FOTO KERUKUNAN BERAGAMA INDONESIA DIPAMERKAN DI EROPA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 13/2 (Antara) - Sebanyak 31 foto mengenai kerukunan umat beragama di Indonesia karya fotografer Prancis Thierry Monasse dan fotografer Polandia Stanislaw Roman Konopka dipamerkan di parlemen Eropa, 10--14 Februari 2014.
Duta Besar RI Arif Havas Oegroseno kepada Antara di London, Kamis menyebutkan pameran yang baru pertama kalinya diadakan di parlemen Eropa ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat Uni Eropa mengenai kompleksitas kehidupan umat beragama di Indonesia serta kekuatan yang dimiliki Indonesia dalam membangun kehidupan umat yang toleran dan harmonis.
Pada acara pembukaan Dubes menjelaskan pihaknya tidak akan pernah menutupi adanya masalah yang terjadi akhir-akhir ini, di tengah kehidupan demokratisasi di Indonesia.
Namun, katanya, dengan nilai-nilai toleransi masyarakat Indonesia yang telah tertanam dalam jatidirinya, pihaknya yakin dan percaya bahwa masalah yang dihadapi tidak akan menyeret Indonesia ke dalam kehidupan yang tidak demokratis.
Foto-foto yang dipamerkan menceritakan keberagaman budaya dan agama di Indonesia serta kehidupan antarumat beragama yang diambil saat kunjungan dua fotografer tersebut ke Yogyakarta, dan beberapa kota di Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara pada November 2013.
Dr Jan Olbrycht, anggota parlemen dan Wakil Presiden dari kelompok politik terbesar di parlemen Eropa dirinya menegaskan bahwa sebagai kelompok politik terbesar di parlemen Eropa, akan terus bekerja sama dengan Indonesia dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan rasa saling menghargai serta memahami antarmasyarakat Indonesia dan Uni Eropa.
Hal itu disampaikannya di hadapan lebih dari 200 tamu antara lain anggota parlemen Eropa dari EPP, kelompok politik terbesar kedua di parlemen Eropa S & D (Sosial Demokrat), perwakilan LSM, pemikir, media, dan berbagai institusi Uni Eropa dan korps diplomatik.
Sebagai fotografer yang cukup dikenal di Brussel karena hasil karyanya sering digunakan berbagai institusi di Uni Eropa dan media cetak terkenal di Prancis dan Belgia, Thierry mengatakan kunjungannya ke Indonesia sangat mempengaruhi dirinya dalam melihat bagaimana seharusnya interaksi kehidupan antarumat beragama.
Bahkan dalam lawatannya ke Yordania dan Tunisia, Thierry mengatakan Indonesia adalah negara yang patut dicontoh oleh Tunisia dan Yordania dalam interaksinya dengan komunitas di negaranya.
Selama pameran berlangsung, pengunjung senantiasa mengagumi berbagai foto unik, antara lain Mesjid Sunan Kudus di Kota Kudus, Jawa Tengah, yang dibangun oleh Sunan Kudus dengan arsitektur mengadopsi Hindu, suasana mengajar di Pesantren Walisanga di Kota Ende, dimana para murid pesantren tengah mendengarkan arahan guru mereka yang seorang pendeta Katholik.
Ada juga patung Yesus Kristus yang dicerminkan sebagai raja dengan menggunakan pakaian adat Jawa di Gereja Jawa Katolik Ganjuran di Yogyakarta, serta bangunan peribadatan Sinagog bagi umat Yahudi di Sulawesi Utara.
Ke-31 foto-foto tersebut rencananya akan dipamerkan selama tahun 2014 bekerja sama dengan berbagai institusi di Belgia dan Uni Eropa yang berkedudukan di Brussel.
Pameran berikutnya direncanakan akan digelar di Brussels Press Club pada 24 hingga 28 Februari bekerja sama dengan ENAR (European Network Against Racism), sebuah LSM yang berupaya melawan diskriminasi dan rasisme di Eropa, khususnya yang menimpa masyarakat Muslim, Roma (Gypsi), Afrika, Yahudi, dan imigran pada umumnya di Eropa.
Olbrycht mengatakan masyarakat Uni Eropa seyogyanya melihat Indonesia sebagai model bagi negara itu dalam mengelola keberagaman. ***1***
(T.H-ZG/B/M.M. Astro/M.M. Astro) 13-02-2014 05:42:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar