Senin, 17 Agustus 2009

INDONESIA PANDANG PENTING HUBUNGAN DENGAN INGGRIS

INDONESIA PANDANG PENTING HUBUNGAN DENGAN INGGRIS

London, 17/8 (ANTARA) - Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Yuri Octavian Thamrin, mengatakan Indonesia memandang penting hubungannya dengan Inggris dan sebaliknya Inggris pun melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia.

Hal itu disampaikan Dubes dalam amanatnya pada upacara peringatan HUT ke-64 Kemerdekaan RI yang diadakan di Wisma Nusantara London, Senin.

Upacara yang diikuti seluruh perwakilan home Staff dan local staff KBRI London, BUMN, pelajar/mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang berada di Kerajaan Inggris itu berlangsung dengan khikmad diawali dengan laporan komandan upacara Mayor Czi Ranon Sugiman.

Dubes mengatakan Inggris dan Indonesia adalah sesama negara demokratis dan kata orang "Democracies do not fight each other but they help one another," ujarnya.

Menurut Dubes, Indonesia cukup bangga bahwa hubungan kedua negara terus meningkat di berbagai bidang. Inggris adalah investor kedua terbesar di Indonesia dengan total investasi sebesar 39 miliar dolar AS sejak tahun 1967.

Dikatakannya, Inggris adalah salah satu sumber pengetahuan bagi warga RI mengingat banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri ini. Turis Inggris berkunjung ke Indonesia mencapai 160 ribu orang setiap tahun dan diharapkan akan terus meningkat.

Dubes mengatakan surplus perdagangan Indonesia mencapai 26 miliar dolar AS tahun 2008, sejak lima tahun terakhir rata-rata Antara 700 juta dolar AS sampai satu miliar dolar AS.

"Adalah tugas dan komitmen KBRI London untuk meningkatkan persahabatan dan kerja sama RI-Inggris di segala bidang dengan melakukan langkah-langkah menyukseskan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara," ujarnya.

Dubes juga menjelaskan KBRI juga berupaya untuk membina persahabatan dan hubungan kerja yang erat dengan berbagai tokoh masyarakat Inggris baik di lingkungan pemerintahan, parlemen, pengusaha, partai politik, media masa, universitas maupun LSM.

Menurut Dubes, KBRI berusaha secara maksimal membela dan melindungi setiap warga Indonesia dan Badan Hukum yang mengalami masalah dan kesulitan hukum di Inggris dan Irlandia dengan mengacu pada ketentuan dan praktik hukum nasional dan internasional yang berlaku.

Dikatakannya, guna mendorong kerja sama ekonomi bilateral KBRI berupaya mencari peluang pasar bagi produk Indonesia baik melalui pelaksanaan riset pasar maupun dalam forum bisnis dan invesmen.

"Kedubes ikut serta dalam berbagai pameran dagang dan menyepakati pembentukan sea food trade corridor guna mendapat peluang bagi produk perikanan Indonesia di pasar domestik Inggris, ujarnya.

Selain itu, KBRI London melakukan strategi komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Inggris guna menyampaikan perkembangan terkini tentang Papua sehingga terbangun pengertian yang lebih baik dan dapat dihindari salah pengertian.

Dalam upaya mendorong peningkatan turis Inggris ke Indonesia, KBRI secara berkala menyelenggarakan pertemuan pengusaha dan memfasilitasi keikutsertaan Indonesia dalam World Travel Mart di London, mengirimkan "travel writers" ke Indonesia, dan menyelenggarakan "Indonesian cultural events".

Menurut Dubes, di bidang kerja sama pendidikan, KBRI mengupayakan kerja sama antaruniversitas, kerja sama riset, peluang bea siswa dan pelatihan yang lebih besar bagi warga Indonesia di berbagai universitas di Inggris.

Dalam peningkatan citra baik Indonesia, KBRI aktif mendekati kalangan media, LSM dengan selalu menjawab surat-surat yang memuat pandangan miring tentang Indonesia agar tercipta gambaran yang lebih objektif.

Melalui kantor Atase Pertahanan, KBRI London untuk meningkatkan hubungan kerja sama antara angkatan bersenjata kedua negara, baik dalam memperoleh suku cadang bagi pemeliharaan kemampuan operasional dan pengembangan alat utama sistem pertahanan TNI, pendidikan dan pelatihan serta tukar-menukar informasi dan kerja sama dalam memerangi terorisme.

KBRI juga memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam perundingan di berbagai forum internasional yang bermarkas di London seperti International Maritime Organization (IMO), International Cocoa Organization (ICCO) dan International Coffee Organization (ICO).

Guna mendorong pemahaman warga Inggris terhadap Indonesia, KBRI melakukan pula kegiatan-kegiatan sosial budaya seperti pengenalan film Indonesia, kursus bahasa Indonesia gratis, keikutsertaan dalam berbagai festival seni serta membangun kerja sama dengan berbagai museum.

"Dalam kaitan ini, kami ingin menyampaikan penghargaan kepada seluruh perwakilan lembaga perbankan dan BUMN di London yang telah bekerja sama erat dengan KBRI guna melaksanakan joint program untuk menggali peluang kerja sama Indonesia-Inggris di berbagai bidang," demikian Dubes Yuri Thamrin.

Upacara pengibaran bendera yang berlangsung dalam suasana musim panas dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin Inspektur upacara. Pembacaan naskah proklamasi Kemerdekaan RI dilakukan oleh Muftha Dwiki Darmawan dan pembacaan UUD 1945 oleh Novan Ivanhoe.

Upacara bendera yang berlangsung dengan khikmad dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Dubes didampingi Ny Sandra Thamrin yang diserahkan kepada sesepuh masyarakat Indonesia di London Ibrahim, Musa Anshori dan Royandi Abbas dan anggota pengibar bendera yang termuda Raisa Dwiki Miftah.***1***
(U-ZG)
(T.H-ZG/C/I011/I011) 17-08-2009 21:58:23

Tidak ada komentar: