UPACARA MITONI UNDANG KEKAGUMAN WANITA INTERNASIONAL MADRID
London, 14/5 (ANTARA) - Upacara adat Jawa "Mitoni" yaitu
selamatan dilakukan setelah kehamilan seorang ibu genap berusia tujuh bulan atau lebih berhasil mengundang kekaguman undangan yang berasal dari berbagai organisasi wanita internasional yang diselenggarakan KBRI Madrid.
Acara Mitoni yang diadakan di Wisma Duta Besar RI sebagai persembahan utama dalam pertemuan "coffee-morning Association of Diplomatic Ladies of Asia and Australasia in Madrid (ADLAAM)", ujar Sekretaris Tiga KBRI Madrid Krisnawati Desi Purnawestri, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Selain dihadiri para anggota ADLAAM dari kalangan diplomatik wanita mulai dari Duta Besar hingga para staf dan istri diplomat, hadir pula anggota organisasi wanita internasional lainnya di Madrid seperti istri duta besar negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI Adiyatwidi Adiwoso menyampaikan, upacara Mitoni ini bagi masyarakat Jawa sangat penting dan memiliki arti meminta berkat dari Tuhan bagi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi dalam proses melahirkan.
Para undangan mendapat sajian urutan prosesi upacara Mitoni, mulai dari sungkeman (bersimpuh meminta doa restu orang tua), siraman (memandikan calon ibu), brojolan (menggelindingkan kelapa gading dari arah perut calon ibu), sampai ke tahap berjualan rujak.
Seluruh rangkaian upacara itu diikuti undangan dengan penuh perhatian, bahkan mereka berpartisipasi dengan sangat baik dalam upacara siraman. Ketika sang calon ibu selesai dimandikan dan harus berganti kain satu-persatu, para hadirin serempak mengatakan "Nooo..." hingga si ibu berganti kain sebanyak tujuh kali untuk melambangkan usia kandungannya yang telah menginjak tujuh bulan.
Baru pada kain terakhirlah para hadirin mengucapkan "Yes.." dan bertepuk tangan atas kain yang dipilih tersebut. Meskipun sempat disampaikan istri Duta Besar Filipina di Madrid, Isabelita Salinas, bahwa kalau bisa ketujuh kain batik tersebut dipakaikan semua kepada sang calon ibu sebab semuanya tampak indah dan cantik.
Selain itu juga disajikan berbagai jajanan pasar, bubur merah putih, dan tumpeng nasi kuning untuk disantap para hadirin.
Acara tradisi masyarakat Jawa tersebut mendapat apresiasi tinggi dari para hadirin yang dapat mengetahui salah satu sisi kebudayaan Indonesia yang akan semakin memperkaya pengetahuan dan pengalaman internasional.
(ZG/B/b003/B003).
(T.H-ZG/B/B003/B003) 14-05-2011 06:06:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar