MUDA-MUDI PORTUGIS MAIN
GAMELAN DI PORTO
London, 29/1
(ANTARA) - Gamelan Kanjeng Lor yang didukung 11 pemain muda-mudi asal
Portugis tampil dalam promosi budaya 2014 di Casa da Música, Porto,
yang merupakan gedung musik kenamaan di kota kedua terbesar di
Portugis.
Konser perdana
gamelan Jawa bertajuk "Kanjeng Lor: Concertos para Todos"
(Kanjeng Lor: Concerts for All) membuka lembaran promosi budaya 2014,
Casa da Música, Porto, kata Tri Wahyuni, diplomat yang menangani
penerangan, sosial dan budaya KBRI Lisbon dalam keterangannya kepada
ANTARA London, Rabu.
Pergelaran
dengan pemain gamelan yang kesemuanya muda-mudi Portugis itu membuka
tahun budaya Asia, Ano Oriente, di kota Porto. Sekitar 250 tamu
undangan, wakil KBRI dan penonton umum, menghadiri acara tersebut.
Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara pembuka festival.
Pertunjukan Kanjeng
Lor yang diisi dengan enam komposisi lagu, yakni Gamelan Maker, Nan
Chna, Sr. Dos Gongos, Interlúdio, Isa Keju dan Baqueta Mortal,
memperoleh sambutan hangat dari para penonton karena unik dan
menarik.
Konser yang
menampilkan fusi antara musik tradisional dan aliran kontemporer,
menghasilkan harmonisasi musik berciri khas Jawa, namun tidak lepas
dari sentuhan Portugis.
Pimpinan grup
gamelan Portugis Kanjeng Lor, Jorge Quiejo yang juga merupakan
pemusik tetap/komposer di Casa da Musica, merasa bangga karena
timnya berhasil menyuguhkan pertunjukan yang indah, setelah sekitar
tiga tahun belakangan berlatih dengan keras.
Quiejo bersama
rekannya, Maria Monica, membidani berdirinya grup Kanjeng Lor,
setelah keduanya berhasil menyelesaikan beasiswa seni musik gamelan
dari ISI Yogyakarta, yang disponsori KBRI Lisbon dan Konsul
Kehormatan RI di Porto.
Quiejo
mengatakan senang bisa mengumpulkan pemusik muda berbakat yang mulai
mencintai gamelan. Keberhasilannya tidak terlepas dari dukungan Casa
da Musica yang sepenuhnya mendukung proses latihan serta promosi
gamelan.
Nama Kanjeng
Lor yang menjadi tema pertunjukan diangkat dari nama perangkat
gamelan Jawa Kanjeng Suryo ning Lor (Sang Surya dari Utara), yang
merepresentasikan simbol kehidupan di sebelah Utara Portugal.
Perangkat musik
gamelan tersebut dimiliki Casa da Musica sejak empat tahun lalu dan
selama ini dimanfaatkan untuk lokakarya ataupun pameran di Casa da
Musica, yang merupakan gedung musik kenamaan di kota kedua terbesar
di Portugis tersebut.
Dalam beberapa
kesempatan pengunjung juga bisa mendengarkan alunan Kanjeng Lor yang
dimainkan oleh robot musik secara elektronik. Kehadiran Kanjeng Lor
melengkapi kehadiran grup gamelan Yogistragong yang sudah lebih dulu
berdiri di Lisbon. ***3***
(Tz.ZG/B/M016)
(T.H-ZG/B/M.
Anthoni/B/M. Anthoni) 29-01-2014 03:06:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar