JOKOWI BERSEPEDA JADI
BERITA DI LONDON
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 28/1
(Antara) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi
berita di koran terkemuka Inggris "The Independent" London
terbitan pada 27 Januari dengan menyamakan Jokowi yang bersepeda
dengan "Mayor of London" Boris Johnson.
Koresponden
Antara di London, Selasa, melaporkan laporan berjudul "On the
Road to Power - Meet Joko Widodo, Indonesia's very own Boris Johnson"
yang ditulis koresponden "The Independent" James Ashton
dari Jakarta itu menampilkan foto Jokowi sedang bersepeda menuju
kantor Gubernur.
Seperti halnya
"Mayor of London" Boris Johnson yang juga selalu bersepeda
ke kantornya di pinggir Sungai Thames yang membelah kota London,
Jokowi juga telah mengeluarkan kebijaksanaan untuk para pegawai DKI
Jakarta agar menggunakan sepeda, khususnya pada hari Jumat dalam
upaya mengurangi kemacetan Jakarta yang dinilai semakin parah.
James Ashton
menulis Jokowi adalah gubernur ibukota yang mempersiapkan diri untuk
langkah berikutnya menaiki tangga politik. James Ashton yang bertemu
dengan banyak orang di Jakarta yang percaya mantan Wali Kota Solo ini
bisa menjadi presiden berikutnya di Indonesia.
Di luar Balai
Kota, kerumunan orang banyak sedikit, namun para siswa sudah
berduyun-duyun ke sekolah, maka saat itulah para fotografer
berjaga-jaga terkait kemungkinan sang gubernur keluar.
Pada Jumat
pagi, udara Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia terasa panas dan
lembab serta kebisingan di pagi hari bagaikan arteri dari pasien
serangan jantung tersumbat secara permanen.
"Kami
baru saja kehilangan orang yang mencoba untuk melakukan sesuatu
tentang hal itu," ujar James Ashton yang menyebut Jokowi.
Joko Widodo,
Gubernur DKI Jakarta sejak 2012, yang mengayuh sepeda ke kantor dari
rumahnya berusaha untuk melakukan sesuatu dengan membujuk lebih dari
10 juta penduduk kota dan membengkak menjadi 28 juta jika masyarakat
pinggiran juga dihitung agar mereka tidak menggunakan mobil seperti
dirinya.
Tapi, karena
dia adalah Joko Widodo atau Jokowi, maka perjalanan dengan
menggunakan sepeda ke kantor telah menjadi acara tontotan bagi
penduduk setempat dan wartawan yang mengikutinya sampai dia
menghilang masuk ke dalam gedung putih.
Ia menyebut
Jokowi tidak merasa keberatan dengan banyaknya perhatian. Sang
penjual furniture yang masuk ke gelanggang politik sembilan tahun
yang lalu itu mendapatkan reputasi sebagai "man of the people"
setelah melakukan "blusukan" ke lingkungan termiskin di
kota dan ke kantor-kantor pemerintah daerah.
Para pendukung
mengharap Jokowi akan menjadi calon presiden Indonesia tahun ini dan
berpendapat ia adalah kesempatan terbaik negara itu untuk
menanggulangi masalah endemik korupsi dan kemiskinan.
Pemimpin kota
yang bersepeda yang dihubungkan dengan jabatan yang lebih tinggi
Tidak heranlah, jika dia sekarang disebut Boris Johnson Asia.
Kesamaan
antara Jokowi dan Boris adalah Boris mencoba untuk membangun
kemuliaan Olimpiade London dengan proyek-proyek konstruksi baru dan
masuknya investor internasional dan wisatawan, sedangkan Jokowi
bergulat dengan ibukota yang luas yang sudah membesar dengan
sendirinya.
Dengan
bersepeda hanya dalam beberapa jam dari rumahnya, hujan pun turun
lagi. Sebanyak 13 sungai di Jakarta membengkak. Jalan banjir
menyebabkan kekacauan lalu lintas.
Digambarkannya, gadis-gadis remaja bergandengan tangan dan berbaris
melalui air lumpur cokelat dan anak laki-laki berenang dan bermain
dengan percikan air, sementara saudara-saudara mereka yang lebih tua
mendapatkan beberapa rupiah mengalihkan pengendara dari banjir .
Setelah 20
tahun dengan perawatan seadanya, Jokowi memperkirakan akan memakan
waktu delapan tahun untuk mengeruk sungai-sungai kota untuk
mendapatkan banjir di bawah kontrol.
Masalahnya,
adalah penduduk yang banyak tinggal di pinggiran sungai. Ada 34.000
keluarga di sepanjang sungai terbesar di Jakarta dan 7.000 lain di
salah satu danau terbesar. Relokasi ke perumahan murah harus segera
dilaksanakan.
"Masalah
utama kami sekarang adalah kebutuhan dasar manusia, banjir,
kemacetan lalu lintas dan adanya kesenjangan antara kaya dan si
miskin di Jakarta yang sangat luas," ujar Jokowi sebelum
berangkat untuk Shalat Jumat.
Jokowi adalah
pria yang kurus dengan tatapan mata yang dalam, senang humor, dan
suka melucu. Mengenakan kemeja putih dan celana panjang sederhana
dengan selendang tradisional merah dengan kotak biru di sekitar
lehernya, mungkin banyak orang berpikir ia sedang nakal, kalau bukan
karena gravitasi pesannya.
"Saya
beruntung dapat menangkapnya," ujar James Ashton. Jokowi tidak
suka menghabiskan waktu lama di ruang kerjanya itu selalu berada di
'pusat krisis' di jalan dan di sungai.
"Satu
atau dua jam setiap hari lebih dari cukup. Masalahnya bukan di
kantor, masalahnya ada di luar sana," katanya. "Setiap hari
saya berkunjung ke masyarakat yang ada di jalan dan bertanya apa yang
menjadi keinginan mereka dan apa yang mereka butuhkan," katanya.
Dalam
laporannya, James Ashton juga menulis tentang pemilihan persiapan
pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada April mendatang dan juga
siapa siapa yang akan mencalonkan diri menjadi presiden yang
disebutkannya bahwa Jokowi menyerahkan semuanya kepada Megawati,
Ketua Umum PDI Perjuangan yang telah mengusungnya menjadi Gubernur
DKI Jakarta. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M.
Yacub/E.M. Yacub) 28-01-2014 11:44:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar