PPI
LONDON GELAR PENTAS BUDAYA "RENDEZVOUS"
London, 21/4 (Antara) - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London,
mengelar acara budaya "Rendezvous" dengan menampilkan
tarian dan musik Indonesia kepada masyarakat Inggris di Ruangan Great
Hall di Bishopsgate Institute, London, Sabtu.
Acara yang juga mempromosikan kuliner Indonesia ini dihadiri sekitar
500 pengunjung termasuk Duta Besar Republik Indonesia di Inggris Raya
Hamzah Thayeb dan Ketua "Anglo-Indonesia Society" Dubes
Charles Humprey dan Atase Pendidikan KBRI London Fauzi Soelaiman.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia London Novian Herbowo kepada
Antara London, Sabtu, mengatakan "Rendezvous" adalah acara
terbesar PPI tahun ini, dan himpunan pelajar ini sangat bangga dapat
menyelenggarakannya dengan sukses.
Dikatakannya dalam acara yang dihadiri masyarakat Indonesia dan orang
dari berbagai negara seperti Inggris, Perancis dan Nigeria itu
menampilkan tari pendet Bali, pertunjukkan musik lagu tanah air, dan
tarian Saman.
Dubes Hamzah Thayeb menghargai upaya para pelajar yang tergabung
dalam PPI London mempromosikan budaya Indonesia di kalangan para
pelajar dan juga masyarakat Inggris .
"Pelajar Indonesia merupakan duta Indonesia di kalangan rekan
rekannya di Universitas," ujarnya.
Dalam acara "Rendezvous" juga digelar peragaan busana karya
perancang busana Leny McDonnell yang menampilkan kebaya tradisional
yang diperagakan oleh para pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI
London.
Selama dua setengah jam acara ini juga menampilkan Jagat Gamelan dari
ARTi UK, yang dipimpin Aris Daryono dan berhasil memukau penonton
dan mengajak penonton dari negara lain berpartisipasi dalam ansambel
gamelan.
Mahasiswi Perancis dari "School of African and Oriental Studies,
Luna", ikut memeriahkan acara yang bertemakan "international
fair" dengan alunan lagu tradisional dengan permainan ukulele.
Novian Herbowo mengatakan dukungan dari masyarakat internasional
dalam acara ini menunjukkan perkembangan apresiasi budaya Indonesia
di seluruh dunia.
Ketua acara budaya ini, Andi Liu Were Latinro, mengatakan partisipasi
para pelajar Indonesia dalam acara Rendozvous dengan menampilkan
budaya Indonesia kesenian bahwa ia senang melihat daya tarik
pertunjukkan seni tari dan musik yang ditampilkan oleh mahasiswa
Indonesia yang berbakat.
"Segala aspek dari Rendezvous sudah melebihi ekspektasi kami
semua," ujarnya.
Smentara itu bazar kuliner khas Indonesia seperti nasi Padang dan
nasi kuning serta bakso dan somai diserbu para pengunjung yang kangen
akan masakan Indonesia.
Sejarah kemerdekaan Indonesia juga dipamerkan dengan menampilkan
sekelumit kisah perjuangan Bung Karno serta stand khusus belajar
membatik yang dibimbing Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro, mahasiswa
Universitas Lancaster.
Stand belajar membatik banyak diminati oleh warga Inggris yang ingin
mengetahui lebih jauh proses membatik yang dengan mudah dipelajari.
Salah satu pengunjung acara Rendezvous, Elvina Tjokosaputro,
mahasiswi London College of Fashion mengatakan bahwa acara seperti
ini sangat baik karena mampu meningkatkan rasa bangga akan budaya
Indonesia yang seharusnya dimiliki semua mahasiswa Indonesia yang
belajar di luar negeri.
Panitia Rendezvous menyatakan bahwa acara yang telah dipersiapkan
sejak bulan November tahun lalu berjalan dengan sukses dilihat dari
jumlah pengunjung dan juga peserta yang sangat antusias.
Novian Herbowo berharap acara Rendezvous dapat menjadi acara tahunan
PPI London, sebagai mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di
London dalam memperkenalkan budaya Indonesia di negara lain.
Wakil ketua pelaksana Rendezvous, Chairiina Soelaiman menyatakan
bahwa pertunjukan budaya Indonesia berupa gamelan, Tari Saman, dan
Tari Pendet merupakan sebagian dari pameran kebudayaan Indonesia .
(ZG)
(T.H-ZG/B/F.
Assegaf/F. Assegaf) 21-04-2013 09:32:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar