Sabtu, 31 Mei 2008

INDONESIA "THE RIGHT TRACK"

DUBES YURI: INDONESIA "THE RIGHT TRACK" DI PERCATURAN INTERNASIONAL


London, 31/5 (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Yuri Octavian Thamrin dalam Refleksi Satu Abad Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan di KBRI London, Jumat sore (waktu setempat) mengatakan bahwa negara Indonesia "on the right track" dalam percaturan dunia Internasional.


Sarasehan yang diselenggarakan panitia bersama PCI Muhammadiyah UK, PCI Nahdlatul Ulama UK, Persatuan Pelajar Indonesia UK, ICMI UK, dan Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR) ini diikuti peserta dari berbagai komponen masyarakat Indonesia yang ada di Inggris.


Dubes Yuri Thamrin mengatakan, dalam diplomasi internasional sesungguhnya Indonesia selalu berani menunjukkan suara hati nurani Bangsa Indonesia dan mengedepankan kepentingan Indonesia di dunia Internasional.


Namun demikian tugas mengharumkan nama bangsa adalah tugas bersama dan KBRI siap membantu memfasilitasi seluruh komponen Bangsa Indonesia yang ada di Inggris untuk bersama-sama bersinergi mendukung kejayaan Indonesia.


"Kami selaku warga Indonesia di Inggris menyambut baik tantangan Bapak Dubes dan siap maju bersama", kata Dono Widiatmoko, Sekretaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) UK yang tinggal di Manchester.


Deputi Sekretaris Wakil Presiden RI Prof. Azyumardi Azra yang menjadi pembicara mengatakan, selama ini banyak pihak selalu melihat Bangsa Indonesia dari kacamata mental pecundang (mentality of the loosers) yaitu hanya melihat Indonesia dari sisi jeleknya saja.


"Sudah saatnya kita mengubahnya menjadi mentalitas pemenang (winning mentality). Ini penting sekali untuk mengubah rasa percaya diri kita di mata internasional," katanya .


Banyak bersyukur

Dia mengakui, meskipun tidak bisa dipungkiri kalau di Tanah Air masih banyak kekurangan dan hal yang tidak baik, tapi selayaknya semua pihak tidak selalu melihatnya dari kacamata mental pecundang. "Salah satu caranya adalah dengan banyak bersyukur," katanya.


Azyumardi mengatakan, pihak luar juga sudah mengukuhkan Indonesia sebagai negara yang patut kembali diperhitungkan di mata dunia. Misalnya "Seeing Indonesia as a Normal country" yang ditulis Prof Andrew MacIntyre dan Dr Douglas E Ramage dari Australian Strategic Policy Institute.


Amich Alhumami, seorang peneliti sosial yang sedang melanjutkan studi doktoral di University of Sussex mengatakan, di lain pihak, banyak perkembangan di Tanah Air yang seakan menjadi paradoks dari apa yang dikemukakan dua pembicara sebelumnya.


Pimpinan dan elit politik, misalnya, seakan terlepas dari realitas apa yang masih banyak terjadi di lapangan. Apalagi semangat meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti cita-cita "the founding fathers" dari negara Indonesia masih jauh dari kenyataan.


Denny Kurniawan yang mendapat Whitley Awards yang diserahkan langsung putri Anne dari Inggris juga menjadi pembicara. Denny berbicara untuk mewakili wakil generasi muda Indonesia yang berprestasi dan diakui dunia Internasional.


"Yang penting dari kami adalah rasa percaya bahwa hari esok pasti lebih baik, masih ada kesempatan untuk banyak berbuat", kata Denny Kurniawan.


(T.H-ZG/B/S023/S023) 31-05-2008 17:26:03


Tidak ada komentar: