengembangkan bidang sains
dan teknologi.
Ilham Habibie, lulusan TU Munich di bidang Aeronautics dengan
predikat Summa Cumlaude dan pengalaman di Boeing, pada kesempatan itu
juga menyampaikan rencananya membawa The Next N-250 ke pasar
internasional.
Menurut Ilham , anggaran Indonesia untuk R&D kurang lebih 0.1
persen dari Produk Domestik Bruto (PDB )dan angka ini masih jauh dari
saran UNESCO sebesar dua persen.
Selain itu, mayoritas perusahaan-perusahaan Indonesia berfokus pada
pasar domestik yang dapat mengurangi peluang untuk berkompetisi di
pasar global.
Meski pasar domestik cukup besar, namun kemampuan bersaing secara
global akan memperkuat Indonesia baik dalam pasar domestik maupun
pasar global di masa depan.
Dua hal ini juga berdampak bagi perkembangan inovasi di Indonesia
yang saat ini tidak cukup menggembirakan. Kondisi R&D Indonesia
juga masih didominasi oleh kontribusi pemerintah yaitu sebesar 70-80
persen.
Putra Presiden RI ke tiga itu dalam presentasinya yang berjudul
"Research and Technology for Emerging Countries-Case Study:
Indonesia" juga mengatakan akan memproduksi pesawat bekerjasama
dengan berbagai pihak, salah satunya adalah PT. Dirgantara Indonesia.
Ilham Habibie saat ini, aktif di KADIN dan sebagai CEO di PT Ilthabi
Rekatama yang bergerak di bidang investasi dan keuangan. Selain itu
juga tercatat sebagai Presiden Direktur PT. Ilthabi Bara Utama
bergerak di bidang pertambangan batu bara.
Disamping aktif di dunia bisnis, Ilham juga aktif berkontribusi dalam
bidang pendidikan dan penelitian.
Ia menegaskan betapa pentingnya element ABG (Academician, Business
and Government) dalam bidang Research and Development untuk mendorong
kemajuan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang.
Pengurus PPI Austria Andriati Ningrum dan Zulaicha Parastuty kepada
ANTARA London, Rabu mengatakan acara diskusi dibuka Duta Besar RI
untuk Austria Rachmat Budiman.
Diskusi yang dipandu Zulaicha Parastuty, mahasiswi doktoral di bidang
Manajemen Inovasi dan Kewirausahaan itu, dihadiri peserta yang
meliputi anggota PPI Austria, staf KBRI dan masyarakat umum Indonesia
dengan antusias mengajukan pertanyaan.
Dalam diskusi itu, Fajar Juang dan Pat yang merupakan mahasiswa
doktoral di bidang teknologi Informasi mengajukan pertanyaan mengenai
industri pesawat Indonesia.
Ilham Habibie menjelaskan tentang visinya untuk kembali
"menerbangkan" pesawat Indonesia di udara.
"Sungguh disayangkan N-250 pada 1997 harus terhenti padahal
hanya tinggal beberapa tahap lagi untuk mengantongi ijin terbang
komersial," ujarnya.
Dengan dasar rancangan N-250, Ilham akan melakukan perombakan dan
siap menghasilkan pesawat Indonesia yang tepat bagi kondisi dan pasar
Indonesia khususnya dan pasar global.
Selain berbagi tentang visi dalam menjawab tantangan R&D
Indonesia dan industri pesawat terbang Indonesia, Ilham berpesan
untuk meningkatkan jaringan (diaspora) Indonesia di seluruh dunia.
Kontribusi kepada negara tidak hanya di Indonesia tetapi juga dapat
dilakukan dengan tetap berkiprah dan berprestasi di luar Indonesia
dan memperkuat jaringan seperti yang dilakukan India dan Tiongkok.
Ilham Habibie berharap para peneliti dan pelajar Indonesia yang saat
ini sedang menempuh kesempatan belajar di Austria dapat memberikan
kontribusi nyata di masa yang akan datang untuk kemajuan negeri
tercinta.***3***
(T.H-ZG/C/S.
Suryatie/S. Suryatie) 24-04-2013 10:34:06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar