Rabu, 24 April 2013

IHLAM

INDONESIA MASIH HADAPI TANTANGAN HIDUPKAN R&D

London, 24/4 (ANTARA) - Bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang besar masih menghadapi beberapa tantangan dalam menghidupkan Research and Development (R&D) di berbagai bidang, meski demikian R&D mutlak diperlukan untuk pengembangan inovasi dan pertumbuhan negara.

Hal itu diungkapkan Dr.Ir.Ilham A.Habibie, MBA dalam diskusi dengan para pelajar yang tergabung dalam PPI Austria yang bertema "Sains dan Bisnis: Koherensi Perspektif untuk Mewujudkan Visi Indonesia" yang diadakan di KBRI Wina, Rabu.
Tantangan besar dihadapi dalam proses Research and Development yang berkelanjutan demi kemajuan suatu bangsa salah satunya adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.

Namun Ilham optimis bangsa Indonesia memiliki peluang menjadi bangsa yang besar dengan basis menguasai serta mengembangkan bidang sains dan teknologi.

Ilham Habibie, lulusan TU Munich di bidang Aeronautics dengan predikat Summa Cumlaude dan pengalaman di Boeing, pada kesempatan itu juga menyampaikan rencananya membawa The Next N-250 ke pasar internasional.

Menurut Ilham , anggaran Indonesia untuk R&D kurang lebih 0.1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB )dan angka ini masih jauh dari saran UNESCO sebesar dua persen.

Selain itu, mayoritas perusahaan-perusahaan Indonesia berfokus pada pasar domestik yang dapat mengurangi peluang untuk berkompetisi di pasar global.

Meski pasar domestik cukup besar, namun kemampuan bersaing secara global akan memperkuat Indonesia baik dalam pasar domestik maupun pasar global di masa depan.

Dua hal ini juga berdampak bagi perkembangan inovasi di Indonesia yang saat ini tidak cukup menggembirakan. Kondisi R&D Indonesia juga masih didominasi oleh kontribusi pemerintah yaitu sebesar 70-80 persen.

Putra Presiden RI ke tiga itu dalam presentasinya yang berjudul "Research and Technology for Emerging Countries-Case Study: Indonesia" juga mengatakan akan memproduksi pesawat bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah PT. Dirgantara Indonesia.

Ilham Habibie saat ini, aktif di KADIN dan sebagai CEO di PT Ilthabi Rekatama yang bergerak di bidang investasi dan keuangan. Selain itu juga tercatat sebagai Presiden Direktur PT. Ilthabi Bara Utama bergerak di bidang pertambangan batu bara.

Disamping aktif di dunia bisnis, Ilham juga aktif berkontribusi dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Ia menegaskan betapa pentingnya element ABG (Academician, Business and Government) dalam bidang Research and Development untuk mendorong kemajuan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang.

Pengurus PPI Austria Andriati Ningrum dan Zulaicha Parastuty kepada ANTARA London, Rabu mengatakan acara diskusi dibuka Duta Besar RI untuk Austria Rachmat Budiman.

Diskusi yang dipandu Zulaicha Parastuty, mahasiswi doktoral di bidang Manajemen Inovasi dan Kewirausahaan itu, dihadiri peserta yang meliputi anggota PPI Austria, staf KBRI dan masyarakat umum Indonesia dengan antusias mengajukan pertanyaan.

Dalam diskusi itu, Fajar Juang dan Pat yang merupakan mahasiswa doktoral di bidang teknologi Informasi mengajukan pertanyaan mengenai industri pesawat Indonesia.

Ilham Habibie menjelaskan tentang visinya untuk kembali "menerbangkan" pesawat Indonesia di udara.

"Sungguh disayangkan N-250 pada 1997 harus terhenti padahal hanya tinggal beberapa tahap lagi untuk mengantongi ijin terbang komersial," ujarnya.

Dengan dasar rancangan N-250, Ilham akan melakukan perombakan dan siap menghasilkan pesawat Indonesia yang tepat bagi kondisi dan pasar Indonesia khususnya dan pasar global.

Selain berbagi tentang visi dalam menjawab tantangan R&D Indonesia dan industri pesawat terbang Indonesia, Ilham berpesan untuk meningkatkan jaringan (diaspora) Indonesia di seluruh dunia.

Kontribusi kepada negara tidak hanya di Indonesia tetapi juga dapat dilakukan dengan tetap berkiprah dan berprestasi di luar Indonesia dan memperkuat jaringan seperti yang dilakukan India dan Tiongkok.

Ilham Habibie berharap para peneliti dan pelajar Indonesia yang saat ini sedang menempuh kesempatan belajar di Austria dapat memberikan kontribusi nyata di masa yang akan datang untuk kemajuan negeri tercinta.***3***
(T.H-ZG/C/S. Suryatie/S. Suryatie) 24-04-2013 10:34:06

Tidak ada komentar: