Kamis, 22 Desember 2016

OMAN

Indonesia dan Oman Jajaki Jalur Perdagangan Bitung - Duqm
Kamis, 15 Desember 2016 15:54 WIB
Pewarta: Zeynita Gibbons


London (Antara Babel) - KBRI Muscat dan Kementerian Koordinator Perekonomian mengajak para pengusaha Oman untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan mitra-mitra dari Indonesia dalam rangka meningkatkan arus perdagangan di antara kedua negara.

Hal tersebut diutarakan Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Edi Putra Irawady pada Klinik Bisnis dengan sekitar 25 pengusaha Oman yang hadir memenuhi undangan KBRI Muscat, kata Sekretaris Satu Pensosbud KBRI Muscat, Virgino Rikaryanto kepada Antara di London, Kamis.

Edi didampingi Tenaga Ahli Kebijakan Strategis dan Kewilayahan Kemenko Perekonomian Edib Muslim serta dua pengusaha mengunjungi Oman secara khusus untuk melihat dari dekat perkembangan ekonomi negara tersebut dan mendengar langsung aspirasi para pengusaha Oman.

Salah satu hal yang terungkap sebagai penyebab rendahnya nilai perdagangan bilateral adalah masih rendahnya arus pelayaran langsung di antara kedua negara mengingat sebagian besar barang asal Indonesia yang masuk ke Oman didatangkan melalui negara ketiga seperti Uni Emirat Arab.

Nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Oman pada tahun 2015 mencapai 355 juta dolar AS. Angka ini dinilai masih relatif kecil bila melihat potensi perniagaan yang dapat dicapai kedua negara.

Kedua pihak sepakat kendala ini dapat diatasi apabila pengusaha Indonesia dan Oman dapat memanfaatkan Pelabuhan Bitung di Indonesia dan Pelabuhan Duqm di Oman sebagai pintu gerbang perdagangan kedua negara.

Bitung merupakan proyek pelabuhan di Sulawesi Utara yang baru-baru ini dikembangkan sebagai penghubung antara kawasan timur dan barat Indonesia serta negara-negara ASEAN di sekitarnya. Sementara itu, Duqm juga merupakan proyek yang relatif baru di Oman sebagai pelabuhan dengan posisi strategis langsung menghadap ke Samudra Hindia tanpa melalui Selat Hormuz.

   
Lama berdagang
   
Dubes RI untuk Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif,menyebutkan kedua bangsa sesungguhnya telah saling berdagang sejak abad ke-13 ketika pelaut-pelaut Oman mendatangi kawasan Asia Tenggara. Indonesia dan Oman memiliki kesamaan sebagai negara dengan sejarah maritim yang kuat dan berpenduduk mayoritas Muslim. Faktor-faktor tersebut tentu menjadi pendukung yang kuat dalam mempererat hubungan perdagangan, ujarnya.

Komoditas unggulan Indonesia di Oman saat ini mencakup kendaraan bermotor, kelapa sawit, veneer, ikan segar, peralatan konstruksi, minuman non-alkohol, tabung pipa, container almunium, peralatan rumah tangga. Sementara itu, ekspor utama Oman ke Indonesia didominasi oleh tiga produk yaitu hidrokarbon, bahan kimia dan aluminium.

Tim Kemenko Perekonomian dan KBRI Muscat juga melakukan sosialisasi tentang paket-paket kebijakan ekonomi nasional kepada kalangan Diaspora Indonesia yang tinggal di Oman.

Pada kesempatan itu, Dubes Musthofa dan Edi mengajak Diaspora Indonesia mendukung peningkatan perekonomian Indonesia, baik melalui berperan langsung dengan berkarya di Tanah Air dan mengirimkan remiten maupun melalui sumbangan tidak langsung dengan menjadi penghubung dan mengidentifikasi kesempatan bisnis di Oman.

Masyarakat Indonesia yang hadir tertarik ketika menyimak penjelasan tentang peluang bisnis di Indonesia yang antara lain mencakup diberikannya kemudahan berusaha (Ease Of Doing Business), pendirian pusat logistik berikat, kawasan ekonomi khusus (KEK),kawasan industri (KI), Inland FTA (Free Trade Agreement), proyek strategis nasional (PSN), serta pengembangan berbagai destinasi wisata.

Dalam diskusi tersebut, Diaspora Indonesia juga menyampaikan usulan agar Kartu Masyarakat Indonesia Luar Negeri dapat mengambil contoh program Non-Resident India (NRI) Account yang menawarkan banyak manfaat dan kemudahan bagi Diaspora India untuk berperan bagi perekonomian negaranya.

Dubes Musthofa menegaskan kegiatan sosialisasi ini merupakan bekal bagi Diaspora Indonesia di Oman dalam menjalankan peran sebagai duta ekonomi yang senantiasa mencari peluang meningkatkan hubungan perniagaan kedua bangsa.(ZG)
Editor: Mulki
COPYRIGHT © 2016 ANTARA News Bangka Belitung

Tidak ada komentar: