KBRI Moskow Ajak Pemuda Rusia Promosi Indonesia
News ID: 1395506
London (ANTARA) -
Kedutaan Indonesia di Moskow mengajak pemuda Rusia mengenal dan mencintai Indonesia.
Ajakan itu disampaikan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Moskow yang juga Wakil Dubes Azis Nurwahyudi
dalam pertemuan informal di taman KBRI Moskow, Senin sore waktu Moskow (7/9).
Cuaca senja hari di Moskow yang cerah mendukung pertemuan di taman KBRI Moskow ini. Para peserta disuguhi hidangan kuliner Indonesia, yaitu soto ayam.
Dalam pertemuan dengan 46 generasi muda Rusia memiliki ketertarikan terhadap Indonesia mendalami seni budaya, termasuk bahasa Indonesia di KBRI Moskow.
Azis Nurwahyudi menyampaikan rasa senang bertemu dengan para sahabat Indonesia dan berkenalan langsung dengan sebagian dari mereka yang baru bergabung.
Dikatakan tidak dapat mengundang banyak peserta pada pertemuan ini karena situasi pandemi Covid-19 dan dalam pertemuan ini juga memperhatikan protokol kesehatan.
Menurut Azis pertemuan ini sekaligus menandakan dimulainya kembali pembelajaran kursus bahasa Indonesia, kelas tari tradisional Indonesia, dan kelas gamelan di KBRI Moskow yang juga memperhatikan protokol kesehatan.
“Kita siapkan tempat ruangan khusus untuk belajar bahasa Indonesia, tarian, dan gamelan. Ruang serba guna yang baru direnovasi tidak hanya dapat digunakan untuk latihan menari, juga pertemuan, diskusi, atau pemutaran film,” ujar Azis Nurwahyudi.
Dikatakannya tahun ini Indonesia dan Rusia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik dan kegiatan ini menjadi bagian pelaksanaan kegiatan 70 tahun hubungan diplomatik tersebut.
KBRI Moskow akan merancang kegiatan lainnya, seperti pertunjukan wayang kulit dan gamelan dalam waktu dekat di KBRI Moskow.
Dalam berdialog interaktif dengan para peserta. Di antara mereka ada yang sudah cukup lama bergabung dalam kegiatan KBRI dan menyatakan sudah tidak sabar dimulainya kembali kegiatan kelas mereka.
“Saya merasa bahagia bermain gamelan dan saya merindukan kembali kelas gamelan,” kata Julie Ryzhaya, mahir bermain gamelan dan nyinden.
Julie bersama teman-temannya tidak dapat bermain gamelan sementara waktu karena situasi pandemi Covid-19.
Para peserta lain menyampaikan keinginan untuk mengetahui budaya Indonesia. Inga Gnedo mengusulkan adanya kelas seni kriya dan membatik.
Sementara itu, Vladislav Pavlov menginginkan ada kelas pencak silat dan Danil Khryapin mengusulkan kelas khusus mengulas sejarah dan perkembangan hubungan Indonesia dengan Rusia. Selain kelas pengenalan kuliner Indonesia.
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya, yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan dan mempertimbangkan usulan para sahabat Indonesia.
Pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di KBRI Moskow berlangsung cukup lama. Saat puncak pandemi Covid-19, kegiatan tatap muka dihentikan sementara. Kelas bahasa dan tari sempat dilakukan dalam bentuk daring.
Para pengajar staf KBRI Moskow. Bahasa Indonesia diajarkan Felix. Gamelan diajarkan Tri Koyo dan tari tradisional Indonesia oleh Elisabeth Nurnilasari keduanya lulusan ISI Yogya.
Para peserta gamelan dan tari bergabung dengan sanggar seni binaan KBRI Moskow, yaitu Gamelan Dadali dan Kirana Nusantara Dance. Tim kesenian mempromosikan budaya Indonesia yang dilakukan KBRI Moskow dan tampil dalam berbagai acara pentas budaya di berbagai kota di Rusia, hingga di Belarus
Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana mengatakan Warga Rusia ini mempelajari budaya Indonesia dengan penuh semangat. Mereka tidak mengenal lelah sepulang bekerja atau kuliah, dan di saat musim dingin bersalju sekalipun.
Para sahabat Indonesia berasal dari berbagai kalangan tidak hanya mahasiswa, tetapi juga pekerja, seperti Linara Sabirova bekerja di maskapai Aeroflot, Nadezhda Ulumbekova pemilik sekolah batik Moskow, Polina Popova bekerja di kantor berita Regnum, Julie Ryzhaya bekerja di Rosatom. Ada juga yang bekerja di agen pariwisata yang memiliki hubungan kerja dengan Indonesia.(ZG)
Kedutaan Indonesia di Moskow mengajak pemuda Rusia mengenal dan mencintai Indonesia.
Ajakan itu disampaikan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Moskow yang juga Wakil Dubes Azis Nurwahyudi
dalam pertemuan informal di taman KBRI Moskow, Senin sore waktu Moskow (7/9).
Cuaca senja hari di Moskow yang cerah mendukung pertemuan di taman KBRI Moskow ini. Para peserta disuguhi hidangan kuliner Indonesia, yaitu soto ayam.
Dalam pertemuan dengan 46 generasi muda Rusia memiliki ketertarikan terhadap Indonesia mendalami seni budaya, termasuk bahasa Indonesia di KBRI Moskow.
Azis Nurwahyudi menyampaikan rasa senang bertemu dengan para sahabat Indonesia dan berkenalan langsung dengan sebagian dari mereka yang baru bergabung.
Dikatakan tidak dapat mengundang banyak peserta pada pertemuan ini karena situasi pandemi Covid-19 dan dalam pertemuan ini juga memperhatikan protokol kesehatan.
Menurut Azis pertemuan ini sekaligus menandakan dimulainya kembali pembelajaran kursus bahasa Indonesia, kelas tari tradisional Indonesia, dan kelas gamelan di KBRI Moskow yang juga memperhatikan protokol kesehatan.
“Kita siapkan tempat ruangan khusus untuk belajar bahasa Indonesia, tarian, dan gamelan. Ruang serba guna yang baru direnovasi tidak hanya dapat digunakan untuk latihan menari, juga pertemuan, diskusi, atau pemutaran film,” ujar Azis Nurwahyudi.
Dikatakannya tahun ini Indonesia dan Rusia memperingati 70 tahun hubungan diplomatik dan kegiatan ini menjadi bagian pelaksanaan kegiatan 70 tahun hubungan diplomatik tersebut.
KBRI Moskow akan merancang kegiatan lainnya, seperti pertunjukan wayang kulit dan gamelan dalam waktu dekat di KBRI Moskow.
Dalam berdialog interaktif dengan para peserta. Di antara mereka ada yang sudah cukup lama bergabung dalam kegiatan KBRI dan menyatakan sudah tidak sabar dimulainya kembali kegiatan kelas mereka.
“Saya merasa bahagia bermain gamelan dan saya merindukan kembali kelas gamelan,” kata Julie Ryzhaya, mahir bermain gamelan dan nyinden.
Julie bersama teman-temannya tidak dapat bermain gamelan sementara waktu karena situasi pandemi Covid-19.
Para peserta lain menyampaikan keinginan untuk mengetahui budaya Indonesia. Inga Gnedo mengusulkan adanya kelas seni kriya dan membatik.
Sementara itu, Vladislav Pavlov menginginkan ada kelas pencak silat dan Danil Khryapin mengusulkan kelas khusus mengulas sejarah dan perkembangan hubungan Indonesia dengan Rusia. Selain kelas pengenalan kuliner Indonesia.
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya, yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan dan mempertimbangkan usulan para sahabat Indonesia.
Pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di KBRI Moskow berlangsung cukup lama. Saat puncak pandemi Covid-19, kegiatan tatap muka dihentikan sementara. Kelas bahasa dan tari sempat dilakukan dalam bentuk daring.
Para pengajar staf KBRI Moskow. Bahasa Indonesia diajarkan Felix. Gamelan diajarkan Tri Koyo dan tari tradisional Indonesia oleh Elisabeth Nurnilasari keduanya lulusan ISI Yogya.
Para peserta gamelan dan tari bergabung dengan sanggar seni binaan KBRI Moskow, yaitu Gamelan Dadali dan Kirana Nusantara Dance. Tim kesenian mempromosikan budaya Indonesia yang dilakukan KBRI Moskow dan tampil dalam berbagai acara pentas budaya di berbagai kota di Rusia, hingga di Belarus
Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana mengatakan Warga Rusia ini mempelajari budaya Indonesia dengan penuh semangat. Mereka tidak mengenal lelah sepulang bekerja atau kuliah, dan di saat musim dingin bersalju sekalipun.
Para sahabat Indonesia berasal dari berbagai kalangan tidak hanya mahasiswa, tetapi juga pekerja, seperti Linara Sabirova bekerja di maskapai Aeroflot, Nadezhda Ulumbekova pemilik sekolah batik Moskow, Polina Popova bekerja di kantor berita Regnum, Julie Ryzhaya bekerja di Rosatom. Ada juga yang bekerja di agen pariwisata yang memiliki hubungan kerja dengan Indonesia.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar