Jumat, 31 Januari 2014

JAKOWI

JOKOWI BERSEPEDA JADI BERITA DI LONDON

Oleh Zeynita Gibbons

London, 28/1 (Antara) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi berita di koran terkemuka Inggris "The Independent" London terbitan pada 27 Januari dengan menyamakan Jokowi yang bersepeda dengan "Mayor of London" Boris Johnson.

Koresponden Antara di London, Selasa, melaporkan laporan berjudul "On the Road to Power - Meet Joko Widodo, Indonesia's very own Boris Johnson" yang ditulis koresponden "The Independent" James Ashton dari Jakarta itu menampilkan foto Jokowi sedang bersepeda menuju kantor Gubernur.

Seperti halnya "Mayor of London" Boris Johnson yang juga selalu bersepeda ke kantornya di pinggir Sungai Thames yang membelah kota London, Jokowi juga telah mengeluarkan kebijaksanaan untuk para pegawai DKI Jakarta agar menggunakan sepeda, khususnya pada hari Jumat dalam upaya mengurangi kemacetan Jakarta yang dinilai semakin parah.

James Ashton menulis Jokowi adalah gubernur ibukota yang mempersiapkan diri untuk langkah berikutnya menaiki tangga politik. James Ashton yang bertemu dengan banyak orang di Jakarta yang percaya mantan Wali Kota Solo ini bisa menjadi presiden berikutnya di Indonesia.

Di luar Balai Kota, kerumunan orang banyak sedikit, namun para siswa sudah berduyun-duyun ke sekolah, maka saat itulah para fotografer berjaga-jaga terkait kemungkinan sang gubernur keluar.

Pada Jumat pagi, udara Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia terasa panas dan lembab serta kebisingan di pagi hari bagaikan arteri dari pasien serangan jantung tersumbat secara permanen.

"Kami baru saja kehilangan orang yang mencoba untuk melakukan sesuatu tentang hal itu," ujar James Ashton yang menyebut Jokowi.

Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta sejak 2012, yang mengayuh sepeda ke kantor dari rumahnya berusaha untuk melakukan sesuatu dengan membujuk lebih dari 10 juta penduduk kota dan membengkak menjadi 28 juta jika masyarakat pinggiran juga dihitung agar mereka tidak menggunakan mobil seperti dirinya.

Tapi, karena dia adalah Joko Widodo atau Jokowi, maka perjalanan dengan menggunakan sepeda ke kantor telah menjadi acara tontotan bagi penduduk setempat dan wartawan yang mengikutinya sampai dia menghilang masuk ke dalam gedung putih.

Ia menyebut Jokowi tidak merasa keberatan dengan banyaknya perhatian. Sang penjual furniture yang masuk ke gelanggang politik sembilan tahun yang lalu itu mendapatkan reputasi sebagai "man of the people" setelah melakukan "blusukan" ke lingkungan termiskin di kota dan ke kantor-kantor pemerintah daerah.

Para pendukung mengharap Jokowi akan menjadi calon presiden Indonesia tahun ini dan berpendapat ia adalah kesempatan terbaik negara itu untuk menanggulangi masalah endemik korupsi dan kemiskinan.

Pemimpin kota yang bersepeda yang dihubungkan dengan jabatan yang lebih tinggi Tidak heranlah, jika dia sekarang disebut Boris Johnson Asia.

Kesamaan antara Jokowi dan Boris adalah Boris mencoba untuk membangun kemuliaan Olimpiade London dengan proyek-proyek konstruksi baru dan masuknya investor internasional dan wisatawan, sedangkan Jokowi bergulat dengan ibukota yang luas yang sudah membesar dengan sendirinya.

Dengan bersepeda hanya dalam beberapa jam dari rumahnya, hujan pun turun lagi. Sebanyak 13 sungai di Jakarta membengkak. Jalan banjir menyebabkan kekacauan lalu lintas.

Digambarkannya, gadis-gadis remaja bergandengan tangan dan berbaris melalui air lumpur cokelat dan anak laki-laki berenang dan bermain dengan percikan air, sementara saudara-saudara mereka yang lebih tua mendapatkan beberapa rupiah mengalihkan pengendara dari banjir .

Setelah 20 tahun dengan perawatan seadanya, Jokowi memperkirakan akan memakan waktu delapan tahun untuk mengeruk sungai-sungai kota untuk mendapatkan banjir di bawah kontrol.

Masalahnya, adalah penduduk yang banyak tinggal di pinggiran sungai. Ada 34.000 keluarga di sepanjang sungai terbesar di Jakarta dan 7.000 lain di salah satu danau terbesar. Relokasi ke perumahan murah harus segera dilaksanakan.

"Masalah utama kami sekarang adalah kebutuhan dasar manusia, banjir, kemacetan lalu lintas dan adanya kesenjangan antara kaya dan si miskin di Jakarta yang sangat luas," ujar Jokowi sebelum berangkat untuk Shalat Jumat.

Jokowi adalah pria yang kurus dengan tatapan mata yang dalam, senang humor, dan suka melucu. Mengenakan kemeja putih dan celana panjang sederhana dengan selendang tradisional merah dengan kotak biru di sekitar lehernya, mungkin banyak orang berpikir ia sedang nakal, kalau bukan karena gravitasi pesannya.

"Saya beruntung dapat menangkapnya," ujar James Ashton. Jokowi tidak suka menghabiskan waktu lama di ruang kerjanya itu selalu berada di 'pusat krisis' di jalan dan di sungai.

"Satu atau dua jam setiap hari lebih dari cukup. Masalahnya bukan di kantor, masalahnya ada di luar sana," katanya. "Setiap hari saya berkunjung ke masyarakat yang ada di jalan dan bertanya apa yang menjadi keinginan mereka dan apa yang mereka butuhkan," katanya.

Dalam laporannya, James Ashton juga menulis tentang pemilihan persiapan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada April mendatang dan juga siapa siapa yang akan mencalonkan diri menjadi presiden yang disebutkannya bahwa Jokowi menyerahkan semuanya kepada Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan yang telah mengusungnya menjadi Gubernur DKI Jakarta. ***1*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 28-01-2014 11:44:04

Tidak ada komentar: