MAHASISWA
INDONESIA DI LONDON MERIAHKAN PESTA KEMBANG API
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 1/1 (ANTARA) - Para mahasiswa Indonesia di
London, Inggris, turut meramaikan pesta kembang api pada pergantian
tahun 2014 yang dipusatkan di sepanjang sungai Thames, Westminster,
London, Selasa (31/12) malam hingga Rabu dinihari.
Dengan hitungan mundur tepat pukul 00.00 waktu setempat
pertunjukan kembang api yang spektakuler membahana di atas Kota
London yang dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai negara,
termasuk mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Inggris.
"Serunya menikmati kembang api di London,"
ujar Haikal Bekti Anggoro, mantan Ketua PPI UK kepada ANTARA London,
Rabu dini hari.
Dikatakannya, jutaan manusia memadati jalan-jalan di
pinggir sungai Thames untuk menyaksikan pergantian tahun ini.
Lampu-lampu malam dari London Eye, Big Ben, London
Bridge, House of Parliament menemani pengunjung yang menanti kembang
api sejak Selasa (31/12) pukul lima sore, ujarnya.
Menurut Haikal, meskipun cuaca menusuk tujuh derajat
Celcius, semakin malam semakin banyak orang memadati pusat London.
Tepat pukul 10 malam, Walikota London Boris Johnson
menyampaikan pidatonya yang menggunakan proyektor raksasa yang
disorot ke salah satu gedung terbesar di London.
"London selalu kota nomor Satu. Tahun ini kita
menjadi yang pertama yang memiliki kembang api, tidak hanya
warna-warni, tapi juga harum bunga dan buah-buahan!," ujar Boris
Johnson.
Tahun ini dicoba untuk pertama kalinya kembang api yang
sebenar-benarnya "kembang", yaitu harum.
Sambil menunggu berjam-jam, para pengunjung juga menari
mengikuti irama yang menghentak dari Live DJ dari stasiun radio BBC.
Dari jutaan manusia, nampak beberapa kumpulan warga
negara Indonesia yang didominasi mahasiswa yang telah menantikan
pesta kembang api London yang salah satu yang terbaik di dunia.
Menurut Haikal, sebagian mahasiswa Indonesia berkumpul
di dekat Big Ben, sebagian di zona Embankment, zona South Bank, dan
di Westminster.
Walaupun sempat gerimis, para pengunjung tetap bertahan.
Beberapa mengeluarkan payung, namun mayoritas rela berbasah-basahan.
Ramero Forester Carlo, mahasiswa asal Pekalongan, dengan
semangat menantikan pergantian tahun di London.
"Biarpun berdesak-desakkan, saya rela menanti!"
ujar Carlo penuh semangat.
Carlo hadir bersama puluhan teman-teman mahasiswa
Indonesia yang tidak kalah antusiasnya menyongsong pengantian tahun
baru.
Sementara itu mahasiswi Indonesia lainnya, Fibria
Heliani asal Bekasi nampak begitu gembira berfoto bersama untuk
mengenang pergantian tahun ini.
"Kapan lagi tahun baruan di London. London tahun
baru pecah 'abis!'," ujar Fibria Heliani.
Pesta kembang api di kota London diakhiri dengan
menyanyikan lagu Auld Lang Syne yang dinyanyikan oleh penonton sambil
bergandengan tangan.
Menurut Haikal, setelah pesta kembang api yang
dipancarkan dari London Eyes, kincir angin raksasa itu, ternyata
memang sedikit-sedikit tercium aroma "kembang" dari kembang
api di London.
Walaupun pilihan musiknya tidak sebagus tahun lalu,
karena musik Inggris tidak meraih prestasi sebanyak 2012, namun
antusiasme penonton tetap tinggi, ujarnya.
Sepanjang pengantian tahun transport di kota London
seperti bus, kereta api bawah tanah yang sering disebut dengan Tube
atau underground dan DLR, serta kereta api luar kota National Rail
services in Greater London beroperasi sepanjang malam sampai pukul
4.30 gratis.
(T.H-ZG/B/A. Mujayatno/A. Mujayatno) 01-01-2014 08:53:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar