Sabtu, 10 Desember 2016

BRUSEL

DWP KBRI BRUSEL PERKENALKAN HIDANGAN KE PENGUNGSI
     Oleh Zeynita Gibbons

    Londo, 8/12 (Antara) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel, Belgia melakukan aksi membagikan hidangan untuk memperkenalkan masakan khas Indonesia kepada puluhan tunawasima, yang sebagian besar terdiri para pengungsi dan pencari suaka.
         Acara bhakti sosial sambil memperkenalkan kuliner Indonesia itu dilakukan di tempat ibadah milik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Armée du Salut dengan difasilitasi oleh sejumlah relawan dari LSM Serve The City, demikian Sekretaris Pertama KBRI Brusel, Devdy Risa kepada Antara London, Kamis.
         Pemberian hidangan itu dilakukan di tengah elite politik Uni Eropa bersidang menentukan alokasi anggaran untuk pengungsi di masing-masing negara anggotanya, kata Devdy Risa menegaskan.
         Ketua DWP KBRI Brussel, Sandra Thamrin, yang menggagas kegiatan sosial itu, mengatakan bahwa bakti sosial tersebut murni berbagi untuk membantu mereka yang kurang beruntung. "Ini sekaligus untuk lebih memperkenalkan kuliner khas kita," ujar Ny Sandra yang ikut menghidangkan sate ayam dan nasi goreng kepada para tunawisma.
         Lebih lanjut ia mengungkapkan, selain untuk memperkenalkan kuliner khas Indonesia, pesan yang ingin disampaikan adalah berbagi tidak mengenal suku, agama, ras, maupun kebangsaan.
         Major Armée du Salut, Mike Stannet mengapresiasi inisiatif DWP KBRI Brussel ini dan mengatakan setiap hari Selasa, pintu gerejanya terbuka untuk kaum tunawisma. "Biasanya kami menghidangkan kopi dan makan siang berupa sandwich. Namun, hari ini sangat istimewa, karena sahabat-sahabat kami dapat mencicipi makanan Indonesia," ujarnya.
         Senada dengan Mike, Kathy, Project Manager Serve the City memuji dan mengatakan makanan yang disajikan adalah hidangan terbaik sepanjang tahun.
         "Sama seperti kota besar lain di Eropa, Brussel juga memiliki masalah dengan tunawisma. Data terkini menunjukkan terdapat kurang lebih 2.000 tunawisma di Brussel, 17 ribu di seluruh Belgia.
         Namun demikian di lapangan, diprediksi jumlahnya lebih besar. Meski pemerintah kota Brussel menambah jumlah shelter yang layak untuk para tunawisma seiring dengan arus pengungsi yang kian meningkat, jumlah ini diperkirakan hanya menampung enam persen dari keseluruhan jumlah tunawisma di ibu kota Uni Eropa tersebut. (ZG) ***2***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 08-12-2016 07:19:35

Tidak ada komentar: