BERTAHUN
BARU MENYUSURI SUNGAI THAMES LONDON Oleh Zeynita Gibbon
Bagi Ardhy Brookman Sitorus, yang lama menetap di
London dan mempunyai usaha katering masakan Indonesia, malam tahun
baru kali ini berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya masih ingat, sembilan tahun lalu saya
berdesak-desakan di Trafagar sq, di alun alun kota London, untuk bisa
menikmati pesta kembang api," ujar Ardhy kepada Antara London,
Kamis dini hari.
Untuk pertama kali, pergantian tahun dirayakannya dengan
mengikuti 'cruise' menyusuri sepanjang Sungai Thames dengan
menggunakan kapal wisata.
Menurut Ardhy yang selalu mempromosikan kuliner
Indonesia, setiap pergantian tahun ia ingin merasakan pengalaman yang
berbeda.
Pada pelepasan tahun 2012, dia bersama 12 rekan terdekat
menggelar pesta dengan sajian berbagai macam hidangan yang
disiapkannya sejak pagi hari, antara lain lontong sayur ala Padang
lengkap dengan rendang dan kerupuk merahnya.
Pada malam pergantian tahun dari 2013 ke 2014 ini Ardhy
mendapat kesempatan menikmati santapan malam yang dihidangkan di
atas kapal ini dan tentunya dengan biaya yang cukup mahal.
"Pertama kalinya aku naik kapal yang memang
menyediakan pelayanan perayaan tahun baru di Sungai Thames,"
ujar Ardhy yang merayakan momen itu bersama rekan dekatnya.
Menurut Ardhy, banyak perusahaan pelayaran yang
menyediakan 'event' khusus seperti ini, tidak hanya untuk malam tahun
baru, tetapi juga pada acara-acara khusus, seperti Valentine, akhir
minggu atau hari-hari biasa yang dipertunjukkan untuk acara acara
tertentu lain.
Ardhy mengatakan ia pernah mendapat undangan untuk
acara 'stag night' salah satu rekan kerja, tapi sayang waktu itu ia
tidak bisa memenuhi undangan tersebut.
Oleh karena itu momen pengantian tahun di atas kapal
ini sangat dinikmatinya dari awal hingga selesai.
Tepat pukul 10 malam, peserta 'cruise' menaiki kapal di
salah satu tempat perberhentian khusus yang ada di sepanjang Sungai
Thames.
Dari Towel Hill, tak begitu jauh dari St Katherin Que,
Ardhy bersama rekan dan penumpang lainnya memulai perjalanan perayaan
malam akhir tahun.
Dikatakannya, antrean yang cukup panjang menambah
debar jantung karena ingin tahu apa saja yang akan terjad, walaupun
di dalam 'email confirmation' saat pembelian tiket online sudah
diberitahu daftar acara secara detail.
Seluruh penumpang disambut dengan segelas minuman
selamat datang, ujarnya.
Mata Ardhy dengan jeli melihat ke setiap sudut ruangan
yang diterangi lampu bewarna hijau dengan alunan 'life music'
bercorak jazz classic, membuat dia makin bergairah untuk mencari tahu
acara yang disuguhkan.
Tidak terasa seperempat jam berlalu usai 'boarding'
meninggalkan dermaga te pengumuman untuk duduk di meja sesuai dengan
tiket yang dibeli.
Ternyata pada makan malam itu yang dihidangkan adalah
pilihan rekan Ardhy di sebelah mejanya. Di sana berdiri pelayan yang
siap memindahkan makanan dari kereta dorong khusus yang untuk
dihidangkanya.
Hidangan berupa potongan daging kambing dengan empat
buah kentang rebus dengan buncis muda yang terikat rapi dengan
beberapa asparagus tertindih cendawan Italy yang bewarna agak
kemerah-merahan.
Pelayan juga menghidangkan menu lainnya berupa udang
goreng tepung tersusun rapi lengkap dengan sausnya, dan ada juga
hidangan lainnya berupa bayam goreng tepung tempura.
"Saya benar-benar merasa seperti raja, apalagi
hampir setiap 10 menit pelayan-pelayan wira wiri menghampiri meja,
dan memastikan setiap pengunjung menikmati sambil bertanya ada yang
perlu dibantu.
Menjelang detik-detik pergantian tahun, tepatnya pukul
23.43 meja mulai dibersihkan, dan lampu pun mulai direndupkan.
Tak lama pengumuman melalui alas pengeras suara memberi
tahu bahwa kapal berada tepat di depan London Eye. Dari sana terlihat
komidi putar raksasa yang berada tidak jauh dari jam gadang Big Ban.
"Mataku pun melihat keluar dan terlihat jelas di
luar lampu-lampu yang berkelap-kelip melingkari roda raksasa itu
berganti-ganti seperti warna-warna lampu disco yang seakan akan
memberi petunjuk untuk bersiap meninggalkan tahun 2013 dan menyambut
tahun 2014 dengan suka cinta," katanya.
Meja makan dilipat oleh para pelayan yang jumlahnya ada
sekitar 16 orang. Hanya dalam tempo 10 menit ruangan makan itu
berubah menjadi lantai disco.
Sementara di rungan lain, di bagian lambung kapal,
terdapat pentas kecil dengan penari-penari yang lincah bergantungan
pada tiang yang panjangnya hampir dua meter.
Suara DJ dari ruangan lain terdengar sangat bergairah
dan lagu yang dibawakan tidak asing lagi, mulai dari single terbaru
Katty Perry 'Roar' dan lagu dari penyanyi lainnya hingga serine
berbunyi.
Acara yang dinanti-nanti pun tiba. Ardhy pun tidak
henti-henti menatap lingkaran roda raksasa yang sudah siap sedia
dengan pancaran cahaya warna warni yang tak henti henti saling
mengisi detik demi detik.
Tembakan ke berbagai penjuru lalu pecah satu demi satu
membentuk bunga raksasa. Ternyata tembakan kembang api mengarah ke
berapa penjuru, berasal dari titik yang bebeda.
"Aku baru menyadari bahwa kembang api itu banyak
sekali berbaris lurus sepanjang sungai antara Lambert Bridge dan
Westminster Bridge.
Kapal yang ditumpangi berada persis di depan London Eye.
Tetesan kembang api yang jatuh ke permukaan bumi menghujani
kapal-kapal yang berbaris di sepanjang sungai.
Di seberang sungai ke arah gedung Parliament House yang
disebut dengan Westmister Abbey, sudah penuh dengan lautan manusia
yang tak henti hentinya menyanyikan selamat tahun baru dengan
berbagai bahasa.
Tak terasa, cruise selama 90 menit pun berlalu. Di atas
kapal "Thames Dinner Cruise" Ardhy menjadi saksi pergantian
tahun dan menyaksikan dari layar besar di seberang sungai dengan
angka-angka 'count down' dengan warna warni yang tidak kalah meriah.
"Saya sangat puas dan tidak sadar kapal beranjak
dari posisi semula, merapat di perhentian, terminal akhir yang tidak
jauh dari Westminster Bridge," ujarnya.
Satu per satu penumpang bergegas meninggalkan kapal, dan
melanjutkan langkah di tahun 2014. ***3*** Kaswir (ZG)
(T.H-ZG/B/Kaswir/Kaswir)
02-01-2014 21:21:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar