INDONESIA TARUH PERHATIAN ISU KELAUTAN DAN PERIKANAN
Oleh Zeynita Gibbons
London, 26/4 (Antara) - Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, Retno Marsudi, mengatakan Indonesia menaruh perhatian besar terhadap isu kelautan dan perikanan.
"Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif Indonesia sebagai negara mitra dalam penyelenggaraan GOAS dan kepemimpinan Indonesia dalam penyelenggaraan pertemuan regional Asia Conference on Blue Growth and Food Security di Bali pada Juni tahun lalu," kata Sekretaris I/Ekonomi affair KBRI Denhaag, Berlianto Situngkir, kepada Antara London, Sabtu.
Menurut dia, Indonesia menjadi "side event" dari "Global Ocean Action Summit (GOAS) for Food Security and Blue Growth", dimana Indonesia menyelenggarakan diskusi mengenai "Good Ocean Governance: Supporting Food Security and Blue Growth" di World Forum, Den Haag.
"Kegiatan tersebut diselenggarakan Kementerian Kelautan & Perikananan (KKP) RI dan KBRI Den Haag, bekerja sama dengan WWF, Coral Triangle Center dan Conservation International," katanya.
Dubes mengatakan diskusi pada "side event" yang dihadiri antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Dirjen Pertanian Kementerian Ekonomi Belanda Hans Hoogeven, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kerja sama antara pemangku kepentingan.
Sebagai panelis dalam diskusi itu antara lain Sekjen KKP, Dirjen Pertanian Belanda, Asisten Ditjen Perikanan dan Budidaya FAO, Global Head untuk makanan dan pertanian Rabobank dan wakil dari Coral Triangle Center, World Wildlife Fund, Conservation International dan International Seafood Sustainability Foundation. Direktur Program Kelautan Global WWF John Tanzer tampil sebagai moderator.
Sementara itu, Sekjen KKP menyampaikan arti penting lautan bagi Indonesia yang memiliki jalur pantai yang sangat panjang. Yang bersangkutan juga menyampaikan laporan persiapan penyelenggaraan kegiatan diskusi tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan dalam keynote speech-nya menyampaikan kebijakan Indonesia di bidang kelautan dan perikanan yang didasarkan pada konsep blue economy.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Indonesia pada Plenary Session of the United Nation Conference on Sustainable Development yang diselenggarakan di Rio de Janeiro pada Juni 2012.
Ia mengatakan dalam kebijakan kelautan dan perikanan, Pemerintah Indonesia berupaya mengembangkan tata kelola kelautan yang sistematis mengoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan kendali sumber data kelautan.
Strategi yang akan digunakan Pemerintah Indonesia adalah penataan aturan dan kelembagaan, pengaturan tata ruang kelautan nasional, percepatan zona pesisir, penyelesaian batas perbatasan maritim dan pengaturan sumber daya air.
Dalam upaya percepatan implementasinya, Indonesia mengembangkan kerja sama dan kemitraan multi sektor yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta dan LSM. Pola kemitraan multi sektor inilah diharapkan akan menjadi kontribusi Indonesia dalam GOAS 2014.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 100 orang peserta dari berbagai delegasi negara dan OI peserta GOAS, melebihi harapan semula, yaitu 70 orang.
"Side event" yang mengulas mengenai kebijakan Indonesia di bidang kelautan dan perikanan ini pada gilirannya akan dapat mendukung ekspor produk laut Indonesia ke dunia, terutama ke Belanda. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 26-04-2014 08:10:31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar