UNIVERSITAS OMAN TERTARIK BELAJAR PERBANKAN SYARIAH
Zeynita Gibbons London, 3/12 (Antara) - Universitas Sultan Qaboos (SQU) Oman universitas pertama dan universitas negeri satu-satunya yang didirikan tahun 1986 menyatakan ketertarikan untuk mempelajari perkembangan bank syariah dari Indonesia.
Hal itu dikemukakan Vice Chancellor SQU, Dr. Ali Saud Al Bemani dan Assistant Vice Chancellor for International Cooperation, Dr. Mona Al Fahad Al Said dalam pertemuan dengan Dubes RI KBRI Muscat Musthofa Taufik Abdul Latif, bersama delegasi dari Institut Agama Islam Sahid (INAIS), demikian Pensosbud KBRI Muscat R.M. Virgino Rikaryanto kepada Antara London, Sabtu.
Kedatangan delegasi perguruan tinggi INAIS dibawah naungan Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah yang berdiri tahun 2008, dalam rangka penjajakan kerja sama dengan dua perguruan tinggi terkemuka di Oman, yaitu Sultan Qaboos University University dan College of Shari'a Sciences. Dalam kunjungannya INAIS dipimpin Ketua Harian/Pembina dan Pengembang Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, Sri Bimastuti Handayani Sukamdani, serta Rektor INAIS, Prof. Dr. Musa Hubeis.
Meskipun Oman negara muslim, perbankan syariah relatif baru berkembang dengan dikeluarkannya ketentuan perbankan syariah tahun 2011. Selain itu dijajaki pula kerja sama lainnya, seperti riset bersama dan pertukaran dosen atau mahasiswa.
Terdapat sembilan fakultas di SQU, yaitu Hukum, Pendidikan, Ekonomi dan Politik, Pertanian dan Maritim, Kedokteran, Teknik, Seni dan Budaya, Ilmu Pengetahuan Alam dan Keperawatan dengan pengajaran dalam bahasa Inggris (70%) dan bahasa Arab (30%). SQU memiliki lebih dari 18.000 mahasiswa dan sekitar 6.000 staf, termasuk dua dosen dari Indonesia.
Rombongan juga berkunjung ke College of Shari'a Sciences (CSS) yang disambut Dekan CSS Abdullah Al Hashimi, serta Penasihat Menteri, Zeyad Talib Al Mawaly, dan sejumlah pengurus fakultas.
CSS merupakan insitut ilmu agama Islam yang dibentuk tahun 2000, perguruan tinggi negeri berada di bawah naungan Kementerian Wakaf dan Agama Oman. Saat ini, hanya ada dua mahasiswa asal Indonesia yang tengah menuntut ilmu di CSS.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak menyatakan ketertarikan menjalin kerja sama yang lebih erat, antara lain pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia maupun dengan metode perkuliahan jarak jauh.
Dubes RI untuk Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif, menyatakan pihak Oman terkesan dengan sambutan dan sangat antusias untuk menjalin kerja sama dengan mitranya dari Indonesia, terlebih dalam perbankan syariah yang lebih dulu dipraktikkan di Indonesia.
Menurut Musthofa, kedatangan pengurus perguruan tinggi INAIS ke Oman menunjukkan Indonesia memiliki potensi kerjasama di bidang akademik yang bisa dikembangkan lebih jauh bersama Oman.***4*** (ZG) (T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 03-12-2016 05:02:04
Zeynita Gibbons London, 3/12 (Antara) - Universitas Sultan Qaboos (SQU) Oman universitas pertama dan universitas negeri satu-satunya yang didirikan tahun 1986 menyatakan ketertarikan untuk mempelajari perkembangan bank syariah dari Indonesia.
Hal itu dikemukakan Vice Chancellor SQU, Dr. Ali Saud Al Bemani dan Assistant Vice Chancellor for International Cooperation, Dr. Mona Al Fahad Al Said dalam pertemuan dengan Dubes RI KBRI Muscat Musthofa Taufik Abdul Latif, bersama delegasi dari Institut Agama Islam Sahid (INAIS), demikian Pensosbud KBRI Muscat R.M. Virgino Rikaryanto kepada Antara London, Sabtu.
Kedatangan delegasi perguruan tinggi INAIS dibawah naungan Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah yang berdiri tahun 2008, dalam rangka penjajakan kerja sama dengan dua perguruan tinggi terkemuka di Oman, yaitu Sultan Qaboos University University dan College of Shari'a Sciences. Dalam kunjungannya INAIS dipimpin Ketua Harian/Pembina dan Pengembang Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, Sri Bimastuti Handayani Sukamdani, serta Rektor INAIS, Prof. Dr. Musa Hubeis.
Meskipun Oman negara muslim, perbankan syariah relatif baru berkembang dengan dikeluarkannya ketentuan perbankan syariah tahun 2011. Selain itu dijajaki pula kerja sama lainnya, seperti riset bersama dan pertukaran dosen atau mahasiswa.
Terdapat sembilan fakultas di SQU, yaitu Hukum, Pendidikan, Ekonomi dan Politik, Pertanian dan Maritim, Kedokteran, Teknik, Seni dan Budaya, Ilmu Pengetahuan Alam dan Keperawatan dengan pengajaran dalam bahasa Inggris (70%) dan bahasa Arab (30%). SQU memiliki lebih dari 18.000 mahasiswa dan sekitar 6.000 staf, termasuk dua dosen dari Indonesia.
Rombongan juga berkunjung ke College of Shari'a Sciences (CSS) yang disambut Dekan CSS Abdullah Al Hashimi, serta Penasihat Menteri, Zeyad Talib Al Mawaly, dan sejumlah pengurus fakultas.
CSS merupakan insitut ilmu agama Islam yang dibentuk tahun 2000, perguruan tinggi negeri berada di bawah naungan Kementerian Wakaf dan Agama Oman. Saat ini, hanya ada dua mahasiswa asal Indonesia yang tengah menuntut ilmu di CSS.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak menyatakan ketertarikan menjalin kerja sama yang lebih erat, antara lain pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia maupun dengan metode perkuliahan jarak jauh.
Dubes RI untuk Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif, menyatakan pihak Oman terkesan dengan sambutan dan sangat antusias untuk menjalin kerja sama dengan mitranya dari Indonesia, terlebih dalam perbankan syariah yang lebih dulu dipraktikkan di Indonesia.
Menurut Musthofa, kedatangan pengurus perguruan tinggi INAIS ke Oman menunjukkan Indonesia memiliki potensi kerjasama di bidang akademik yang bisa dikembangkan lebih jauh bersama Oman.***4*** (ZG) (T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 03-12-2016 05:02:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar