PEMERINTAH
JAMIN KURIKULUM 2013 TETAP JALAN
London, 20/1 (Antara) - Mendikbud Mohammad Nuh menjamin
program Kemdikbud khususnya Kurikulum 2013 akan terus berlanjut
meskipun pemerintahan akan segera berganti.
Hal itu diungkapkan Menteri Mohammad Nuh saat berdialog
dengan para pelajar Indonesia di Inggris yang tergabung dalam
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) UK yang diadakan di gedung KBRI
London, Minggu malam.
Adanya kesan setiap berganti menteri juga akan berganti
kurikulum menjadi perhatian para pelajar Indonesia di Inggris
tergabung dalam PPI UK.
Dalam berdialog dengan menteri yang disiarkan secara
langsung oleh PPI UK , Menteri Mohamad Nuh menjamin Kemdikbud akan
menjaganya dari tiga aspek, yaitu rasionalitas, anggaran, dan
membangun dukungan publik.
Dikatakannya kurikulum bahasa Inggris yang dihapus juga
menjadi perhatian para pelajar yang dijelaskan Mendikbud bahwa bahasa
Inggris memang sebelumnya tidak ada dalam kurikulum. "Bahasa
Inggris dihapuskan di SD. Padahal dari dahulupun tidak ada pelajaran
Bahasa Inggris yang diajarkan di SD," ujarnya.
Dalam Kurikulum 2013 hanya mencantumkan pelajaran yang
wajib, kalaupun ingin menambahkan Bahasa Inggris, bisa disesuaikan
dengan keunikan sekolahnya.
Berbagai aspek pembentukan sikap dalam kurikulum
pendidikan juga disoroti oleh peserta dialog yang dijelaskan
Mendikbud, pada dasarnya semua mata pelajaran dapat membentuk
karakter peserta didik. Lagi pula pendekatan yang ditempuh dalam
penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar adalah keutuhan
antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan, ujarnya
Sebelumnya Mendikbud menjelaskan mengenai situasi
pendidikan di Tanah Air yang dikatakannya ada tiga penyakit sosial
yang membebani bangsa Indonesia, yaitu kemiskinan, kekurangan
pengetahuan, dan ketertinggalan peradaban.
"Dari sudut pandang pendidikan, ketiga penyakit
sosial ini bisa diatasi dengan pendidikan," ujarnya.
Untuk itulah Kemdikbud memberikan beasiswa Bidikmisi
kepada lulusan SMA/sederajat dari keluarga tidak mampu dengan
prestasi akademik yang memadai.
"Banyak bukti yang menunjukkan orang sukses dan
kaya sekarang, dulunya mereka adalah miskin. Karena mereka terus
sekolah hingga perguruan tinggi, maka terputuslah mata rantai
kemiskinannya," ujarnya.
Menurut Mendikbud, hingga semester kedua tahun 2014
sudah ada 150 ribu lebih peserta bidikmisi. Di antara mereka ada yang
indeks prestasi kumulatifnya mencapai 4. "Untuk mereka yang IPK
nya bagus, dapat melanjutkan bidikmisinya hingga S2 dan S3 baik di
dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.
Menanggapi pertanyaan peserta mengapa biaya pendidikan
di Indonesia mahal, Mendikbud menjelaskan bantuan operasional bukan
hanya untuk SD, SMP, dan SMA dalam bentuk BOS, tetapi juga untuk
perguruan tinggi dalam bentuk BOPTN.
Selain itu para pelajar Indonesia juga menyoroti masalah
beasiswa terutama ketika studi sedang berlangsung, namun biayanya
kurang. Untuk ini, Mendikbud bukan hanya memberi solusi bagi
mahasiswa di Inggris, tetapi juga di Rusia, Iran, dan Yaman
Sementara itu Atase Pendidikan KBRI London T.A. Fauzi
Sulaiman secara terpisah mengatakan bahwa banyak pertanyaan mengenai
kulikulum dapat dijawab dengan baik oleh Mendikbud. Diharapkannya
adanya kesimpangsiuran berita sebelumnya sudah terjawab dan
diharapkannya Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan baik di semua
jenjang pelaksana agar hasilnya maksimal.
Kehadiran Mendikbud bersama Dirjen Pendidikan Tinggi
Djoko Santoso, dan Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi
Pendidikan Taufik Hanafi serta Kepala Pusat Informasi dan Humas Ibnu
Hamad, di London untuk menghadiri Education World Forum (EWF) 2014
yang berlangsung, Senin. Dalam forum yang diikuti para menteri dari
berbagai negara itu Mendikbud akan menyampaikan kondisi perkembangan
pendidikan Indonesia. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 20-01-2014 14:40:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar