Tarian dan Musik Indonesia di tambang garam Polandia
News ID: 1449269
London (ANTARA) -
Pameran foto “Indonesia: A Portrait of Diversity and Religious Harmony” diadakan di salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Polandia, Wieliczka Salt Mine, ditutup dengan pertunjukan musik gamelan dan tarian tradisional Indonesia oleh Warsaw Gamelan Group, Sebtu, (26/9)
Pertunjukan itu diselenggarakan di lokasi pameran foto, di ruang Stanisław Staszic yang terletak 135 meter di bawah permukaan tanah, demikian Pensosbud KBRI Warsawa, Diyah Ramadani Agustini kepada Antara London, Minggu.
Duta Besar Indonesia di Polandia Siti Nugraha Mauludiah mengatakan pertama kalinya Indonesia mengadakan pameran foto serta pertunjukan musik dan tarian di bawah permukaan tanah di Polandia.
Direktur Pemasaran dari Wieliczka Salt Mine, Marta Młynarska, mengatakan selama penyelenggaraannya, pameran foto ini diperkirakan telah disaksikan oleh lebih dari 30 ribu orang pengunjung.
Dikatakannya karena pandemi, jumlah pengunjung tambang garam berkurang dari 3000-5000 orang per hari menjadi sekitar 1000 orang per hari.
“Jika bukan karena pandemi, mungkin pengunjung yang menyaksikan pameran foto akan berkali lipat jumlahnya,” ujarnya.
Pada penutupan pameran foto, para pengunjung yang datang ke tambang garam Wieliczka disuguhi penampilan tari Yapong dan tari Nawang Sekar yang menawan dari Warsaw Gamelan Group pimpinan Dawid Martin.
Sejak tahun 1997, tambang garam Wieliczka menjadi salah satu UNESCO World Heritage dan merupakan obyek wisata yang populer di Polandia.
Di dalam tambang ini, pengunjung tidak hanya dapat melihat proses penambangan garam namun juga dapat melihat beberapa chapel.
Hingga saat kegiatan penambangan garam di tambang garam tersebut juga masih aktif.
Penyelenggaraan pameran foto yang diresmikan pada 18 Agustus lalu , dan pertunjukan musik dan tari ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Polandia yang diadakan KBRI Warsawa bekerja sama dengan Wieliczka Salt Mine, Konsul Kehormatan RI di Kraków, dan pemerintah setempat. (ZG)
Pameran foto “Indonesia: A Portrait of Diversity and Religious Harmony” diadakan di salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Polandia, Wieliczka Salt Mine, ditutup dengan pertunjukan musik gamelan dan tarian tradisional Indonesia oleh Warsaw Gamelan Group, Sebtu, (26/9)
Pertunjukan itu diselenggarakan di lokasi pameran foto, di ruang Stanisław Staszic yang terletak 135 meter di bawah permukaan tanah, demikian Pensosbud KBRI Warsawa, Diyah Ramadani Agustini kepada Antara London, Minggu.
Duta Besar Indonesia di Polandia Siti Nugraha Mauludiah mengatakan pertama kalinya Indonesia mengadakan pameran foto serta pertunjukan musik dan tarian di bawah permukaan tanah di Polandia.
Direktur Pemasaran dari Wieliczka Salt Mine, Marta Młynarska, mengatakan selama penyelenggaraannya, pameran foto ini diperkirakan telah disaksikan oleh lebih dari 30 ribu orang pengunjung.
Dikatakannya karena pandemi, jumlah pengunjung tambang garam berkurang dari 3000-5000 orang per hari menjadi sekitar 1000 orang per hari.
“Jika bukan karena pandemi, mungkin pengunjung yang menyaksikan pameran foto akan berkali lipat jumlahnya,” ujarnya.
Pada penutupan pameran foto, para pengunjung yang datang ke tambang garam Wieliczka disuguhi penampilan tari Yapong dan tari Nawang Sekar yang menawan dari Warsaw Gamelan Group pimpinan Dawid Martin.
Sejak tahun 1997, tambang garam Wieliczka menjadi salah satu UNESCO World Heritage dan merupakan obyek wisata yang populer di Polandia.
Di dalam tambang ini, pengunjung tidak hanya dapat melihat proses penambangan garam namun juga dapat melihat beberapa chapel.
Hingga saat kegiatan penambangan garam di tambang garam tersebut juga masih aktif.
Penyelenggaraan pameran foto yang diresmikan pada 18 Agustus lalu , dan pertunjukan musik dan tari ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Polandia yang diadakan KBRI Warsawa bekerja sama dengan Wieliczka Salt Mine, Konsul Kehormatan RI di Kraków, dan pemerintah setempat. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar