BELAJAR MENGELOLA AIR LIMBAH DI SWEDIA
London, 13/1 (ANTARA) - Para pelajar Indonesia yang tergabung
dalam PPI Swedia Wilayah Gothenburg dan Boras menyaksikan dan belajar mengenai sistem pengolahan air limbah ramah lingkungan yang dilakukan Gryaab Swedia.
Swedia dikenal sebagai salah satu negara terdepan dalam mengelola sampah dan air limbah yang ramah lingkungan yang mendasari PPI Swedia Wilayah Gothenburg dan Borås mengunjungi Gryaab, ujar Afrina Laksmiarti, dari University of Gothenburg di London, Senin.
Dikatakannya Gryaab merupakan salah satu perusahaan pengolah air limbah terbesar di Skandinavia yang beroperasi sejak 1972milik tujuh pemerintah kota di Swedia yaitu Ale, Gothenburg, Härryda, Kungälv, Lerum, Mölndal dan Partille,
Untuk mengolah air limbah dari berbagai daerah, Gryaab menerima air limbah dari terowongan bawah tanah yang memiliki panjang total kurang lebih 130 km.
Air limbah ini berasal dari rumah tangga dan industri lebih dari 800 ribu penduduk. Setiap detiknya, Gryaab menerima aliran air sekitar 8-12 kubik meter. Jumlah ini bervariasi dari musim ke musim sepanjang tahun.
Kunjungan kali ini diawali dengan menyimak film pendek tentang cara Gryaab mengolah air limbah yang ramah lingkungan serta manfaat pengolahan air limbah bagi masyarakat dan lingkungan.
Dikatakan, film disajikan dengan menggunakan bahasa sederhana, melibatkan peran anak-anak sekolah dan lebih menarik lagi, muncul kehadiran dua kartun animasi bakteri dan ikan hiu yang dinamai Gryaa dan Örjan. Alhasil, visi Gryaab menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan laut dapat dipahami dengan mudah, ujarnya.
Tujuan dari pengolahan air limbah di Gryaab adalah mengurangi kadar polutan didalam air limbah sehingga aman untuk disalurkan ke laut lepas. Pengolahan air limbah disini mencakup tiga proses utama yaitu mekanis, kimiawi dan biologis.
Keseluruhan proses tersebut dilakukan untuk melepaskan bahan organik (BOD7), nitrogen dan fosfor didalam air limbah sebelum dibuang ke laut untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah nitrogen utamanya berasal dari urin, sedangkan fosfor berasal dari feses.
Dalam proses mekanis, air limbah disaring dan dipisahkan dari berbagai jenis sampah yang mengalir didalam saluran air limbah, seperti tisu, kertas, kapas, pasir, kerikil dan sampah lainnya sampai ke partikel-partikel yang lebih kecil.
Sementara itu, proses kimiawi menyisakan lumpur endapan yang selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan biogas. Dalam proses biologis, Gryaab menggunakan bakteri khusus untuk mengkonversi limbah nitrogen menjadi gas nitrogen yang akan dilepaskan ke atmosfer.
Setelah 12 jam lebih, air limbah yang telah melewati ketiga proses tersebut, dilepaskan kembali ke sungai Göta Alv.
Beberapa jenis sampah yang ditemukan dalam proses penyaringan. Yang menarik sisa-sisa produksi dari proses pengolahan air limbah dapat memberikan manfaat lainnya. Pengolahan lumpur endapan dapat menghasilkan kompos dan biogas.
Dalam jumlah yang besar, limbah lumpur tersebut dikompos dan dijadikan tempat pembuangan akhir (landfill), sedangkan , lumpur yang telah dikompos disimpan selama enam bulan untuk membunuh bakteri berbahaya sehingga siap dijadikan pupuk untuk lahan pertanian.
Sementara itu, pengolahan biogas menghasilkan energi yang setara dengan 60 GWh per tahun dan sangat bermanfaat sebagai bahan bakar ramah lingkungan (green fuel). Biogas ini dijual kepada perusahaan listrik Göteborg Energi.
Proses selanjutnya, biogas dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk transportasi publik, bus-bus umum di seluruh kota di Swedia banyak yang berlabel ramah lingkungan (eco-label).
Salah satu peserta kunjungan, Elias Nainggolan mengatakan kekagumannya terhadap proses pengolahan air limbah di Gryaab. Mahasiswa S2 yang sedang menjalani program pertukaran di Chalmers University of Technology ini mengungkapkan cita-citanya agar kelak Indonesia dapat memiliki fasilitas pengolahan air limbah serupa yang mengolah air limbah dari masyarakat secara ramah lingkungan.
***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 13-01-2014 07:14:24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar