Sabtu, 10 Desember 2016

RUSIA

DUBES: HUBUNGAN RI-RUSIA MASUKI MASA KEEMASAN KEDUA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 8/12 (Antara) - Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi menyebut hubungan RI-Rusia saat ini sebagai era keemasan kedua (second golden era), setelah kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Rusia, Mei lalu.
         Hal itu diungkapkan Dubes Wahid Supriyadi saat menerima kunjungan kerja Delegasi Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Wisma Duta, demikian keterangan KBRI Moskow yang diterima Antara London, Kamis.
         Era keemasan pertama yaitu pada masa pemerintahan Presiden RI pertama Soekarno, yang ditandai dengan kunjungan Bung Karno ke Uni Soviet pada tahun 1956, sebelum terbentuk Rusia.
         Pertemuan yang diadakan dalam bentuk acara ramah tamah dan diskusi disertai makan malam itu dihadiri wakil Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) dan masyarakat Indonesia di Moskow.
         Dubes Wahid menyambut baik kunjungan Delegasi Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat sehingga mereka dapat melihat dari dekat potensi hubungan kedua negara, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, yang selama ini belum tergarap secara maksimal.
         Dubes mengingatkan akan peran Rusia dalam upaya RI merebut Irian Jaya dengan mengirimkan bantuan 12 kapal selam, yang membuat tentara kolonial Belanda mundur. Selain itu, Rusia turut membangun Stadion Gelora Bung Karno di Senayan, yang juga memiliki kembarannya di Moskow yaitu Luzhniki Stadium. Bahkan pada saat peristiwa Gestapu pun, hubungan Indonesia-Rusia tidak pernah memburuk, antara periode 1956-1964, yang bisa disebut juga dengan casual relations.
         Setelah kunjungan Presiden RI Joko Widodo bulan Mei lalu, hubungan Indonesia-Rusia semakin intensif dengan adanya peningkatan investasi Rusia di Indonesia melalui enam perusahaan top Rusia di Indonesia.
         Menurut data  Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia, di tengah kecenderungan penurunan perdagangan dunia, nilai perdagangan RI-Rusia pada periode Januari-September 2016 meningkat sebesar tujuh persen dibandingkan periode yang sama tahun lau.
         Sementara menurut data Kementerian Pariwisata, kunjungan wisatawan mancanegara asal Rusia pada Januari-September 2016 juga meningkat 15,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 . Sebaliknya, pada periode Januari-Agustus 2016, terdapat sekitar 11.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Rusia.
         Guna menjaga momentum kunjungan Presiden RI Joko Widodo, KBRI Moskow sejak berdiri tahun 1954 untuk pertama kalinya mengadakan Festival Indonesia, Agustus lalu, yang dihadiri lebih dari 68.000 orang, di antaranya 320 orang dari Indonesia, yang sebagian besar (sekitar 250 orang) berasal dari pengusaha UKM.
         Berdasarkan keberhasilan ini, Dubes RI merencanakan untuk menyelenggarakan kegiatan ini sebagai acara tahunan. Direncanakan  tahun depan, Festival Indonesia dilaksanakan pada tanggal 4-6 Agustus di tempat yang sama, Hermitage Garden, Moskow, dengan didahului forum bisnis dan investasi. Dubes mengharapkan DPR RI dapat mendorong sektor UKM untuk mengikuti Festival Indonesia tahun 2017.
         Ketua Delegasi Parlemen, Firman Soebagyo, menyampaikan penghargaan atas sambutan KBRI Moskow mengharapkan kunjungan Baleg DPR RI dapat mendorong hubungan kerja sama di tingkat parlemen. "Bahkan kunjungan ini merupakan kunjungan delegasi asing yang pertama diterima Duta Negara setelah pemilu parlemen di Rusia pada September 2016," ujar Firman.
         Menjawab pertanyaan mahasiswa tentang reformasi hukum dan stigma Rusia yang masih dianggap sebagai kekuatan komunis, Firman menyampaikan saat ini DPR RI dan Pemerintah sedang merancang UU terkait berbagai kepentingan Indonesia, seperti proteksi terhadap CPO dan melakukan revisi KUHP yang telah dibuat sejak zaman Belanda. Lebih lanjut disampaikan bahwa Rusia saat ini telah berubah dan mahasiswa tidak usah khawatir melakukan studi di Rusia, dengan harapan setelah kembali ke Indonesia dapat bekerja membangun negeri.
         Hadir dalam acara ramah tamah di Wisma Duta antara lain Delegasi RI dari Kementerian Perhubungan dalam rangka menghadiri pertemuan Third Session of the Ministerial Conference on Transport of the UNESCAP, serta Delegasi dari Kemdikbud yang akan mengevaluasi kegiatan pembelajaran di Sekolah Indonesia Moskow. Dalam kesempatan tersebut, Delegasi Kemdikbud menyampaikan kemungkinan mengirimkan tenaga pengajar Bahasa Indonesia, yang semakin diminati masyarakat Rusia. (ZG) ***2***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 08-12-2016 05:52:33

Tidak ada komentar: