TERBUKA PELUANG PRODUK INDONESIA KE MAROKO
London, 30/9 (ANTARA) - Deputi Presiden Majelis An-Nouwwab (Lower house / DPR) Maroko, Nourredine Moudiane mengatakan terbuka peluang bagi produk Indonesia ke Maroko.
Namun hal itu perlu didukung oleh pemberlakuan perjanjian penghindaran pajak berganda yang ditandatangani Menlu kedua negara pada 2008.
Hal itu disampaikan Nourredine Moudiane pada acara seminar mengenai upaya peningkatan kerjasama bilateral antar parlemen, demikian Fungsi Politik KBRI Rabat, Hadi Syarifuddin, dalam keterangan persnya yang diterima Kamis.
Seminar diselenggarakan sebagai rangkaian acara peringatan 50 tahun hubungan diplomatik RI - Maroko dihadiri selain Dubes RI dan Minister Counsellor Politik KBRI Rabat, juga oleh seluruh peserta anggota Grup Kerjasama.
Seminar yang dipimpin bersama Dubes RI di Rabat, Tosari Widjaja dan Deputi Presiden Majlis An-Nouwwab (Lower house / DPR) Maroko, Nourredine Moudiane membahas adanya jalinan kerja sama transportasi yang menghubungkan kedua negara tersebut.
Sementara itu di bidang pendidikan, Maroko mengharapkan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Maroko.
Moudiane pada sambutannya menyampaikan rasa bangga menerima kunjungan DPR RI dan secara khusus memberi apresiasi terhadap inisiatif pemerintah RI yang dilakukan melalui berbagai kegiatan Perwakilan RI di Rabat.
Mouadine mengakui kedua negara memiliki banyak persamaan yang berpotensi bagi pengembangan hubungan bilateral, namun sejauh ini masih menghadapi berbagai kendala akibat kedudukan geografis yang berjauhan.
Selain bidang pendidikan, Maroko juga menawarkan kerjasama pertukaran teknologi serta riset khususnya di bidang pertanian.
Maroko menilai Indonesia dengan kekayaan alam yang luar biasa banyak memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri dalam negeri yang menjamin ketahanan pangan di tengah iklim dunia yang makin tidak menentu saat ini.***2***(T.H-ZG/B/B008/B008)
(T.H-ZG/B/B008/B008) 30-09-2010 08:05:54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar