"WAYANG
WONG" DEWI SINTA DIPENTASKAN DI PARIS
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 3/2 (Antara) - Kesenian Indonesia "Wayang Wong"
yang mengambil cerita penculikan Dewi Sinta cuplikan dari Sandratari
Ramayana yang dipentaskan di Paris, Perancis, mendapat sambutan dari
penonton yang sebagian besar masyarakat setempat.
Sebagian besar penonton adalah warga Perancis, penggemar kesenian
Wayang Wong dari Bali, ujar seniman tari Rizki Ramdhani, yang menetap
di Paris, kepada Antara London, Senin.
Ia menuturkan bahwa pertunjukkan dengan pementasan yang berdurasi
satu setengah jam itu digelar di gedung pertunjukan Salle Pleyel,
yang terletak di Jalan Faubourg Saint Honoré, Kota Paris,
Menurut Rizki Ramdhani, untuk menikmati pertunjukkan tersebut
penonton harus membeli tiket masuk seharga 25 dan 35 euro.
Pertunjukkan yang digelar Minggu (2/2) ini digelar dalam dua kali
pementasan, yakni pertama pukul 4 sore dan pukul 8 malam.
Dikatakannya bahwa penata artistik tari dan musik dari pertunjukan
ini adalah I Wayan Gde Adhi Wijaya. Grup penari dan pemusik
didatangkan dari Telepud, Bali, dengan jumlah sebelas pemusik, dan
20 penari serta dua orang sinden.
Selama pertunjukan, semua pemain mengenakan topeng. Di sela sela
cerita, diselipkan adegan-adegan lucu dari beberapa tokoh, sehingga
pertunjukan terasa segar dan tidak monoton.
Kaum muda dan kaum tua asal Perancis memadati ruang pertunjukan yang
berpaggung besar didekor dengan warna hitam, dengan empat payung bali
yang terletak di belakang pemusik, serta enam umbul umbul bali yang
berjajar di masing masing sisi panggung. para pemain wayang wong
keluar masuk panggung bergantian sesuai dengan giliran mereka untuk
tampil.
Di akhir pertunjukan, semua penonton bertepuk tangan dan melontarkan
kata "Bravo !" berkali kali pertanda mereka puas menikmati
sajian pertunjukan wayang wong dari bali. "Sayangnya,
pertunjukan tersebut hanya berlangsung satu hari," demikian
Rizki Ramdhani. ***3***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
03-02-2014 06:42:20
NASI
GUDEG OBATI RINDU INDONESIA DI NEWCASTLE
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 4/2 (Antara) - Hidangan pempek Palembang , siomay dan nasi
gudeg Yogya mengobati rasa rindu akan makanan Indonesia bagi para
pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Newcastle, Inggris.
Dalam acara "Meet and Greet" yang digelar PPI Newcastle
menyambut pelajar Indonesia yang baru sampai di Newcastle untuk
memulai tahun ajaran baru dihadiri Atase Pendidikan KBRI London T.A.
Fauzi Soelaiman dan Deputy Chief of Mission Harry Kandou, kata Wakil
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Newcastle Angeline Tjandra
kepada Antara London, Selasa.
Acara yang diadakan di History Room, Newcastle University Students
Union ini dihadiri kurang lebih 60 pelajar Indonesia yang ada di
Newcastle dari mulai pra-universitas sampai PhD,.
Pada kesempatan itu, Atase Pendidikan KBRI London T.A. Fauzi
Soelaiman memberi presentasi singkat tentang peran KBRI di London,
beserta informasi penting seperti lapor diri, cara perpanjangan
paspor dan pemilu 2014.
Ia juga menekankan pentingnya memperkenalkan budaya Indonesia ke
masyarakat di Inggris dan memberi pesan untuk mencari pengalaman
sebanyak mungkin selama berada di Inggris.
Ketua PPI Newcastle Bintang Febriyan selaku ketua PPI Newcastle
memperkenalkan seluruh pengurus PPI Newcastle periode 2013-2014
beserta program kerja yang akan diadakan selama satu tahun, sedangkan
Ketua Al-Imanu dan PERKI juga memberikan informasi mengenai
pengajian dan kebaktian rutin yang bisa di ikuti pelajar Indonesia.
Meet and Greet kali ini yang diadakan di History Room, Newcastle
Univeristy Student Union, menyediakan bazar makanan Indonesia seperti
pempek Palembang , siomay dan nasi gudeg Yogya .
Pelajar Indonesia yang tengah menuntu ilmu di Newcastle yang
terdaftar saat ini mencapai 118 orang dan diharapkan akan terus
bertambah setiap tahunnya, demikian Bintang Febriyan.
***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/Z.
Meirina/Z. Meirina) 04-02-2014 20:24:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar