Diaspora Indonesia jadi duta bangsa di Swedia
News ID: 1411886
London (ANTARA) - Diaspora Indonesia jadi duta bangsa di Swedia
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI untuk Swedia, Tanti Widyastuti mengatakan sebagai Diaspora Indonesia di Swedia, para pelajar dan mahasiswa merupakan Duta Bangsa, berperan mempromosikan citra positif Indonesia.
Hal itu disampaikan pada acara “Welcome to Sweden,”diadakan Swedish-Indonesian Society/Svensk-Indonesiska Sällskapet (SIS) karena pandemi, kegiatan tahun ini dilakukan secara online, Minggu (13/9)
Kegiatan tahunan menyambut WNI yang baru tiba di Swedia dengan memperkenalkan berbagai kebiasaan, norma-norma umum yang berlaku, dan informasi penting untuk membantu WNI beradaptasi dengan kehidupan di Swedia.
Dikatakannya “Welcome to Sweden” kegiatan untuk saling berkenalan, membangun relasi dengan komunitas WNI dan Swedia, dan mengetahui lebih mendalam budaya, belajar dan menimba ilmu dan pengalaman dari mereka yang berhasil Swedia.
"Saya pribadi dan atas nama KBRI Stockholm mengucapkan selamat, datang untuk Ibu, Bapak dan rekan yang baru datang ke Swedia, sebagian datang untuk bekerja, berkeluarga, maupun untuk melanjutkan studi,” ujarnya.
Semoga harapan dan tujuan yang dimulai dengan niat baik, mendapatkan hasil yang terbaik pula. “Jadilah duta Indonesia terbaik yang taat hukum, santun, dan unggul,” ujarnya.
Tanti menyampaikan pesan penting bagi mahasiswa yang akan menempuh pendidikan tinggi di Swedia,yaitu "Galilah potensi diri sedalam-dalamnya dan seraplah ilmu sebanyak-banyaknya baik melalui perkuliahan maupun kehidupan di Swedia ini. Buat jejaring seluas-luasnya yang akan bermanfaat dalam berkarir dan raihlah prestasi terbaik untuk masa depan, ujarnya.
Sementara itu Dubes Swedia untuk Indonesia, Marina Berg, mengatakan Swedia merasa bangga menerima mahasiswa dari Indonesia dan berharap mahasiswa Indonesia tidak hanya menyerap pembelajaran di bangku kuliah tapi juga belajar kebiasaan baik di Swedia.
Dubes Marina Berg, menyampaikan selamat datang ke Swedia kepada WNI yang baru tiba, khususnya mahasiswa Indonesia.
Ketua SIS, Kadri Chanafiah, menyampaikan selamat datang bagi WNI yang baru tiba di Swedia dan menjelaskan mengenai organisasi dan kegiatan rutin yang dilakukan.
Acara yang diikuti 50 peserta yang lebih dari setengahnya adalah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi di Swedia.
Kegiatan dimoderatori Fumi Harahap, Postdoctoral Researcher at KTH Royal Institute of Technology.
Beberapa materi yang disampaikan antara lain General Introduction to Sweden oleh Nada Danielsson, Practical Information for Newcomers oleh Aidilla Pradini, Research, Study, and Work Culture oleh Prof. Johan Lindquist, Startup Ecosystem in Sweden oleh Indra Gunawan, How to Find a Job in Sweden oleh Laras Piniji; dan penjelasan mengenai Kekonsuleran dan Lapor Diri Online oleh Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Stockholm, Ernest Hadinoto.
Ernest mengatakan Lapor Diri salah satu hal paling penting bagi WNI yang baru datang di negara lain.
Dalam hal ini, KBRI Stockholm bertanggung jawab bagi perlindungan WNI di Swedia dan Latvia. "Saat ini, lapor diri dapat dilakukan secara online, dengan menyiapkan data seperti copy paspor, visa, dan izin tinggal" ujar Ernest.
Swedish-Indonesian Society/Svensk-Indonesiska Sällskapet (SIS) merupakan asosiasi Indonesia-Swedia yang bertujuan untuk meningkatkan awareness dan ketertarikan khususnya mengenai budaya Indonesia ke masyarakat Swedia dan sebaliknya.
Saat ini SIS diketuai Kadri Chanafiah dengan kepengurusan yang diisi WNI dan juga WN Swedia. Asosiasi semacam ini juga ada di beberapa kota lain di Swedia, seperti Gothenburg dan Malmo.
(ZG)
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) RI untuk Swedia, Tanti Widyastuti mengatakan sebagai Diaspora Indonesia di Swedia, para pelajar dan mahasiswa merupakan Duta Bangsa, berperan mempromosikan citra positif Indonesia.
Hal itu disampaikan pada acara “Welcome to Sweden,”diadakan Swedish-Indonesian Society/Svensk-Indonesiska Sällskapet (SIS) karena pandemi, kegiatan tahun ini dilakukan secara online, Minggu (13/9)
Kegiatan tahunan menyambut WNI yang baru tiba di Swedia dengan memperkenalkan berbagai kebiasaan, norma-norma umum yang berlaku, dan informasi penting untuk membantu WNI beradaptasi dengan kehidupan di Swedia.
Dikatakannya “Welcome to Sweden” kegiatan untuk saling berkenalan, membangun relasi dengan komunitas WNI dan Swedia, dan mengetahui lebih mendalam budaya, belajar dan menimba ilmu dan pengalaman dari mereka yang berhasil Swedia.
"Saya pribadi dan atas nama KBRI Stockholm mengucapkan selamat, datang untuk Ibu, Bapak dan rekan yang baru datang ke Swedia, sebagian datang untuk bekerja, berkeluarga, maupun untuk melanjutkan studi,” ujarnya.
Semoga harapan dan tujuan yang dimulai dengan niat baik, mendapatkan hasil yang terbaik pula. “Jadilah duta Indonesia terbaik yang taat hukum, santun, dan unggul,” ujarnya.
Tanti menyampaikan pesan penting bagi mahasiswa yang akan menempuh pendidikan tinggi di Swedia,yaitu "Galilah potensi diri sedalam-dalamnya dan seraplah ilmu sebanyak-banyaknya baik melalui perkuliahan maupun kehidupan di Swedia ini. Buat jejaring seluas-luasnya yang akan bermanfaat dalam berkarir dan raihlah prestasi terbaik untuk masa depan, ujarnya.
Sementara itu Dubes Swedia untuk Indonesia, Marina Berg, mengatakan Swedia merasa bangga menerima mahasiswa dari Indonesia dan berharap mahasiswa Indonesia tidak hanya menyerap pembelajaran di bangku kuliah tapi juga belajar kebiasaan baik di Swedia.
Dubes Marina Berg, menyampaikan selamat datang ke Swedia kepada WNI yang baru tiba, khususnya mahasiswa Indonesia.
Ketua SIS, Kadri Chanafiah, menyampaikan selamat datang bagi WNI yang baru tiba di Swedia dan menjelaskan mengenai organisasi dan kegiatan rutin yang dilakukan.
Acara yang diikuti 50 peserta yang lebih dari setengahnya adalah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi di Swedia.
Kegiatan dimoderatori Fumi Harahap, Postdoctoral Researcher at KTH Royal Institute of Technology.
Beberapa materi yang disampaikan antara lain General Introduction to Sweden oleh Nada Danielsson, Practical Information for Newcomers oleh Aidilla Pradini, Research, Study, and Work Culture oleh Prof. Johan Lindquist, Startup Ecosystem in Sweden oleh Indra Gunawan, How to Find a Job in Sweden oleh Laras Piniji; dan penjelasan mengenai Kekonsuleran dan Lapor Diri Online oleh Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Stockholm, Ernest Hadinoto.
Ernest mengatakan Lapor Diri salah satu hal paling penting bagi WNI yang baru datang di negara lain.
Dalam hal ini, KBRI Stockholm bertanggung jawab bagi perlindungan WNI di Swedia dan Latvia. "Saat ini, lapor diri dapat dilakukan secara online, dengan menyiapkan data seperti copy paspor, visa, dan izin tinggal" ujar Ernest.
Swedish-Indonesian Society/Svensk-Indonesiska Sällskapet (SIS) merupakan asosiasi Indonesia-Swedia yang bertujuan untuk meningkatkan awareness dan ketertarikan khususnya mengenai budaya Indonesia ke masyarakat Swedia dan sebaliknya.
Saat ini SIS diketuai Kadri Chanafiah dengan kepengurusan yang diisi WNI dan juga WN Swedia. Asosiasi semacam ini juga ada di beberapa kota lain di Swedia, seperti Gothenburg dan Malmo.
(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar