Sabtu, 18 Januari 2014

BULGARIA


BULGARIA JALIN KERJASAMA BIDANG KETAHANAN PANGAN

         London, 11/1 (ANTARA) -  Menteri Pertanian dan Pangan Bulgaria Prof. Dimitar Grekov  menyatakan kesiapan Bulgaria untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang pertanian, termasuk ketahanan pangan.

        Menteri Pertanian dan Pangan Bulgaria Prof. Dimitar Grekov mengatakan hal itu dalam pertemuannya dengan Dubes RI untuk Bulgaria  Bunyan Saptomo di Sofia, Bulgaria, demikian keterangan dari KBRI di Sofia kepada Antara London, Sabtu.

        Pertemuan itu dilakukan Dubes Bunyan Saptomo dalam rangka persiapan menghadapi Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-5 RI-Bulgaria, yang direncanakan akan diadakan di Indonesia bulan Maret mendatang.

       Dalam forum ini sebelumnya, kedua negara telah sepakat untuk membentuk Working Group (WG) on Agriculture, namun sampai kini WG tersebut belum terbentuk.

         Menteri Grekov menyatakan kesiapan pembentukan WG on Agriculture, dan juga WG on Tobacco yang merupakan salah satu komoditas ekspor Bulgaria ke Indonesia.

         Dubes Saptomo mengatakan kerjasama kedua negara di bidang ketahanan pangan dapat difokuskan empat pilar utama, yaitu aspek availability termasuk produktifitas; accessibility yang meliputi harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat, utilization (kualitas dan keamanan pangan) serta  sustainability.

         Menurut Dubes Saptomo, pembentukan WG on Agriculture ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mendukung terciptanya ketahanan pangan.

        Melalui kerjasama semacam ini, kedua pihak dapat saling mendukung antara lain dalam upaya pengembangan produk hasil pertanian dan perikanan, perluasan peluang pasar, serta penguatan kapasitas lembaga penelitian masing-masing di bidang pertanian dan perikanan.

        Sementara itu Prof. Grekov menyampaikan Pemerintah Bulgaria  melakukan penyederhanaan rezim bisnis guna mempermudah usaha UMKM.

          Menurutnya banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kerja sama yang lebih konkret antara kedua negara, seperti perluasan pasar bagi produk pertanian masing-masing serta kerja sama riset dan teknologi.

         "Permintaan masyarakat Bulgaria untuk palm oil beserta produk turunannya masih terus meningkat, sehingga impor Bulgaria untuk produk tersebut juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagian besar dari produk palm oil yang beredar di Bulgaria diyakini berasal dari Indonesia," demikian Prof. Gerkov.

        Terkait dengan kerja sama riset dan teknologi, Menteri Pertanian Bulgaria menyampaikan peneliti di negaranya telah mengembangkan genetic material untuk penanaman gandum di negara-negara tropis dan sub-tropis.

        Kerja sama di bidang ini dengan Indonesia berpeluang untuk dikembangkan dan akan sangat berguna bagi penanaman gandum di Indonesia, dimana saat ini Indonesia impor dalam jumlah besar.

        Dalam perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Bulgaria, produk-produk pertanian beserta turunannya merupakan komoditas unggulan bagi kedua pihak. Pada tahun 2013, ekspor Indonesia ke Bulgaria yang paling besar tercatat pada komoditas palm oil, kopi, dan kertas. Sementara itu, impor Indonesia dari Bulgaria terbanyak pada produk ketumbar dan tembakau.(ZG/f001)
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 11-01-2014 09:20:

Tidak ada komentar: