MENTERI PU TAWARKAN KEMITRAAN
DENGAN JERMAN
London, 19/4 (Antara) - Menteri
Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, mengatakan, Indonesia menawarkan empat hal
yaitu pertumbuhan, kesempatan, kemitraan dan kemakmuran kepada dunia usaha
internasional, termasuk dengan Jerman.
Tawaran itu disampaikan Menteri PU
Djoko Kirmanto pada acara Indonesian Business Day terkait dengan terpilihnya
Indonesia sebagai negara mitra pada penyelenggaraan Pameran Industri Mesin dan
Konstruksi terbesar di dunia yaitu BAUMA, di Munich, Jerman, Jumat.
Menteri PU juga menjelaskan target Indonesia
untuk menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita antara 14,250 sampai
15,500 dolar AS dengan GDP Total sebesar 4 - 4,5 triliun dollar AS tahun 2025
dengan menjaga pertumbuhan ekonomi diangka 6,4 sampai 7,5 persen per
tahun.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
satu Repelita 2010 - 2014 dibutuhkan investasi infrastruktur sebesar 200 milyar
dollar AS atau lima persen dari GDP,
yang 30 persen dari investasi tersebut
akan dilakukan pemerintah, 20 persen dari BUMN sedangkan 30 persen diharapkan
dapat dilakukan oleh sektor swasta," kata Djoko.
Sementara itu Dubes RI-Berlin Eddy
Pratomo menjelaskan selain membidik kepakaran teknik, Indonesia juga
mengharapkan investasi dari Jerman yang sempat turun pada 2012 secara
signifikan sebesar 52 persen dari tahun 2011 yang hanya mencapai 75,8 juta
dollar AS.
Ia mengatakan, krisis ekonomi di zona
kawasan Euro yang semulanya tidak berpengaruh terhadap investasi Jerman di
Indonesia pada 2010 dan 2011, tampaknya mulai dirasakan Jerman pada 2012.
Untuk itu Indonesia dituntut untuk
lebih gencar dan kreatif dalam menjaring investor Jerman, ujarnya.
Dikatakannya kerjasama Indonesia dan
Jerman di bidang investasi berlangsung baik sejak disepakatinya perjanjian
Naskah Perjanjian Kerjasama Investasi pada 1953, diperkuat dengan Persetujuan
Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) yang ditandatangani pada
2003.
Tercatat tidak kurang dari 250
perusahaan Jerman yang saat ini beroperasi di Indonesia, didominasi sektor
otomotif, transportasi, farmasi, dan telekomunikasi.
Perusahaan-perusahaan besar Jerman
yang menjalankan bisnisnya di Indonesia di antaranya adalah BMW, Daimler, VW,
Siemens, dan BASF.
Keberadaan Jerman sebagai pemimpin
ekonomi di Eropa merupakan manifestasi keberhasilan Jerman mengedepankan sektor
yang menjadi kekuatan ekonomi seperti produk otomotif, mesin-mesin, bahan kimia
dan metal, serta investasi bidang riset dan pengembangan.
Di lain pihak, katanya, Jerman
memiliki kelangkaan bahan baku baik
untuk sektor energi (mineral, minyak bumi dan gas) maupun bahan bakar industri
seperti crude palm oil, karet, tembakau, kopi, teh dan coklat.
Ekspor Indonesia ke Jerman pada tahun
2012 tercatat sebesar 3,074 miliar dollar AS di antaranya mesin cetak, kelapa
sawit, aret, alas kaki, kopi, logam, tekstil, kayu lapis, dan alat-alat musik.
Sedangkan impor Indonesia dari Jerman
pada tahun 2012 adalah 4,188 milyar Dollar AS, diantaranya pesawat terbang,
helikopter, dan teknologi penerbangan lainnya, kendaraan bermotor, mesin-mesin,
alat-alat konstruksi, bahan-bahan kimia, mesin percetakan.
***3***
(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E.
Sujatmiko) 19-04-2013 07:02:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar