40 PENGUSAHA RUSIA AKAN KUNJUNGI INDONESIA
Oleh Zeynita G
London, 24/2 (Antara) - Sekitar 40 pengusaha dan calon investor serta media Rusia akan menyertai kunjungan Deputi Perdana Menteri Dmitry O Rogozin ke Indonesia untuk menggali lebih dalam potensi kerjasama perdagangan dan investasi kedua negara.
Dmitry O Rogozin bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa, akan memimpin langsung Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-9 RI--Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 25 Februari 2014.
Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow, Lailal K Yuniarti kepada Antara London, Senin, mengatakan pertemuan SKB itu juga akan diikuti dengan Forum Bisnis yang dikoordinasikan oleh Rusia-Indonesia Business Council dan Kadin Indonesia.
Forum Bisnis itu diharapkan akan diikuti sekitar 100 pelaku bisnis kedua negara, yang sekitar 40 diantaranya dari Rusia yang berasal dari berbagai perusahaan besar di Rusia.
Perusahaan Rusia yang akan turut berpartisipasi dalam Forum Bisnis tersebut antara lain Sukhoi Civil Aircraft, Rusal, Rosatom, Kalimantan Railway, NIIDAR yang bergerak di bidang pengembangan radar dan sistem monitoring, Korporasi Irkut dan Rostech.
Selain menindaklanjuti sejumlah investasi Rusia yang ada di Indonesia, para pengusaha tersebut juga akan menjajaki kemungkinan kerjasama dan investasi baru di Indonesia.
Terdapat juga rencana penandatanganan kerjasama antara pihak swasta yaitu PT Teknika Ika dari Indonesia dengan Perusahaan "KAMAZ" dari Rusia yang akan melakukan kerjasama di bidang "heavy machine" atau alat angkut berat.
Menurut Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, saat ini merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi kedua negara.
Menurut dia, Indonesia hendaknya benar-benar memanfaatkan masa-masa emas ini untuk menjalin kerjasama saling menguntungkan antara kedua negara.
"Rusia tengah menaruh perhatian besar terhadap potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk dikembangkan dengan Rusia. Indonesia hendaknya juga memanfaatkan hal ini untuk kepentingan ekonomi dan perdagangan Indonesia di Rusia", ujar Dubes Djauhari Oratmangun.
Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan upaya mempertemukan pengusaha kedua negara untuk saling menjajaki kemungkinan kerjasama perdagangan dan investasi merupakan mewujudkan cita-cita kedua pihak untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara menjadi lima miliar dolar AS pada 2015.
Menurut Dubes, itu merupakan hasil kesepakatan kedua pihak pada Sidang Komisi Bersama RI--Rusia ke-8 pada 25 Juni 2012.
Pada 2012 nilai perdagangan kedua negara tercatat sebesar 3,37 miliar dolar AS. Untuk 2013 hingga bulan Agustus 2013 tercatat sebesar 2,44 miliar dolar AS.
Sementara nilai investasi Rusia di Indonesia pada 2012 tercatat 2,31 juta dolar AS (urutan ke-27 PMA di Indonesia) sedangkan hingga September 2013 tercatat investasi sebesar 1,2 juta dolar AS.
Investasi Rusia di Indonesia saat ini mencakup bidang hotel dan bisnis restoran. Ke depan diharapkan investasi Rusia di Indonesia dapat berkembang di bidang transportasi, infrastruktur smelter bahan tambang.
Selain pembahasan mengenai kerjasama ekonomi perdagangan, dalam SKB ke-9 RI--Rusia ini juga akan dibahas sejumlah perkembangan hubungan sosial budaya dan pendidikan serta berbagai kerjasama teknis lainnya.
Dalam bidang sosial budaya dan pendidikan, kedua negara juga mencatat perkembangan yang cukup signifikan, diantara kesepakatan untuk lebih meningkatkan pemberian beasiswa Pemerintah Rusia untuk para calon mahasiswa Indonesia.
Kerjasama bidang keagamaan juga terus meningkat diantaranya pengiriman mahasiswa muslim Rusia untuk menempuh studi di Indonesia atas beasiswa Kementerian Agama RI. ***2***(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 24-02-2014 07:43:47