PPI GELAR SEMINAR KONTRIBUSI STRATEGIS BAGI INDONESIA
London, 6/4 ( Antara) - Pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Leeds, Inggris untuk kedua kalinya mengelar diskusi Kontribusi Strategis Bagi Indonesia (Strategic Contribution for Indonesia/SCI 2014), di Maurice Keyworth Building, Leeds University Business School.
Diskusi yang mengangkat tema "Peluang Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia: Bisnis, Inovasi dan Kewirausahaan" menampilkan pembicara pakar ekonomi Faisal Basri, Rhenald Kasali, praktisi kewirausahaan sosial dan periset dari Universitas Manchester, Gindo Tampubolon.
Humas PPI Leeds, Ikhsan kepada Antara di London, Minggu mengatakan seminar dihadiri oleh Duta Besar RI Hamzah Thayeb, Atase Perhubungan Sahattua Simatupang dan Atase Pendidikan Prof Fauzi Soelaiman.
Peserta seminar pun tidak hanya datang dari Leeds, tetapi juga dari berbagai kota di Inggris Raya, seperti Bradford, Manchester, Newcastle dan London. Hampir seratus peserta memadati ruangan, dan beberapa orang di antaranya adalah warga negara asing.
Sebagai pembicara pertama, Faisal Basri menyorot bagaimana transportasi dan infrastruktur dapat sangat mempengaruhi perekonomian negara. Dosen di Universitas Indonesia ini membandingkan bagaimana jeruk mandarin yang di impor dari Cina harganya bisa lebih murah dibandingkan jeruk lokal dari Bali.
Hal ini terjadi karena jeruk mandarin di impor dengan menggunakan alat angkut kapal yang lebih efisien dibandingkan transportasi darat.
Sementara itu Gindo Tampubolon menyampaikan fakta bagaimana inovasi di Indonesia sangat jauh tertinggal bahkan oleh negara-negara tetangga seperi Singapura dan Malaysia.
Ia mengakatakan bahwa salah satu penyebabnya karena inovasi bukan menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Padahal inovasi dapat menjadi salah satu indikator penentu posisi negara Indonesia dalam 30 tahun ke depan.
Melihat dari sisi kewirausahaan, Rhenald Kasali menyampaikan kontribusi dapat dilakukan melalui hal-hal kecil. Sebagai tokoh kewirausahaan sosial, Rhenald menyebutkan bagaimana dirinya selalu berusaha untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik.
Pendiri Rumah Perubahan ini menghimbau agar setiap warga negara Indonesia dapat memanfaatkan segala peluang yang muncul. Sebagai contoh, di suatu daerah yang minim logistik, seorang wirausaha akan mampu melihat keadaan ini sebagai peluang untuk menyediakan pembangkit listrik atau generator.
Selain bermanfaat untuk masyarakat sekitar, hal terasbut juga bermanfaat untuk negara karena akan memperlancar kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
Penyelenggaraan SCI yang kedua ini sangat menarik dan menghadirkan pembicara-pembicara asal Indonesia dari berbagai macam latar belakang pendidikan yang berbeda, ujarnya.
Ketua PPI UK, Faldo Maldini mengatakan penyelenggaraan seminar yang mengangkat tema bervariasi dan seluruh pembicaranya memang yang ahli dalam bidangnya. Mereka membawa "wawasan baru" tentang keadaan ekonomi Indonesia yang mungkin tidak banyak diketahui oleh peserta, ujarnya.
Sebagai bentuk kontribusi nyata PPI Leeds kepada Indonesia, hasil seminar ini nantinya akan diserahkan kepada pemerintahan yang baru 2014-2015 melalui institusi terkait yang diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pemerintah dalam meningkatkan perekonomian negara.
Dicky Faizal Aprianto dan Gandrie Ramadhan Apriandito yang masing-masing bertindak selaku Ketua PPI Leeds dan Ketua SCI 2014 berharap SCI menjadi program kerja unggulan PPI Leeds dan SCI dapat terus diadakan pada tahun-tahun berikutnya dengan tema yang lebih menarik lagi. ***3***
(T.ZG/M007)
(T.H-ZG/B/M. Dian A/M. Dian A) 06-04-2014 14:47:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar