KBRI Moskow Jalin Kerja Sama dengan Museum Moskow
News ID: 1418082
London (ANTARA) -
Kedutaan Besar Indonesia di Moskow dan Museum Moskow akan mengadakan berbagai kegiatan bersama seperti pameran, workshop seni budaya Indonesia antara lain batik, gamelan, dan tarian tradisional serta pemutaran film dalam balutan Indonesian Day di Museum Moskow.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) yang juga Wakil Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi, dengan Direktur Jenderal Museum Moskow, Anna Trapkova, di Museum Moskow, Selasa (15/9).
Dalam pertemuan hadir Minister Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya, dan Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana, serta staf Museum Moskow.
Azis Nurwahyudi mengatakan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki hubungan yang sangat erat. Pada tahun 2020 Indonesia dan Rusia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik. Keduanya merupakan negara yang multi budaya dan multi etnik. Masyarakat Rusia, khususnya di Moskow dapat mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia melalui kegiatan bersama yang rencananya akan diselenggarakan di museum ini.
Menurut Azis Nurwahyudi, rencana kerja sama dapat dilakukan dengan museum di Indonesia, termasuk museum di Jakarta dalam kerangka sister city antara Jakarta dan Moskow yang dimulai sejak tahun 2006.
Anna Trapkova menyambut baik usulan yang dinilainya sangat menarik.Museum bukan hanya untuk mempromosikan Moskow, tetapi juga rumah bagi warga negara lain di Moskow. “Kerja sama dapat terjalin dua arah,” kata Anna Trapkova.
Azis Nurwahyudi dan Anna Trapkova berharap pandemi Covid-19, segera berakhir sehingga lebih leluasa dalam menyelenggarakan kegiatan bersama.
Azis Nurwahyudi mengapresiasi adanya staf Museum Moskow yang tertarik mendalami seni budaya Indonesia dan ikut kelas tari tradisional dan bahasa Indonesia di KBRI Moskow.
Rombongan KBRI Moskow diajak melihat fasilitas museum dan sejumlah pameran yang berlangsung, baik permanen maupun pameran tamu.
Pihak museum juga menjelaskan sejarah kota Moskow, termasuk Kremlin dan Lapangan Merah.
“Saya baru tahu kalau Lapangan Merah itu artinya Lapangan Cantik, bukan warna merah seperti yang kita lihat,” ujar Azis Nurwahyudi.
Melihat antusiasme rombongan KBRI Moskow, pihak museum menawarkan tur kota Moskow untuk melihat dan mengetahui bangunan bersejarah, termasuk stasiun metro atau stasiun kereta api bawah tanah yang sangat artistik.
KBRI Moskow memberikan kenang-kenangan kepada Museum Moskow berupa wayang golek dan batik tulis.
Museum Moskow adalah salah satu museum tertua di Moskow didirikan tahun 1896 atau 124 tahun yang lalu.
Saat ini museum tersebut menyimpan antara lain benda seni budaya dan sejarah dari zaman ke zaman, mulai zaman imperium, revolusi, Uni Soviet, perestroika, hingga saat ini. Koleksi yang dimiliki khususnya terkait sejarah Moskow.
Museum yang berada di bawah Departemen Kebudayaan Kota Moskow ini memiliki luas lebih dari 20 ribu meter persegi, terdiri dari tiga gedung utama dan lapangan yang cukup luas. Lokasi museum sangat strategis, berada di pusat kota Moskow dekat Gorky Park dan Sungai Moskow, serta di jalur lingkar jalan protokol Garden Ring Moskow. (ZG)
Kedutaan Besar Indonesia di Moskow dan Museum Moskow akan mengadakan berbagai kegiatan bersama seperti pameran, workshop seni budaya Indonesia antara lain batik, gamelan, dan tarian tradisional serta pemutaran film dalam balutan Indonesian Day di Museum Moskow.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) yang juga Wakil Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus, Azis Nurwahyudi, dengan Direktur Jenderal Museum Moskow, Anna Trapkova, di Museum Moskow, Selasa (15/9).
Dalam pertemuan hadir Minister Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya, dan Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana, serta staf Museum Moskow.
Azis Nurwahyudi mengatakan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki hubungan yang sangat erat. Pada tahun 2020 Indonesia dan Rusia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik. Keduanya merupakan negara yang multi budaya dan multi etnik. Masyarakat Rusia, khususnya di Moskow dapat mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia melalui kegiatan bersama yang rencananya akan diselenggarakan di museum ini.
Menurut Azis Nurwahyudi, rencana kerja sama dapat dilakukan dengan museum di Indonesia, termasuk museum di Jakarta dalam kerangka sister city antara Jakarta dan Moskow yang dimulai sejak tahun 2006.
Anna Trapkova menyambut baik usulan yang dinilainya sangat menarik.Museum bukan hanya untuk mempromosikan Moskow, tetapi juga rumah bagi warga negara lain di Moskow. “Kerja sama dapat terjalin dua arah,” kata Anna Trapkova.
Azis Nurwahyudi dan Anna Trapkova berharap pandemi Covid-19, segera berakhir sehingga lebih leluasa dalam menyelenggarakan kegiatan bersama.
Azis Nurwahyudi mengapresiasi adanya staf Museum Moskow yang tertarik mendalami seni budaya Indonesia dan ikut kelas tari tradisional dan bahasa Indonesia di KBRI Moskow.
Rombongan KBRI Moskow diajak melihat fasilitas museum dan sejumlah pameran yang berlangsung, baik permanen maupun pameran tamu.
Pihak museum juga menjelaskan sejarah kota Moskow, termasuk Kremlin dan Lapangan Merah.
“Saya baru tahu kalau Lapangan Merah itu artinya Lapangan Cantik, bukan warna merah seperti yang kita lihat,” ujar Azis Nurwahyudi.
Melihat antusiasme rombongan KBRI Moskow, pihak museum menawarkan tur kota Moskow untuk melihat dan mengetahui bangunan bersejarah, termasuk stasiun metro atau stasiun kereta api bawah tanah yang sangat artistik.
KBRI Moskow memberikan kenang-kenangan kepada Museum Moskow berupa wayang golek dan batik tulis.
Museum Moskow adalah salah satu museum tertua di Moskow didirikan tahun 1896 atau 124 tahun yang lalu.
Saat ini museum tersebut menyimpan antara lain benda seni budaya dan sejarah dari zaman ke zaman, mulai zaman imperium, revolusi, Uni Soviet, perestroika, hingga saat ini. Koleksi yang dimiliki khususnya terkait sejarah Moskow.
Museum yang berada di bawah Departemen Kebudayaan Kota Moskow ini memiliki luas lebih dari 20 ribu meter persegi, terdiri dari tiga gedung utama dan lapangan yang cukup luas. Lokasi museum sangat strategis, berada di pusat kota Moskow dekat Gorky Park dan Sungai Moskow, serta di jalur lingkar jalan protokol Garden Ring Moskow. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar