Sabtu, 16 Oktober 2010

FESTIVAL FILM DI OSLO

FILM GARIN SEMARAKKAN FESTIVAL FILM DI OSLO

London, 17/10 (ANTARA) - Sebanyak tiga film Indonesia turut menyemarakkan Festival Film dari Selatan (Films from the South) 2010 yang diselenggarakan di ibu kota Norwegia.

Ketiga film tersebut ialah "Di Bawah Pohon (Under The Tree)" dan "Generasi Biru (Blue Generation)" karya Garin Nugroho serta "Pintu Terlarang (Forbidden Door)" karya Joko Anwar.

Festival ini merupakan salah satu festival film ternama di Norwegia, demikian Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI Oslo Febby Fahrani dalam siaran persnya yang diterima ANTARA London, Minggu.

Dikatakannya, ketiga film tersebut masing-masing diputar dua dan tiga kali sepanjang festival yang dihadiri para pencinta film karya cineas Asia, Afrika dan Amerika Selatan di jaringan bioskop kota Oslo.

Sutradara kenamaan Indonesia Garin Nugroho turut hadir dalam Festival Film fra S'r yang pada tahun ini genap dua dekade.

Garin bersama Knut Asplund, pemerhati Indonesia dari "Norwegian Centre for Human Rights", menggelar diskusi dengan cineas dan pencinta seni dalam diskusi dengan latar belakang film "Generasi Biru".

Film itu dengan ringan mencoba menvisualisasikan perkembangan demokrasi Indonesia pasca 1998.

Di hadapan sekitar 30 penonton yang turut berdiskusi, Garin menyatakan bahwa keanekaragaman kultur Indonesia yang mulai tersentuh dengan budaya demokratisasi merupakan kekuatan baru bagi generasi baru Indonesia, yang dalam film digambarkannya sebagai generasi biru.

Diskusi itu yang juga dihadiri Dubes RI Esti Andayani dipandu Lars S. Vik'r dari Universitas Oslo yang memulai diskusi dengan memaparkan mengenai Indonesia dan keanekaragaman budayanya.

Para penonton film "Di Bawah Pohon" juga sempat berdialog dengan Garin yang turut hadir menonton film.

Film Indonesia memperoleh apresiasi positif, baik dari penonton warga Indonesia yang rindu film Tanah Air dan juga dari pecinta film di kota Oslo.

Berdasarkan pantauan KBRI Oslo, sekitar 20 orang menonton film Indonesia di setiap pemutarannya.

Manajer Artistik dari Festifal Film fra S'r, Lasse Skagen, mengatakan ketiga film Indonesia turut menyemarakkan perayaan 20 tahun festival ini karena film-film tersebut memiliki kualitas yang mumpuni dan artistik, serta memiliki tema yang menarik dan menggelitik.

Menurut Skagen, warna kreativitas unik masing-masing film Indonesia tersebut membuat ketiganya layak disandingkan dengan 100 film dari Asia, Afrika, dan Amerika Selatan yang diputar selama festival.

Festival film yang diselenggarakan sejak 1991 menyuguhkan film dengan beragam genre dari sekitar 50 negara dari kawasan Asia, Afrika Latin dan Afrika.

Pada 2010 sekitar 25.000 penonton diharapkan dapat menonton film dari Irak, Meksiko, Iran, Korea Selatan, India, Turki, Argentina, Israel, Afrika Selatan, Kuba, Malaysia, Korea Selatan, dan Indonesia yang disuguhkan selama festival berlangsung.

Penyelenggaraan festival film ini ditujukan untuk memperkenalkan film produksi sineas dari negara-negara di kawasan Selatan, terutama untuk memperkenalkan keragaman budaya mancanegara.

Pemutaran film Indonesia menunjukkan penghargaan atas keragaman budaya Indonesia dan atas kreativitas karya sineas Indonesia.

Keberadaan film Indonesia dalam festival ini diharapkan dapat semakin menumbuhkan ketertarikan pencinta film Norwegia akan keragaman dan kekayaan seni film Indonesia, yang nantinya diharapkan berdampak positif bagi peningkatan citra Indonesia di Norwegia.

(Tz.ZG/M016)

(T.H-ZG/C/M016/M016) 17-10-2010 04:16:58

Tidak ada komentar: