INDONESIA MINTA FAO HARUS LEBIH EFEKTIF
London, 1/10 (ANTARA) - Menteri Pertanian Indonesia Dr. Suswono dalam intervensinya pada Ministerial Meeting di konferensi ke 30 regional FAO Asia Pasifik yang sedang berlangsung di kota tua Gyeongju, Korea Selatan berharap organisasi PBB untuk pangan itu harus lebih efektif dan efisien.
Meningkatnya jumlah penduduk lapar dunia pada 10 tahun terakhir mencerminkan kurang efektifnya tindakan organisasi dunia dalam memerangi kelaparan, demikian keterangan pers Atase Pertanian KBRI Roma. Erizal Sodikin, yang diterima ANTARA London, Sabtu.
Untuk itu, Indonesia mengharapkan FAO dan organisasi Internasional lainnya dapat secara bersinergi menciptakan kegiatan dan proyek yang lebih efektif dan efisien dengan melibatkan secara penuh negara anggota tidak saja dalam pelaksanaan, tetapi juga merencanakan dan menyusun kegiatan atau proyek.
Sebelum sidang tingkat menteri dilaksanakan, Mentan Indonesia didampingi Dubes Indonesia untuk Korsel Nicholas T. Damme dan Staf Ahli Mentan Bidang KLN, Ibu Yusni Emilia Harahap, melakukan pertemuan bilateral dengan mentan Korsel, Jeong Bok Yoo.
Kedua negara sepakat memperkuat kerjasama dalam bidang pertanian melalui pembentukan working group dalam bidang pertanian, dan berusaha secepat mungkin menyelesaikan draft MoU yang sedang disusun bersama.
Dalam pertemuan bilateral ini ikut serta Ses Menko Kesra Prof. Dr. Indroyono Soesilo,yang merupakan Calon Dirjen FAO dari Indonesia untuk periode jabatan 2011 - 2014.
Konferensi Regional FAO Asia Pasifik ke 30 berlangsung sejak 27 September di kota Gyeongju, Korea Selatan dibagi dalam dua sesi yaitu Senior Official Meeting (SOM) dengan ketua delegasi Dr. Gatot Irianto Sumardjo, Ka Badan Litbang Kementan, dan Ministerial Meeting (MM) dengan Dr. Suswono, menteri Pertanian sebagai Ketua Delegasi RI dalam pertemuan tersebut.
Presiden Korsel Lee Myung Bak secara resmi membuka pertemuan tingkat menteri dan memberikan kata sambutannya yang menjelaskan secara singkat bagaimana Korsel keluar dari kemiskinan menjadi salah satu negara maju di dunia melalui kerja keras, demikian Erizal Sodikin. (ZG)***2***
(T.H-ZG/B/S006/S006) 02-10-2010 12:04:59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar