PENGUSAHA SENEGAL TERTARIK KERJA SAMA PERUSAHAAN INDONESIA
Oleh Zeynita Gibbons London, 20/12 (Antara) - Beberapa pengusaha Senegal tertarik untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan di Indonesia setelah melihat besarnya minat masyarakat negara tersebut terhadap produk-produk unggulan dari negeri ini.
Hal ini terlihat pada Pameran Dagang Internasional Dakar/ Foire Internationale de Dakar (FIDAK) ke-25 yang merupakan pameran dagang terbesar dikunjungi 330.000 orang berlangsung sejak akhir November lalu, demikian Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar - Senegal, Dimas Prihadi, kepada Antara London, Selasa.
Menteri Perdagangan Senegal, Alioune Sarr, pada pembukaan pameran itu mengatakan peran dan keterlibatan sektor swasta sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan, terutama terkait dengan supply chain barang dan jasa. Di samping itu, sektor swasta juga sangat dibutuhkan dalam hal pembiayaan, konstruksi dan pengoperasian pembangunan infrastruktur strategis.
Pameran FIDAK kali ini bertema "Promosi Kerja Sama Pemerintah-Swasta untuk Pembangunan Berkelanjutan di Afrika Barat" hendaknya dapat dijadikan peluang oleh para pengusaha Indonesia yang selama ini belum secara maksimal menggarap pasar Senegal dan wilayah Afrika Barat lainnya.
Pameran FIDAK 2016 diikuti berbagai negara, antara lain Senegal, Ethiopia, RRT, Mesir, Maroko, Syria, Pakistan, Madagaskar, Mali, Iran, Pantai Gading, Mauritania dan Aljazair. Umumnya, negara-negara tersebut memamerkan berbagai produk unggulan masing-masing seperti produk makanan/minuman, peralatan rumah tangga, elektronik, furniture, kayu, bambu, kendaraan, alat-alat pertanian, rempah-rempah, sabun/deterjen, tekstil, dan sebagainya.
RRT memanfaatkan ajang FIDAK untuk memamerkan berbagai produk unggulannya, antara lain truk, mobil, motor, energi solar, alat/mesin pertanian, mesin air dan genset dengan menghadirkan 150 perusahaannya. Keseriusan RRT dalam mempromosikan produk unggulannya ditunjukkan dengan menyewa area khusus seluas 3.200 meter persegi.
Sementara itu, KBRI Dakar berpartisipasi dengan mendisplay berbagai sampel produk dan brosur yang dikirimkan beberapa perusahaan Indonesia. Produk-produk Indonesia tersebut pada umumnya telah familiar dan dikenal para pengunjung, karena selain memiliki kualitas baik, juga banyak diminati masyarakat Senegal, seperti PT. Gunung Subur (Produk Teh dan Kopi); PT. Multistrada (Produk Ban Achilles), PT. Sritex, PT. INKA, PT. Olympic Furniture, PT. Karya Hidup Sentosa (produk alat pertanian dan traktor tangan), PT. Sinar Antjol dan PT. Sayap Mas Utama (produk sabun/ deterjen/ lotion anti nyamuk), PT. Mayora Indah dan PT. TPS Food (produk makanan), PT. Bina Karya Prima dan PT. Sungai Budi (produk minyak kelapa goreng dan kelapa sawit), PT. Mikatasa Agung (produk lem dan cat), PT. Dragon (produk minyak/salep gosok anti nyeri, balsam) dan kain-kain batik.
Sebagian besar pengunjung yang menghampiri stan Indonesia tertarik untuk membeli secara retail produk-produk dari Tanah Air yang dipamerkan tersebut, terutama minyak kelapa sawit, ban, lotion anti nyamuk, sabun, kain batik, biskuit dan mi instan.
FIDAK merupakan kegiatan pameran dagang internasional tahunan yang pertama kalinya diselenggarakan tahun 1974 dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan perdagangan di wilayah Afrika dengan mempromosikan berbagai jenis produk barang dan jasa. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 20-12-2016 07:02:33
Oleh Zeynita Gibbons London, 20/12 (Antara) - Beberapa pengusaha Senegal tertarik untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan di Indonesia setelah melihat besarnya minat masyarakat negara tersebut terhadap produk-produk unggulan dari negeri ini.
Hal ini terlihat pada Pameran Dagang Internasional Dakar/ Foire Internationale de Dakar (FIDAK) ke-25 yang merupakan pameran dagang terbesar dikunjungi 330.000 orang berlangsung sejak akhir November lalu, demikian Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar - Senegal, Dimas Prihadi, kepada Antara London, Selasa.
Menteri Perdagangan Senegal, Alioune Sarr, pada pembukaan pameran itu mengatakan peran dan keterlibatan sektor swasta sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan, terutama terkait dengan supply chain barang dan jasa. Di samping itu, sektor swasta juga sangat dibutuhkan dalam hal pembiayaan, konstruksi dan pengoperasian pembangunan infrastruktur strategis.
Pameran FIDAK kali ini bertema "Promosi Kerja Sama Pemerintah-Swasta untuk Pembangunan Berkelanjutan di Afrika Barat" hendaknya dapat dijadikan peluang oleh para pengusaha Indonesia yang selama ini belum secara maksimal menggarap pasar Senegal dan wilayah Afrika Barat lainnya.
Pameran FIDAK 2016 diikuti berbagai negara, antara lain Senegal, Ethiopia, RRT, Mesir, Maroko, Syria, Pakistan, Madagaskar, Mali, Iran, Pantai Gading, Mauritania dan Aljazair. Umumnya, negara-negara tersebut memamerkan berbagai produk unggulan masing-masing seperti produk makanan/minuman, peralatan rumah tangga, elektronik, furniture, kayu, bambu, kendaraan, alat-alat pertanian, rempah-rempah, sabun/deterjen, tekstil, dan sebagainya.
RRT memanfaatkan ajang FIDAK untuk memamerkan berbagai produk unggulannya, antara lain truk, mobil, motor, energi solar, alat/mesin pertanian, mesin air dan genset dengan menghadirkan 150 perusahaannya. Keseriusan RRT dalam mempromosikan produk unggulannya ditunjukkan dengan menyewa area khusus seluas 3.200 meter persegi.
Sementara itu, KBRI Dakar berpartisipasi dengan mendisplay berbagai sampel produk dan brosur yang dikirimkan beberapa perusahaan Indonesia. Produk-produk Indonesia tersebut pada umumnya telah familiar dan dikenal para pengunjung, karena selain memiliki kualitas baik, juga banyak diminati masyarakat Senegal, seperti PT. Gunung Subur (Produk Teh dan Kopi); PT. Multistrada (Produk Ban Achilles), PT. Sritex, PT. INKA, PT. Olympic Furniture, PT. Karya Hidup Sentosa (produk alat pertanian dan traktor tangan), PT. Sinar Antjol dan PT. Sayap Mas Utama (produk sabun/ deterjen/ lotion anti nyamuk), PT. Mayora Indah dan PT. TPS Food (produk makanan), PT. Bina Karya Prima dan PT. Sungai Budi (produk minyak kelapa goreng dan kelapa sawit), PT. Mikatasa Agung (produk lem dan cat), PT. Dragon (produk minyak/salep gosok anti nyeri, balsam) dan kain-kain batik.
Sebagian besar pengunjung yang menghampiri stan Indonesia tertarik untuk membeli secara retail produk-produk dari Tanah Air yang dipamerkan tersebut, terutama minyak kelapa sawit, ban, lotion anti nyamuk, sabun, kain batik, biskuit dan mi instan.
FIDAK merupakan kegiatan pameran dagang internasional tahunan yang pertama kalinya diselenggarakan tahun 1974 dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan perdagangan di wilayah Afrika dengan mempromosikan berbagai jenis produk barang dan jasa. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 20-12-2016 07:02:33
Tidak ada komentar:
Posting Komentar