Rabu, 10 April 2013

PPI MAROKO




                RADIO PPI MAROKO SIARKAN TAUSIYAH GUS SHOLAH

    
Oleh Zeynita Gibbons

    London, 6/4 (Antara) - Radio Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko, du Maroc, menyiarkan tausiyah KH Sholahudin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah yang sedang mengadakan kunjungan ke Maroko.

         "Dubes RI Untuk  Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja dan mahasiswa Indonesia yang tergabung PPI Maroko menyambut kehadiran rombongan KH. Sholahudin Wahid saat tiba di Maroko, Jumat (5/4)," ujar Koordinator Media Informasi PPI Maroko, Kusnadi El-Ghezwa kepada ANTARA London, Sabtu.

         Acara penyambutan diisi dengan diskusi atau tausiyah bersama KH Sholahudin Wahid di Wisma Duta Indonesia yang disiarkan langsung oleh Radio PPI du Maroc.

         Ketua PPI Maroko H Habib Chairul Mustain Lc berharap dengan adanya Radio PPI Maroko du Maroc ini bisa memberikan informasi akurat tentang ke-Maroko-an dan kerja sama PPI dengan KBRI Rabat yang dapat didengar oleh mahasiswa dan masyarakat Indonesia baik yang ada di Maroko maupun di Tanah Air.

         Sebelum acara dibuka sekretaris pribadi Dubes H Husnul Amal MA yang juga pembawa acara menyampaikan kunjungan rombongan Gus Sholah  tidak bisa lepas dari peran almarhumah Machsusoh Ujiati (istri Tosari Widjaja) karena semasa hidupnya yang pertama kali meminta Gus Sholah berkunjung ke Maroko dan baru dapat terlaksana.

         Dubes Tosari Widjaja berharap rombongan KH. Sholahudin Wahid ini mampu memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Maroko, khususnya dalam pendidikan Islam.

         Nizar Presto, salah satu mahasiswa yang hadir mengatakan tausiyah Gus Sholah banyak sekali memberikan motivasi kepada mahasiswa agar memanfaatkan waktu sebaik mungkin serta belajar untuk berpikir secara luas agar cakrawala berpikir mahasiswa tidak jumud.

         Selain itu, Gus Sholah juga berbicara mengenai keadaan yang sedang terjadi di Indonesia, mulai dari  kemasyarakatan, keekonomian, kepemerintahan, dan yang sangat menarik adalah ketika beliau berbicara mengenai pendidikan yang ada di Indonesia.

         "Penyebab  dari kemunduran pendidikan yang ada di indonesia  dikarenakan oleh pihak pengajar yang tidak memahami konsep pendidikan secara benar, karena makna pendidikan yang sebenarnya adalah transfer of knowledge yang dibungkus dengan nilai-nilai sopan santun bukan hanya menyalurkan ilmu saja lalu lepas tangan," ujar Gus Sholah.

         Ia mengatakan masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya para santri, jangan pernah mendikotomikan antara ilmu agama dan ilmu umum.

         "Jangan  pernah mengatakan bahwa ilmu agama adalah ilmu ukhrowi dan ilmu umum adalah ilmu duniawi, karena semuanya adalah sama dan wajib untuk dipelajari, semisal ketika ilmu umum diorientasikan untuk menolong orang lain maka itu juga di sebut dengan ilmu ukhrowi, jadi santri harus mempelajari kedua-duanya," ujar Gus Sholah.

         Acara ini juga dimeriahkan dengan grup sholawat rebana yang dibawakan mahasiswa STAINU Jakarta yang sedang mengikuti program kelas internasional di Universitas Ibnu Tofail Kenitra-Maroko.

         Pertemuan itu dihadiri seluruh staf KBRI Rabat, Dewan Pengawas Organisasi (DPO) PPI Maroko, Mas'ud Thahir MA, Ketua PPI Maroko H. Habib Chairul Mustain Lc, dan anggota Dewan Syuriah PCINU Maroko Alvian Iqbal Zahasfan Lc dan masyarakat Indonesia yang ada di Maroko. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 06-04-2013 17:27:51

               

Tidak ada komentar: