Selasa, 05 Oktober 2010

MARTY IKUT KTT ASEM DI BRUSSEL

MARTY IKUT KTT ASEM DI BRUSSEL

London, 5/10 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, yang wewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Delegasi RI pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-8 Asia Europe Meeting (ASEM) di Brussel, Belgia selama dua hari 4-5 Oktober.

KTT ASEM diselenggarakan di Ruang Mahkota (Salle du Trone) di Istana Resmi Raja Belgia Albert II, ujar Minister Counsellor Pensosbud/Diplik KBRI Brussel P.L.E. Priatna, dalam siaran persnya yang diterima Antara London, Selasa.

Priatna mengatakan Raja Belgia, Albert II membuka KTT ASEM ke- 8 di Istana Kerajaan Belgia di Brussel yang diikuti 16 negara Asia dan 27 negara anggota Uni Eropa serta Sekretariat ASEAN dan Dewan Uni Eropa serta Komisi Eropa.

Forum ASEM mulai tahun 2010 diikuti Australia, Rusia dan Selandia Baru secara resmi bergabung menjadi negara mitra ASEM.

Dalam acara pembukaan Menlu Marty Natalegawa disambut Raja Belgia, Albert II, diikuti Presiden Uni Eropa Herman van Rompuy, Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Baroso, yang bertindak selaku ketua bersama KTT ASEM.

Hadir dalam pembukaan KTT ASEM, Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, Direktur Jenderal Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri, Retno LP Marsudi, dan Direktur Kerjasama Intra Kawasan, Dian Wirengjurit.

Presiden Uni Eropa Van Rompuy dalam sambutan pembukaannya mengatakan dalam sidang ASEM yang mewakili 58 persen penduduk dunia dan 60 persen perdagangan dunia ini, maka Uni Eropa perlu untuk melihat ke Timur atau Asia.

Melihat ke Asia itu tidak hanya dalam perkataan tapi dalam kenyataan, ujarnya menambahkan bahwa deretan angka yang menegaskan keterwakilan Uni Eropa bertanggung jawab bagi terciptanya kestabilan dan kemakmuran bersama.

Sejak ASEM dibentuk 1996, Asia telah menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat, mengangkat jutaan warga keluar dari kemiskinan. Asia sekarang ini telah menjadi pemain dalam panggung dunia, ujarnya.

Sementara itu , Perdana Menteri Belgia Yves Leterme menegaskan bahwa untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik itu, diperlukan kerja sama dan kepemimpinan Asia-Eropa berupa tata kelola perekonomian global dan pembangunan berkelanjutan.

Krisis ekonomi global tahun 2008-2009 merupakan pelajaran yang sangat berharga dan harus dijadikan cermin untuk perencanaan masa depan yang lebih baik.

Diharapkan forum KTT ASEM8 akan menjadi pendorong bagi pembahasan atas isu tata kelola ekonomi global secara lebih lengkap.

PM Leterme, secara khusus menyentuh upaya pengentasan kemiskinan, memperkecil jurang kaya dan miskin, meningkatkan kualitas pendidikan, penyediaan jaminan sosial bagi golongan ekonomi lemah, serta penyediaan sumber dana alternatif untuk pembangunan.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Kemlu, Dian Wirengjurit mengatakan dalam forum ASEM ini, Indonesia berkesempatan khusus berbicara mengangkat isu pembangunan berkelanjutan.

"Pengalaman kita menghadapi krisis ekonomi-keuangan dan keluar dari kemelut dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjadi inspirasi tidak hanya bagi negara berkembang tapi juga negara maju dalam menghadapi krisis," ujarnya.

Menurut Dian Wirengjurit, hal ini merupakan bentuk pengakuan dari forum ASEM atas keberhasilan kita mengatasi krisis yang terjadi.

Selama memimpin Delegasi RI di KTT ASEM8, Menlu Marty juga telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belgia, Steven Vanackere, Wakil PM Inggris, Nick Clegg, dan Menlu Jepang, Tetsuro Fukuyama.

Menlu dijadwalkan Selasa mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Perancis, Bernard Kouchner.

***1***

Tz/(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 05-10-2010 08:29:53

Tidak ada komentar: