PENTAS SANGKURIANG TARIK PERHATIAN WARGA LYON PERANCIS
London, 16/4
(Antara) - Pementasan teater cerita rakyat Jawa Barat dibawakan pelajar
Indonesia dengan pemeran utama Dennisa Wijayanti sebagai Dayang Sumbi dan
Yasser Wahyuddin sebagai Sangkuriang berhasil menarik perhatian warga kota
Lyon, Perancis.
Cerita
Sangkuriang yang ditampilkan pada malam budaya Indonesia "Soirée
Culturelle Indonésienne" itu diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia
(PPI) Lyon bersama KBRI Paris di gedung Amphitheatre Prunier, ENTPE (Ecole
Nationale des Travaux Publics de l'Etat) Lyon, Prancis.
Menurut
anggota panitia Arie Fitria kepada Antara London, Selasa, pementasan tersebut
dihadiri sekitar 300 undangan, termasuk Wali Kota Lissieu, Jean-Louis Schuk,
Direktur Jendral Service Agglomerasi Est Lyonnaise (CCEL) Jacques Perez,
pejabat dan civitas academika ENTPE, serta Direktur Indonesian Trade Promotion
Centre (ITPC) di Lyon, Silvi C Sumanti.
Selain itu
hadir pejabat pemerintah, akademisi, travel agents/tour operator, pelajar serta
kalangan anggota Association Franco-Indonesie dan Anggota PPI Perancis dari
berbagai wilayah lainnya, ujar mahasiswa S3 di ENTPE Lyon itu.
Dubes
Indonesia untuk UNESCO di Paris Prof. Dr. Carmadi Machbub menyampaikan
penghargaannya kepada pihak ENTPE dan undangan dengan harapan acara malam
budaya dapat berkontribusi pada upaya peningkatan persahabatan antara Indonesia
dengan Perancis.
Sementara itu
atase kebudayaan KBRI Paris, Arifi Saiman mengatakan, pihaknya turut bangga
atas aktivitas dan kreativitas PPI Lyon dengan digelarnya Soirée Indonésienne
kali ini. "Dedikasi yang luar biasa dari anggota PPI Lyon di tengah-tengah
kesibukan studi yang sangat padat," ucapnya.
Soire
Culturelle Indonésienne 2013 diselenggarakan sebagai jawaban atas tingginya
animo pengunjung pada acara-acara serupa di tahun 2012.
Menurut Arie
Fitria, penyelenggaraan tahun ini merupakan upaya menjaga kesinambungan
informasi tentang Indonesia di kalangan masyarakat Perancis khususnya Lyon.
Dengan demikian diharapkan budaya Nusantara makin dikenal dan banyak warga
tertarik berkujung ke Indonesia.
Acara itu
dibuka dengan Tari Melinting dari Lampung, dilanjutkan pentas teater cerita
Sangkuriang yang menceritakan legenda dalam naskah Pangeran Jaya Pakuan alias
Bujangga Manik. Ceritera tersebut mudah dipahami oleh pengunjung berkat
kepiawaian pasangan narator, yang tampil memukai dengan dibalut pakaian adat
Minang.
Pentas teater
cerita rakyat Jawa Barat itu disajikan dalam tiga babak didukung berbagai tarian daerah
nusantara yang diadopsi dan dikemas secara apik guna menceritakan legenda
Tangkuban Perahu.
Di antaranya
Tari Lenggang Nyai dari Jakarta, Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari Cendrawasih
dari Bali, serta tari Saman dari Aceh menggambarkan pengerjaan perahu dan
telaga (danau) dalam waktu semalam. Cahaya fajar untuk menggagalkan pembuatan
perahu dan telaga ditampilkan dengan koreografi tari selendang merah.
Selain itu
diselingi dengan paduan suara PPI Lyon yang membawakan lagu Sik Sik
Sibatumanikam, Kabanglah Bungo Parawitan, Cublak-Cublak Suweng serta lagu Ramko
Rambe Yamko. Didukung undian tombola yang berjalan meriah dan undangan yang
beruntung mendapat hadiah berupa produk kerajinan Indonesia diserahkan Direktur
IPTC Lyon, Silvi C Sumanti.
Acara Soirée
itu diawali dengan Pameran Foto Koleksi KJRI Marseille berlangsung selama
seminggu dimeriahkan pameran produk Indonesia yang diikuti Anak Tanah dan
Atelier FER. Para pengunjung dimanjakan dengan penulisan nama dalam aksara Kawi
atau Aksara Jawa Kuno dan aksara Batak sebagai suvenir.
Kegiatan
penulisan itu bertujuan mengenalkan aksara tradisional Nusantara ke
internasional guna melestarikan bahasa daerah di kalangan pelajar Indonesia
yang berada di luar negeri khususnya Lyon.
Promosi
gastronomi khas Indonesia, disajikan berupa risoles dan lemper dan sebagai
makanan malam dihidangkan cumi saos padang, capcai dan bolu cokelat.
Rangkaian
acara tersebut mampu mewujudkan sasaran yang ingin dicapai, pengunjung
mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi liburan
mereka.
Jean-jacques
Thevenin, salah satu pengunjung mengatakan menyaksikan acara itu membuat
dirinya ingin berkunjung ke Indonesia. Jean dalam bahasa Perancis menyebutkan,
L'Indonésie fera certainement partie d'un de mes futurs voyages et ce sera
cette soirée qui m'en aurez donné l'envie.
Minat warga
masyarakat setempat tersebut dipengaruhi keragaman dan keindahan pakaian adat
nusantara yang dikenakan panitia dan mampu merepresentasikan kekayaan budaya
Indonesia. (ZG)
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 16-04-2013 06:09:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar